Wednesday, 31 October 2012

Islam Tradisional Bertumpu Pada Nilai-nilai Ke-Islaman




Nilai-nilai ke-Islaman begitu agung dalam realita kehidupan. Mengingat Islam mengajarkan tentang berbagai hubungan yang indah, baik hubungan antar sesama, hubungan antar alam, dan hubungan terhadap sang maha Khalik

Islam merupakan agama yang mempunyai nilai-nilai keindahan, perdamaian, dan beragam nilai-nilai lain, Karena Islam mengandung nilai-nilai positif dalam membangun akhlakul karimah ditengah-tengah realita kehidupan. Bahkan Islam juga mengajarkan tentang keadilan, ketegasan dalam menghadapi keberagaman tentang berbagai permasalahan ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Membangun kehidupan masyarakat membutuhkan sebuah bangunan pondasi yang kuat, agar dalam menerjemahkan berbagai realita kehidupan mampu tepat sasaran, untuk meletakkan tentang makna kebenaran. Mengingat Islam ajaran yang sempurna dalam mengajarkan tentang makna kehidupan secara tepat ditengah-tengah realita masyarakat.

Islam mengajarkan lima unsur pokok dalam tatanan nilai-nilai ke-Islaman, yaitu: Aqidah,  Syariah, Muamalah, Akhlak, dan Ilmu Pengetahuan, Kelima unsur inilah yang menjadi pondasi Islam, untuk mencapai kehidupan yang maslahat didunia maupun diakhirat.

Tiga pokok ajaran Islam tertuang dalam Aqidah, Syari'ah dan Akhlak, ketiga pokok dalam ajaran Islam ini, sangat urgen dalam denyut nadi kehidupan ke-Islaman. Mengingat ketiga pokok dalam ajaran Islam tersebut, sangat berpengaruh mengandung tatanan nilai-nilai ke-Islaman ditengah-tengah realita kehidupan.

Islam mempunyai aturan agung dalam berbagai tatanan realita kehidupan. Mengingat Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah, Mengatur hubungan manusia dengan manusia, Mengatur hubungan manusia dengan alam sekitarnya (makhluk lain).

Keberadaan ajaran Islam dengan sederet karakteristik, diantaranya: bahwa ajaran Islam merupakan agama fitrah sebagai bentuk penyempurna agama lain. Mengingat Islam agama yang sangat sempurna dalam menata beragam realita kehidupan yang penuh kekompleksitasan permasalahan kehidupan. Namun Islam mampu memberikan sebuah keteladanan yang arif dan bijaksana ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Islam sebagai pedoman kehidupan ditengah-tengah masyarakat. Mengingat Islam mengajarkan tentang tatanan moral dalam membangun masyarakat yang lebih santun, agar tercipta sebuah tatanan kehidupan yang penuh dengan kemaslahatan.

Islam juga sebagai pendorong kemajuan disegala aspek kehidupan, agar masyarakat mampu menguasai berbagai ilmu pengetahun, dan tercipta sebuah masyarakat yang penuh dengan paradigma pemikiran yang cerdas dalam menggapai sebuah tujuan hidup, baik kehidupan didunia maupun kehidupan diakhirat.

Dengan berbagai ajaran Islam dengan segudang nilai-nilai positif dalam tatanan kehidupan. Islam tradisional sebagai wadah ke-Islaman dalam membentuk masyarakat yang penuh kemandirian tinggi, dan juga mendorong sebuah tatanan sosial, agar lebih baik ditengah-tengah kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman. Karena nilai-nilai ke-Islaman begitu agung dalam memberikan kontribusi positif, untuk menuju kehidupan yang lebih progress, dan dinamis ditengah-tengah realita kehidupan.

Islam tradisional bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman. Mengingat nilai-nilai ke-Islaman begitu agung, baik dari segi hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan Allah, dan juga hubungan manusia dengan alam sekitarnya (makhluk lain). Sehingga Islam begitu sempurna dengan segudang nilai-nilai ke-Islamannya.

Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk dan membimbing kami dijalan yang benar, Amiin......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).........

Kemelut "Timnas Garuda"







Sungguh ironis nasib garuda bercakar-cakaran sesama tubuh garuda sendiri, disebabkan kepengurusan garuda terjadi dua kubu antara PSSI dengan KPSI. Sehingga kemelut timnas garuda tak dapat dihindarkan dalam pertarungan memperebutkan singgasana tertinggi persepakbolaan dinegeri Indonesia.

Dua Kubu sepak bola PSSI dengan KPSI saling ingin menang sendiri dalam sebuah kemelut persepakbolaan yang semakin memanas. Mengingat olah raga sepak bola begitu banyak para pecintanya dibanding olah raga lain. Sehingga sepak bola begitu besar keuntungan financial yang diperoleh dalam melakukan disetiap aktivitas pertandingan.

