Saturday, 20 August 2011

Inilah Jejaring Sosial Buatan Indonesia Kayah Facebook





Hitungan hari kehari makin marak saja jejaring sosial dari luar negeri membanjiri dunia maya, khususnya masyarakat Indonesia yang menjadi pasar terbesar sebagai predikat pengguna jejaring sosial.



Sebuah kabar yang baik ketika masyarakat Indonesia sudah mulai mengenal dunia maya, bahkan dari desa maupun perkotaan sudah menggunakannya, tetapi kalau hanya sebagai konsumen terbesar tentunya akan menjadi ironis, sebab sebagai bangsa yang besar tidak seharusnya hanya sebagai obyek belaka, tetapi mampu berperan aktif juga sebagai subyek perubahan.



Lahirnya jejaring sosial buatan Indonesia merupakan sesuatu yang di nantikan untuk mampu menunjukkan eksistensi diri, walau tentunya masih banyak kekurangan apabila dibanding sekelas facebook, twitter dan sejenisnya yang sudah punya nama besar di kancah dunia maya, tetapi hadirnya beberapa jejaring sosial Indonesia paling tidak mampu memberi warna dan mampu menunjukkan bahwa anak bangsa juga dapat membuat jejaring sosial walaupun masih banyak kekurangan di sana-sini.

Hadirnya jejaring sosial Kiber merupakan salah satu warna perkembangan jejaring sosial Indonesia yang saat ini makin marak saja, tetapi team kami sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan fitur maupun aplikasi didalamnya, sehingga saat ini terus berupaya membangun secara maksimal, agar kedepannya dapat lebih baik.


Keberadaan Jejaring sosial Kiber (www.kitaberbagi.com) merupakan buatan anak bangsa yang saat ini masih terus berproses untuk mengembangkan karya sebaik mungkin.



Tulisan singkat ini kami tutup dengan ucapan terima kasih banyak yang sudah bergabung di jejaring sosial buatan Indonesia.

Inilah Jejaring Sosial Indonesia ala Facebook



Hitungan hari kehari makin marak saja jejaring sosial dari luar negeri membanjiri dunia maya, khususnya masyarakat Indonesia yang menjadi pasar terbesar sebagai predikat pengguna jejaring sosial.



Sebuah kabar yang baik ketika masyarakat Indonesia sudah mulai mengenal dunia maya, bahkan dari desa maupun perkotaan sudah menggunakannya, tetapi kalau hanya sebagai konsumen terbesar tentunya akan menjadi ironis, sebab sebagai bangsa yang besar tidak seharusnya hanya sebagai obyek belaka, tetapi mampu berperan aktif juga sebagai subyek perubahan.



Lahirnya jejaring sosial buatan Indonesia merupakan sesuatu yang di nantikan untuk mampu menunjukkan eksistensi diri, walau tentunya masih banyak kekurangan apabila dibanding sekelas facebook, twitter dan sejenisnya yang sudah punya nama besar di kancah dunia maya, tetapi hadirnya beberapa jejaring sosial Indonesia paling tidak mampu memberi warna dan mampu menunjukkan bahwa anak bangsa juga dapat membuat jejaring sosial walaupun masih banyak kekurangan di sana-sini.



Hadirnya jejaring sosial Kiber merupakan salah satu warna perkembangan jejaring sosial Indonesia yang saat ini makin marak saja, tetapi team kami sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan fitur maupun aplikasi didalamnya, sehingga saat ini terus berupaya membangun secara maksimal, agar kedepannya dapat lebih baik.


Keberadaan Jejaring sosial Kiber (www.kitaberbagi.com) merupakan buatan anak bangsa yang saat ini masih terus berproses untuk mengembangkan karya sebaik mungkin.



Tulisan singkat ini kami tutup dengan ucapan terima kasih banyak yang sudah bergabung di jejaring sosial buatan Indonesia.

