Friday, 14 September 2012

Kebangkitan Islam Tradisional di Tanah Jawa


Islam tradisional berkembang sejalan dengan paradigma pemikiran masyarakat setempat. Sehingga masyarakat setempat dalam memahami tentang ke-Islaman begitu cepat menerima dan memahaminya. Mengingat Islam tradisional lebih elegan dalam memasuki ranah budaya maupun tradisi masyarakat secara universal, untuk memberi sebuah pemahaman tentang paradigma ke-Islaman secara kaffah.

Tanah Jawa merupakan sebuah peradaban agung dikawasan asia tenggara. Bahkan tanah Jawa merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan dibumi nusantara. Sehingga wajar tanah Jawa mempunyai peran penting dalam membangun sebuah negara yang bernama bangsa Indonesia. Mengingat lahirnya bangsa Indonesia tak lepas dari tanah Jawa sebagai tempat memproklamirkan kemerdekaan bangsa tersebut.

Lebih jauh lagi, ternyata tanah Jawa sebagian dari masyarakat ada yang menganggap sebagai kunci negara Indonesia. Sehingga ketika tanah Jawa dikuasi oleh pemberontak atau bangsa asing, berarti mereka telah menguasai bangsa Indonesia. Karena tanah Jawa salah satu kunci keberadaan negara Indonesia.

Islam masuk ditanah Jawa tak lepas dari peran para wali, dan masyarakat lebih mengenal dengan istilah wali songo (sembilan) sebagai penyebar agama Islam ditanah Jawa.

Keberadaan wali songo (sembilan) merupakan cikal bakal dakwah Islam. Sehingga dengan dakwah para wali, ternyata Islam dapat berkembang pesat dari pelosok kampung sampai penjuru pusat kota ditanah Jawa. Karena kepandaian wali Songo (sembilan) dalam memberi sebuah wejangan dakwah tentang ke-Islaman yang dapat diterima dengan baik oleh masyarkat secara luas diberbagai wilayah tanah Jawa..

Keberadaan wali songo (sembilan) merupakan sang pendakwah dengan menyebarkan ajaran Islam secara universal dalam kehidupan masyarakat secara luas. Bahkan wali songo (sembilan) salah satu ruh kebangkitan Islam tradisional dimasa kini, untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin mengglobal dan menantang.

Kebangkitan Islam tradisional ditanah Jawa, sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia cenderung mengarah dalam sebuah gerakan melawan para penjajah. Sehingga diera pra kemerdekaan bangsa Indonesia, berbagai kalangan masyarakat bergejolak melakukan berbagai gerakan dengan melawan segenap tumpah darah dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Setelah kemerdekaan bangsa Indonesia, masyarakat Islam tradisional mulai membangun berbagai pendidikan dipenjuru tanah Jawa. Sehingga wajar tanah Jawa merupakan tempat mencari ilmu bagi para pelajar dari berbagai penjuru wilayah nusantara. Bahkan sebagian palajar dari belahan jagat raya juga ikut belajar dalam mengenyam pendidikan ditanah Jawa.

Kebangkitan Islam tradisional ditanah Jawa, lebih menekankan dalam aspek pendidikan dalam membangun masyarakat Islam yang berwawasan luas. Namun tidak meninggalkan jati diri sebagai masyakat pribumi, untuk menghargai berbagai budaya maupun tradisi ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Mengingat budaya maupun tradisi merupakan kearifan lokal yang perlu dihargai dan dihormati keberadaannya.

Membangun Islam tradisional diera pasca reformasi saat ini, tentu membutuhkan sebuah strategi perubahan secara radikal ditengah-tengah masyarakat, apalagi zaman sudah mulai terbuka dengan istilah tehnologi yang semakin cepat menggurita. Sehingga diperlukan sebuah ketahanan mental maupun spiritual dalam menghadapi keberagaman persoalan tentang kehidupan.

Menuju kebangkitan Islam tradisional ditanah Jawa membutuhkan berbagai aspek penunjang, untuk melakukan sebuah rekonstruksi total, tentu tak lepas dari peran masyarakat secara luas dalam membangun sosial, budaya, ekonomi, politik, tehnologi dan berbagai macam Aspek-aspek lainnya, agar Islam tradisional mampu berkembang pesat ditanah Jawa, dan tanah Jawa mampu terus menerus sebagai pusat peradaban dibelahan bumi jagat raya.

Semoga Allah SWT memberi rahmat dan berkah kepada umat muslim ditanah Jawa, Amiin.........

Salam dari kami
Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
.

No comments:

Post a Comment