Pertandingan sepak bola dengan segudang permainan yang apik disetiap sebuah laga, menambah daya juang para peminat sepak bola, untuk terus berlaga dalam melakukan aktivitas permainan sepak bola, baik dari desa maupun kota begitu besar peminat olah raga sepak bola yang penuh tantangan tersendiri.

Membangun sepak bola yang handal dibutuhkan empat poin, pertama: sepak bola sudah semestinya diurus para pengurus yang berkompeten dan berdedikasi tinggi dalam melakukan berbagai analisis, untuk kemajuan sepak bola dikancah lokal maupun internasional.

Kedua: pemain yang handal dalam menggocek bola, agar bola tidak dapat direbut lawan dengan mudah, dan tentunya yang paling penting pemain mampu mencetak gol dijala lawan.

Ketiga: Wasit yang baik dilapangan, tidak berpihak sebelah dalam menentukan kebijakan, dan wasit harus mampu melakukan pengadilan ditengah-tengah lapangan secara berimbang, tanpa memandang status pemain dalam memberikan sebuah pengadilan dilapangan.

Keempat: Penonton atau sering disebut dengan istilah: pemain dua belas, sudah semestinya mampu menjadi penonton yang baik, tidak membuat kerusuhan dilapangan, apalagi dengan sengaja mengganggu jalannya pertandingan, tentu tindakan tersebut sangat tidak tepat, karena penonton sudah seharusnya menjadi penonoton yang baik dalam menyimak disetiap laga pertandingan sepak bola.

Dari empat poin tentang persepakbolaan, apabila dapat dikombinasikan dengan bagus, akan terjadi sebuah sinergi persepakbolaan yang lebih mapan, dan baik demi kemajuan persepakbolaan diseluruh Indonesia, agar kemelut persepakbolaan dinegeri Indonesia segera berakhir. Karena kalau persepakbolaan terus terjadi kemelut tanpa berkesudahan, tentu yang rugi bangsa Indonesia sendiri dalam membangun persepakbolaan timnas garuda.

Sudah saatnya islah terjadi antara kubu PSSI dengan KPSI, apabila menginginkan garuda tetap tegak berdiri dipenjuru belahan bumi, tentu kemelut sudah seharusnya dapat segera diatasi dalam kancah persepakbolaan di Republik Indonesia, semua tak lepas dari kesadaran diri masing-masing, untuk menanggalkan segala ego yang menyimpang dari tatanan persepakbolaan, baik ditingkat lokal maupun internasional. Dan semoga timnas garuda semakin jaya kedepannya, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Gus Dur dan Wali Songo




Wali  Songo merupakan manusia linuwih dengan segala kamampuan yang dimilikinya penuh dengan karomah yang sungguh menakjubkan. Sehingga keberadaan Wali Songo di Nusantara, khususnya ditanah Jawa sangat urgen bagi perjalanan sejarah panjang datangnya agama Islam. Mengingat Wali Songo sebagai penyebar agama Islam di Nusantara, khususnya ditanah Jawa pada zaman kepengker.

Zaman kepengker (zaman klasik) Wali Songo berperan sebagai penyebar agama Islam di Nusantara, khususnya ditanah Jawa dalam memberikan berbagai ilmu batin maupun zahir ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat. Sehingga Wali Songo dikenal masyarakat sebagai guru agama dalam mengajarkan beragam perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman.

Keberadaan Wali Songo bah legenda besar ditanah Jawa dengan segudang pemikirannya, untuk menyebarkan ajaran Islam sesuai dengan kepribadian dan karakter masyarakat setempat, dengan tetap mengedepankan Al-Qur'an dan Hadits sebagai rujukan dalam mencari kebenaran sejati.

Sopan santun dalam berdakwah Wali Songo sangat menyentuh realita kehidupan masyarakat. Sehingga tak jarang Wali Songo mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat setempat, pada saat menyebarkan ajaran Islam ditengah-tengah keberagaman masyarakat.

Dakwah bilhal dan dakwah bilmal merupakan senjata ampuh Wali Songo dalam memberikan suri tauladan kepada khalayak umum, untuk terus melakukan perbuatan baik ditengah-tengah realita kehidupan. Sehingga dalam kehidupan masyarakat terpupuk kesadaran tinggi tentang akhlakul karimah yang berpangkal pada kearifan lokal, dan bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman.

Wali Songo dalam berdakwah (menyeru kebaikan) sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam syiar Islam diseluruh Nusantara, khususnya ditanah Jawa dalam melakukan syiar Islam yang penuh sopan santun tinggi, dan tegas dalam melakukan aktivitas dakwah, untuk menyebarkan kalimat tayibah ditengah-tengah realita kehidupan.