Budaya Salaman ala Lebaran Mulai Tergerus



Keberadaan arus tehnologi yang semakin menguat saat ini, ternyata menimbulkan sebuah perubahan budaya salaman di tengah-tengah kehidupan masyarakat. karena saat ini manusia di manjakan tehnologi yang semakin cepat melaju tanpa batas wilayah maupun negara, karena budaya silaturahmi yang dulu kita kenal bersalaman, sudah berganti dengan budaya tulis dan ngobrol lewat tehnologi yang tak mengenal jarak sejauh apapun itu tempatnya.



Berangkat dari kondisi di atas membuat pergeseran budaya dalam kehidupan masyarakat, yaitu: dari budaya lebaran salaman menuju perubahan arus tehnologi yang semakin menguat. Opini tersebuat berdasarkan fakta di lapangan, bahwa masyarakat sudah tidak terlalu menghiraukan tentang silaturahmi bersalaman, karena dengan tehnologi manusia sudah bisa bersilaturahmi, walau tanpa bersalaman sedikitpun yang dahulu sering di lakukan di hari lebaran.



Keadaan budaya salaman mulai berkurang seiring waktu perubahan zaman yang saat ini di kuasai arus tehnologi yang semakin cepat dalam memberikan informasi maupun berinteraksi satu sama lain, sehingga salaman di anggap budaya yang kurang cepat, tidak seperti tehnologi yang cepat dalam memberikan informasi dan berkomunikasi.



Budaya salaman sering melekat pada hari lebaran, banyak masyarakat berbondong-bondong bersilaturahmi kepada tetangga, sanak saudara dan lain sebagainya, sehingga budaya silaturahmi tersebut kita kenal dengan budaya salaman, tetapi seiring perubahan zaman yang kian terasa dalam nafas kehidupan masyarakat, ternyata membuat budaya silaturahmi atau kita kenal budaya salaman di hari lebaran mulai terus berkurang dari waktu kewaktu. Lalu yang menjadi pertanyaan apakah budaya salaman di hari lebaran akan Benar-benar hilang dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat? Kalau melihat dari waktu kewaktu budaya salaman mulai berkurang, tentu tidak menutup kemungkinan budaya salaman akan Benar-benar hilang dan tergerus arus tehnologi yang semakin menguat dan mengakar saat ini.



Kondisi bentuk ala salaman di waktu lebaran mulai berkurang merupakan fakta di lapangan, bahwa masyarakat sudah tidak terlalu mementingkan silaturahmi ala salaman, namun cukup lewat media internet maupun HP atau lain sebagainya dalam menjalin silaturahmi tanpa bertemu langsung di waktu lebaran. Inilah perubahan budaya salaman yang kian hari semakin tergerus arus tehnologi, bahkan budaya salaman tergerus juga dikarenakan cara pandang makna lebaran yang dahulu sebagai ajang silaturahmi, tetapi ada sebagian masyarakat yang bergeser menuju budaya wisata di hari lebaran.



Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).........


Budaya Salaman ala Lebaran Mulai Tergerus



Keberadaan arus tehnologi yang semakin menguat saat ini, ternyata menimbulkan sebuah perubahan budaya salaman di tengah-tengah kehidupan masyarakat. karena saat ini manusia di manjakan tehnologi yang semakin cepat melaju tanpa batas wilayah maupun negara, karena budaya silaturahmi yang dulu kita kenal bersalaman, sudah berganti dengan budaya tulis dan ngobrol lewat tehnologi yang tak mengenal jarak sejauh apapun itu tempatnya.



Berangkat dari kondisi di atas membuat pergeseran budaya dalam kehidupan masyarakat, yaitu: dari budaya lebaran salaman menuju perubahan arus tehnologi yang semakin menguat. Opini tersebuat berdasarkan fakta di lapangan, bahwa masyarakat sudah tidak terlalu menghiraukan tentang silaturahmi bersalaman, karena dengan tehnologi manusia sudah bisa bersilaturahmi, walau tanpa bersalaman sedikitpun yang dahulu sering di lakukan di hari lebaran.



Keadaan budaya salaman mulai berkurang seiring waktu perubahan zaman yang saat ini di kuasai arus tehnologi yang semakin cepat dalam memberikan informasi maupun berinteraksi satu sama lain, sehingga salaman di anggap budaya yang kurang cepat, tidak seperti tehnologi yang cepat dalam memberikan informasi dan berkomunikasi.



Budaya salaman sering melekat pada hari lebaran, banyak masyarakat berbondong-bondong bersilaturahmi kepada tetangga, sanak saudara dan lain sebagainya, sehingga budaya silaturahmi tersebut kita kenal dengan budaya salaman, tetapi seiring perubahan zaman yang kian terasa dalam nafas kehidupan masyarakat, ternyata membuat budaya silaturahmi atau kita kenal budaya salaman di hari lebaran mulai terus berkurang dari waktu kewaktu. Lalu yang menjadi pertanyaan apakah budaya salaman di hari lebaran akan Benar-benar hilang dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat? Kalau melihat dari waktu kewaktu budaya salaman mulai berkurang, tentu tidak menutup kemungkinan budaya salaman akan Benar-benar hilang dan tergerus arus tehnologi yang semakin menguat dan mengakar saat ini.



Kondisi bentuk ala salaman di waktu lebaran mulai berkurang merupakan fakta di lapangan, bahwa masyarakat sudah tidak terlalu mementingkan silaturahmi ala salaman, namun cukup lewat media internet maupun HP atau lain sebagainya dalam menjalin silaturahmi tanpa bertemu langsung di waktu lebaran. Inilah perubahan budaya salaman yang kian hari semakin tergerus arus tehnologi, bahkan budaya salaman tergerus juga dikarenakan cara pandang makna lebaran yang dahulu sebagai ajang silaturahmi, tetapi ada sebagian masyarakat yang bergeser menuju budaya wisata di hari lebaran.



Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).........








Budaya Salaman ala Lebaran Mulai Tergerus



Keberadaan arus tehnologi yang semakin menguat saat ini, ternyata menimbulkan sebuah perubahan budaya salaman di tengah-tengah kehidupan masyarakat. karena saat ini manusia di manjakan tehnologi yang semakin cepat melaju tanpa batas wilayah maupun negara, karena budaya silaturahmi yang dulu kita kenal bersalaman, sudah berganti dengan budaya tulis dan ngobrol lewat tehnologi yang tak mengenal jarak sejauh apapun itu tempatnya.



Berangkat dari kondisi di atas membuat pergeseran budaya dalam kehidupan masyarakat, yaitu: dari budaya lebaran salaman menuju perubahan arus tehnologi yang semakin menguat. Opini tersebuat berdasarkan fakta di lapangan, bahwa masyarakat sudah tidak terlalu menghiraukan tentang silaturahmi bersalaman, karena dengan tehnologi manusia sudah bisa bersilaturahmi, walau tanpa bersalaman sedikitpun yang dahulu sering di lakukan di hari lebaran.



Keadaan budaya salaman mulai berkurang seiring waktu perubahan zaman yang saat ini di kuasai arus tehnologi yang semakin cepat dalam memberikan informasi maupun berinteraksi satu sama lain, sehingga salaman di anggap budaya yang kurang cepat, tidak seperti tehnologi yang cepat dalam memberikan informasi dan berkomunikasi.



Budaya salaman sering melekat pada hari lebaran, banyak masyarakat berbondong-bondong bersilaturahmi kepada tetangga, sanak saudara dan lain sebagainya, sehingga budaya silaturahmi tersebut kita kenal dengan budaya salaman, tetapi seiring perubahan zaman yang kian terasa dalam nafas kehidupan masyarakat, ternyata membuat budaya silaturahmi atau kita kenal budaya salaman di hari lebaran mulai terus berkurang dari waktu kewaktu. Lalu yang menjadi pertanyaan apakah budaya salaman di hari lebaran akan Benar-benar hilang dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat? Kalau melihat dari waktu kewaktu budaya salaman mulai berkurang, tentu tidak menutup kemungkinan budaya salaman akan Benar-benar hilang dan tergerus arus tehnologi yang semakin menguat dan mengakar saat ini.