Sedangkan Gus Dur merupakan pemuka agama dengan sebutan "Kyai", Gus Dur dianggap sebagai manusia linuwih diatas rata-rata kemampuan manusia pada umumnya, bagaimana tidak? Gus Dur mampu melihat peta bangsa dengan penuh kejeniusan yang sungguh menakjubkan, ditambah lagi budi pekerti dan ketulusan Gus Dur dalam memperjuangan tentang makna kearifan lokal yang bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman, dengan penuh kegigihan dalam melakukan bentuk perjuangan. Sehingga Gus Dur sangat wajar dijadikan pemimpin bangsa dengan jabatan sebagai presiden negara. Mengingat jasa besar Gus Dur sebagai guru bangsa yang telah memberikan suri tauladan ditengah-tengah realita keberagaman hidup dinegeri Nusantara.

Gus Dur sosok pertama dari kaum Kyai yang pernah menjabat kepala negara dinegeri Indonesia. Mengingat sebelum Gus Dur menjadi presiden belum ada kaum Kyai yang mampu menduduki jabatan sebagai kepala negara. Sehingga nama Gus Dur dengan segudang paradigma pemikirannya mampu memberikan pencerahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Gus Dur dan Wali Songo merupakan tokoh besar umat muslim diseluruh Nusantara, khususnya ditanah Jawa.sebagai peletak dasar pemikiran tentang ke-Islaman, untuk terus melakukan sebuah rekonstruksi ditengah-tengah realita kehidupan, agar sebuah bangsa mampu berdiri tegak dengan karakter, watak dan kepribadian masyarakat setempat dalam menerjemahkan disetiap permasalahan tentang hidup berbangsa dan bernegara.

Nama Gus Dur dan wali Songo tidak pernah mati ditelan zaman. Mengingat jasa dan keberanian beliau dalam melakukan sebuah perjuangan, untuk terus membangun masyarakat ditengah-tengah keberagaman,  tetapi perjuangan Gus Dur dan wali Songo dalam memperjuangkan ditengah-tengah realita kehidupan tak lepas dari kearifan lokal yang bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman.

Sosok Gus Dur dan Wali Song sampai akhir hayatnya akan menjadi inspirasi jutaan umat manusia, untuk terus melakukan perjuangan atas nama kemanusiaan, dan bersumber pada ajaran agama Islam sebagai agama kebenaran ditengah-tengah realita kehidupan.

Makam Gus Dur dan wali Songo sampai saat ini, tidak pernah sepi dari para peziarah. Bahkan makam Gus Dur dan Wali Songo .menjelma menjadi wisata religi, karena para peziarah masih mengingat segar jasa besar Gus Dur dan Wali Songo dalam menegakkan panji-panji kebenaran.

Semoga Allah SWT selalu memberi limpahan rahmat dan berkah kepada kita semua, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Media Sosial Vs Media Massa






Sebelum media online hadir ditengah-tengah realita kehidupan, pada zaman dahulu kala informasi dan komunikasi masih sangat terbatas dalam lingkup wilayah dan negara, tetapi sejak datangnya media online, melalui jaringan internet didunia informasi dan komunikasi menjadi salah satu penggerak keberhasilan dunia yang semakin menampakkan diri dalam jagat perubahan zaman.

Pada zaman dahulu kala media masih berbentuk sederhana dari telingan-ketelinga, mulut-kemulut, pintu-kepintu, tetapi dengan perkembangan zaman yang semakin progress media mulai bergerak semakin luas, dengan istilah: media massa, yaitu: sebuah aktivitas, untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi, baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya.

Sedangkan media sosial merupakan sebuah media online, yaitu: media dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi, baik melalui blog, jejaring sosial, forum dan lain sebagainya.

Media sosial pada zaman sekarang telah menjadi kekuatan komunikasi dan informasi dalam menyampaikan beragam peristiwa. Bahkan media sosial lebih menyentuh keakar permasalahan saat menyampaikan sebuah kabar berita, apabila dibandingkan media massa yang hanya dikuasai para jurnalis semata.

Wajah media terus berubah dalam perjalanan zaman. Sehingga media sekarang tidak lagi berkutat pada media massa yang dihadirkan para insan jurnalis, tetapi seluruh masyarakat dapat memberikan sebuah informasi melalui jejaring sosial maupun dalam bentuk sebuah forum, untuk menyampaikan berita maupun mencari sebuah sumber berita.

Perkembangan media tak dapat dipungkiri lagi dari media massa menuju media sosial. Sehingga sebuah informasi dan komunikasi sudah tidak lagi dikuasai para jurnalis semata, tetapi masyarakat luas dari penjuru belahan bumi dapat menjadi subyek dalam memberikan sebuah informasi dan komunikasi, baik melalui facebook, twitter, kiber (www.kitaberbagi.com), dan lain sebagainya dapat dijadikan sarana, untuk menyebarkan informasi maupun dalam bentuk komunikasi antar sesama pengguna jejaring sosial tersebut.

Keberadaan media sosial Vs media massa merupakan sebuah refleksi realita kehidupan dalam menyuguhkan sebuah informasi dan komunikasi yang lebih menyentuh ditengah-tengah realita kehidupan. Mengingat media sosial dalam memberikan informasi dan komunikasi lebih keindividu yang mengalami permasalahan tersebut. Sedangkan media massa hanya sebatas para jurnalis semata dalam menyuguhkan sebuah infomasi ditengah-tengah masyarakat secara luas.
Semoga Allah SWT selalu memberi semangat daya juang kepada kita semua, agar kita mampu memperjuangkan nilai-nilai Islamiah ditengah-tengah realita kehidupan, Amiin............

Islam Tradisional Bertumpu Pada Nilai-nilai Ke-Islaman




Nilai-nilai ke-Islaman begitu agung dalam realita kehidupan. Mengingat Islam mengajarkan tentang berbagai hubungan yang indah, baik hubungan antar sesama, hubungan antar alam, dan hubungan terhadap sang maha Khalik

Islam merupakan agama yang mempunyai nilai-nilai keindahan, perdamaian, dan beragam nilai-nilai lain, Karena Islam mengandung nilai-nilai positif dalam membangun akhlakul karimah ditengah-tengah realita kehidupan. Bahkan Islam juga mengajarkan tentang keadilan, ketegasan dalam menghadapi keberagaman tentang berbagai permasalahan ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Membangun kehidupan masyarakat membutuhkan sebuah bangunan pondasi yang kuat, agar dalam menerjemahkan berbagai realita kehidupan mampu tepat sasaran, untuk meletakkan tentang makna kebenaran. Mengingat Islam ajaran yang sempurna dalam mengajarkan tentang makna kehidupan secara tepat ditengah-tengah realita masyarakat.

Islam mengajarkan lima unsur pokok dalam tatanan nilai-nilai ke-Islaman, yaitu: Aqidah,  Syariah, Muamalah, Akhlak, dan Ilmu Pengetahuan, Kelima unsur inilah yang menjadi pondasi Islam, untuk mencapai kehidupan yang maslahat didunia maupun diakhirat.

Tiga pokok ajaran Islam tertuang dalam Aqidah, Syari'ah dan Akhlak, ketiga pokok dalam ajaran Islam ini, sangat urgen dalam denyut nadi kehidupan ke-Islaman. Mengingat ketiga pokok dalam ajaran Islam tersebut, sangat berpengaruh mengandung tatanan nilai-nilai ke-Islaman ditengah-tengah realita kehidupan.

Islam mempunyai aturan agung dalam berbagai tatanan realita kehidupan. Mengingat Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah, Mengatur hubungan manusia dengan manusia, Mengatur hubungan manusia dengan alam sekitarnya (makhluk lain).

Keberadaan ajaran Islam dengan sederet karakteristik, diantaranya: bahwa ajaran Islam merupakan agama fitrah sebagai bentuk penyempurna agama lain. Mengingat Islam agama yang sangat sempurna dalam menata beragam realita kehidupan yang penuh kekompleksitasan permasalahan kehidupan. Namun Islam mampu memberikan sebuah keteladanan yang arif dan bijaksana ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Islam sebagai pedoman kehidupan ditengah-tengah masyarakat. Mengingat Islam mengajarkan tentang tatanan moral dalam membangun masyarakat yang lebih santun, agar tercipta sebuah tatanan kehidupan yang penuh dengan kemaslahatan.

Islam juga sebagai pendorong kemajuan disegala aspek kehidupan, agar masyarakat mampu menguasai berbagai ilmu pengetahun, dan tercipta sebuah masyarakat yang penuh dengan paradigma pemikiran yang cerdas dalam menggapai sebuah tujuan hidup, baik kehidupan didunia maupun kehidupan diakhirat.

Dengan berbagai ajaran Islam dengan segudang nilai-nilai positif dalam tatanan kehidupan. Islam tradisional sebagai wadah ke-Islaman dalam membentuk masyarakat yang penuh kemandirian tinggi, dan juga mendorong sebuah tatanan sosial, agar lebih baik ditengah-tengah kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman. Karena nilai-nilai ke-Islaman begitu agung dalam memberikan kontribusi positif, untuk menuju kehidupan yang lebih progress, dan dinamis ditengah-tengah realita kehidupan.

Islam tradisional bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman. Mengingat nilai-nilai ke-Islaman begitu agung, baik dari segi hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan Allah, dan juga hubungan manusia dengan alam sekitarnya (makhluk lain). Sehingga Islam begitu sempurna dengan segudang nilai-nilai ke-Islamannya.

Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk dan membimbing kami dijalan yang benar, Amiin......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).........