Kondisi bentuk ala salaman di waktu lebaran mulai berkurang merupakan fakta di lapangan, bahwa masyarakat sudah tidak terlalu mementingkan silaturahmi ala salaman, namun cukup lewat media internet maupun HP atau lain sebagainya dalam menjalin silaturahmi tanpa bertemu langsung di waktu lebaran. Inilah perubahan budaya salaman yang kian hari semakin tergerus arus tehnologi, bahkan budaya salaman tergerus juga dikarenakan cara pandang makna lebaran yang dahulu sebagai ajang silaturahmi, tetapi ada sebagian masyarakat yang bergeser menuju budaya wisata di hari lebaran.



Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).........








Nafas Bangsa Amerika di Ramalkan tinggal Satu Abad Lagi



Dalam sejarah besar Bangsa-bangsa di dunia, ternyata tidak ada bangsa yang mengalami keabadian, sebab sebuah bangsa pasti mengalami pasang surut, sehingga bangsa super power sekalipun dapat hilang begitu saja, bagaikan pulau yang sirna di telan tsunami.



Saat ini dunia sedang berada dalam genggaman dominasi bangsa Amerika yang kian merajalela kekuasaannya, bahkan tidak hanya dibidang politik dan budaya, namun di segala arah bangsa Amerika mulai menunjukkan kekuasaan yang semakin menguat dan mengakar, namun semua kekuatan itupun akan mengalami keruntuhan, karena ada rahasia alam yang sering terjadi dan tidak bisa di bantah lagi tentang umur sebuah negara.



Keberadaan bangsa Amerika sangat penting dalam peta dunia, karena dominasi bangsa tersebut terhadap bangsa lain yang semakin terasa kekuatannya, lalu apakah bangsa Amerika akan mengalami keruntuhan juga seperti bangsa super power sebelumnya?..Tentu semua bangsa super power di dunia pasti akan mengalami keruntuhan, sebab tidak ada keabadian di alam semesta ini, oleh karena itu bangsa Amerika di ramalkan satu abad lagi hanya tinggal sebuah nama belaka, seperti bangsa Yunani dan Romawi di masa silam.



Persoalan tentang kebenaran ramalan tersebut, tentu perlu di ulas kembali baik dari segi metafisika maupun dari segi keilmiahannya, agar dapat menemukan kebenaran tentang berita ramalan tersebut, apalagi mengingat bangsa besar di dunia tidak ada yang mengalami keabadian.



Kabar tentang nafas bangsa Amerika tinggal satu abad lagi, ternyata mampu menyedot perhatian kaum intelektual maupun para pakar spiritual, untuk mencari kebenaran berita tersebut, agar menemukan sebab musabab bangsa Amerika akan runtuh satu abad mendatang, itulah petikan sedikit tentang ramalan bangsa yang saat ini sebagai kekuatan yang mendominasi di dunia.



Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).........

Nafas Bangsa Amerika di Ramalkan tinggal Satu Abad Lagi



Dalam sejarah besar Bangsa-bangsa di dunia, ternyata tidak ada bangsa yang mengalami keabadian, sebab sebuah bangsa pasti mengalami pasang surut, sehingga bangsa super power sekalipun dapat hilang begitu saja, bagaikan pulau yang sirna di telan tsunami.



Saat ini dunia sedang berada dalam genggaman dominasi bangsa Amerika yang kian merajalela kekuasaannya, bahkan tidak hanya dibidang politik dan budaya, namun di segala arah bangsa Amerika mulai menunjukkan kekuasaan yang semakin menguat dan mengakar, namun semua kekuatan itupun akan mengalami keruntuhan, karena ada rahasia alam yang sering terjadi dan tidak bisa di bantah lagi tentang umur sebuah negara.



Keberadaan bangsa Amerika sangat penting dalam peta dunia, karena dominasi bangsa tersebut terhadap bangsa lain yang semakin terasa kekuatannya, lalu apakah bangsa Amerika akan mengalami keruntuhan juga seperti bangsa super power sebelumnya?..Tentu semua bangsa super power di dunia pasti akan mengalami keruntuhan, sebab tidak ada keabadian di alam semesta ini, oleh karena itu bangsa Amerika di ramalkan satu abad lagi hanya tinggal sebuah nama belaka, seperti bangsa Yunani dan Romawi di masa silam.



Persoalan tentang kebenaran ramalan tersebut, tentu perlu di ulas kembali baik dari segi metafisika maupun dari segi keilmiahannya, agar dapat menemukan kebenaran tentang berita ramalan tersebut, apalagi mengingat bangsa besar di dunia tidak ada yang mengalami keabadian.



Kabar tentang nafas bangsa Amerika tinggal satu abad lagi, ternyata mampu menyedot perhatian kaum intelektual maupun para pakar spiritual, untuk mencari kebenaran berita tersebut, agar menemukan sebab musabab bangsa Amerika akan runtuh satu abad mendatang, itulah petikan sedikit tentang ramalan bangsa yang saat ini sebagai kekuatan yang mendominasi di dunia.



Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).........

Nafas Bangsa Amerika di Ramalkan tinggal Satu Abad Lagi



Dalam sejarah besar Bangsa-bangsa di dunia, ternyata tidak ada bangsa yang mengalami keabadian, sebab sebuah bangsa pasti mengalami pasang surut, sehingga bangsa super power sekalipun dapat hilang begitu saja, bagaikan pulau yang sirna di telan tsunami.



Saat ini dunia sedang berada dalam genggaman dominasi bangsa Amerika yang kian merajalela kekuasaannya, bahkan tidak hanya dibidang politik dan budaya, namun di segala arah bangsa Amerika mulai menunjukkan kekuasaan yang semakin menguat dan mengakar, namun semua kekuatan itupun akan mengalami keruntuhan, karena ada rahasia alam yang sering terjadi dan tidak bisa di bantah lagi tentang umur sebuah negara.



Keberadaan bangsa Amerika sangat penting dalam peta dunia, karena dominasi bangsa tersebut terhadap bangsa lain yang semakin terasa kekuatannya, lalu apakah bangsa Amerika akan mengalami keruntuhan juga seperti bangsa super power sebelumnya?..Tentu semua bangsa super power di dunia pasti akan mengalami keruntuhan, sebab tidak ada keabadian di alam semesta ini, oleh karena itu bangsa Amerika di ramalkan satu abad lagi hanya tinggal sebuah nama belaka, seperti bangsa Yunani dan Romawi di masa silam.



Persoalan tentang kebenaran ramalan tersebut, tentu perlu di ulas kembali baik dari segi metafisika maupun dari segi keilmiahannya, agar dapat menemukan kebenaran tentang berita ramalan tersebut, apalagi mengingat bangsa besar di dunia tidak ada yang mengalami keabadian.



Kabar tentang nafas bangsa Amerika tinggal satu abad lagi, ternyata mampu menyedot perhatian kaum intelektual maupun para pakar spiritual, untuk mencari kebenaran berita tersebut, agar menemukan sebab musabab bangsa Amerika akan runtuh satu abad mendatang, itulah petikan sedikit tentang ramalan bangsa yang saat ini sebagai kekuatan yang mendominasi di dunia.



Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).........

Batu Tak Bernama



Batu itu diam tak berkata

Lalu aku coba cari tahu tentang batu yang tak bernama

Kuajak ngobrol dengan ulasan singkat

Ternyata batu lebih paham tentang tata cara bicara

Karena batu bicara tanpa ada dusta



Hmm.....batu ini memang unik

Kalau kupetik pancarkan kata yang menarik

Walau dia tak berkata seperti kita

Namun batu punya bahasa

Hanya saja berbeda dengan kita



Batu hitam mengkilat

Berparuh derup rebah bata

Sampai batu hilang lenyap senyap

Hingga menjadi benda tak bersuara

Karena batu sudah sirna tiada



Batu bata diam tak ada kata

Sebab batu telah hilang di telan lembah bahaya

Di balik batu ada diam tak ada kata

Itulah batu yang punya keragaman tata cara

Namun tak tertera dalam raga

Karena batu telah lama lewat tiada



Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).........