Friday 31 December 2010

Selamat Bermatabaria



Umur kita tak terasa semakin tua di makan taba, Ya!!..sebelum taba kita mau tak mau akan menghadapi yang bernama mataba, apalagi Jam-perjam nyaris mendekati waktu mataba, jangan khawatir dimataba kita bisa bahagia dengan cara sederhana, sebagai wujud suka cita kita dalam menyambut tabaria.

Kita sering melihat perayaan mataba begitu heboh di jalanan maupun tempat lain yang menjadi konsentrasi massa, dengan suara terompet, kembang api, mrecon, bahkan melalui lagu dangdutan dalam menghibur diri di waktu mataba, semua memang punya cara masing-masing secara individu maupun kelompok dalam merayakannya, tetapi di mataba 2011 masehi ini aku cukup merayakan di depan komputer, sambil minum air putih dan tak lupa aku berucap do'a. Semoga saja di taba yang sebentar lagi datang, Sang maha pencipta selalu memberikan aku panjang umur yang lebih bermanfa'at dibanding tahun kemarin, Amiens.

Bagi yang merayakan mataba, selamat berpesta dengan cara sesuka jiwa, tetapi yang perlu diingat tetap jaga kesehatan dan ketertiban dimanapun kailan berada.

Yok!! bermatabaria.........

Selamat bermatabaria buat kozkiber dan semuanya.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).........

Selamat Bermatabaria



Umur kita tak terasa semakin tua di makan taba, Ya!!..sebelum taba kita mau tak mau akan menghadapi yang bernama mataba, apalagi Jam-perjam nyaris mendekati waktu mataba, jangan khawatir dimataba kita bisa bahagia dengan cara sederhana, sebagai wujud suka cita kita dalam menyambut tabaria.

Kita sering melihat perayaan mataba begitu heboh di jalanan maupun tempat lain yang menjadi konsentrasi massa, dengan suara terompet, kembang api, mrecon, bahkan melalui lagu dangdutan dalam menghibur diri di waktu mataba, semua memang punya cara masing-masing secara individu maupun kelompok dalam merayakannya, tetapi di mataba 2011 masehi ini aku cukup merayakan di depan komputer, sambil minum air putih dan tak lupa aku berucap do'a. Semoga saja di taba yang sebentar lagi datang, Sang maha pencipta selalu memberikan aku panjang umur yang lebih bermanfa'at dibanding tahun kemarin, Amiens.

Bagi yang merayakan mataba, selamat berpesta dengan cara sesuka jiwa, tetapi yang perlu diingat tetap jaga kesehatan dan ketertiban dimanapun kailan berada.

Yok!! bermatabaria.........

Selamat bermatabaria buat kozkiber dan semuanya.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).........

Merayakan Tahun Baru Ala Desa


Perhelatan malam tahun baru saat aku tinggal ditempat saudaraku sangat sederhana dan berbeda dengan kondisi kota yang sering terlihat dalam merayakan tahun baru melalui sorak pora menyalakan kembang api, mrecon dan masih banyak lagi cara mereka dalam mengamini tahun baru, tetapi semoga saja dalam merayakan tahun baru mereka tidak meledakkan tiga kilo gram elpiji, apalagi dinamit jangan sampai, hatiku bergumam seperti itu hahahhaha.......

Saat malam tahun baru telah tiba, masyarakat desa setempat mulai berkumpul dengan membawa ambeng yang berisi engkong ayam, kurap, sambal goreng, tak ketinggalan nasi kuning dan masih banyak lagi yang terisi di ambeng sampai aku tak bisa mengingatnya.

Setelah masyarakat berkumpul sesepuh desa tersebut mulai melakukan pembacaan do'a berkah diakhir tahun, saya cukup mengamini saja, bahkan terasa ada kompetisi dengan sekeras-keras mungkin mengamini, akupun coba ikut dalam kompetisi itu, dengan cara bersuara sekeras mungkin menyebut kata amin, tetapi suaraku tetap kalah dengan penduduk setempat, wajar saja mereka adalah orang-orang pantai yang terkenal dengan suara keras dan lantang. Tak apalah aku kalah kompetisi bilang amin, tetapi nanti yang paling penting aku tidak kalah dapat engkong ayam yang paling banyak...hahahahaa....pikirku.

Puji sukur pada sang maha pencipta, akhirnya sampailah pada pembagian ambeng, lumayan aku dapat kepala ayam, srondeng, telur rebus, kurap, dan tak ketinggalan beserta nasi kuning, telihat pula penduduk kampung tersebut begitu gembira ria menyambut malam tahun baru di pinggir pantai yang kebanyakan dihuni para nelayan, dan tak lupa mereka memakan dengan serakah ambeng-ambeng yang sudah di bagi tadi.

Waktu mulai malam dan mendekati detik-detik menegangkan, disaat Detik-detik pergantian tahun baru mulai tiba, semua yang ada dipinggir pantai ikut berhitung sampai hitungan kesepuluh, akupun tak mau ketinggalan ikut bersuara dengan keras, mulailah aku bersuara: Siji, Loro, Telu sampai hitungan kesepuluh, dan terdengar suara gemuruh masyarakat desa di saat pergantian tahun baru telah tiba, dengan memanjatkan rasa syukur pada sang maha pencipta, di saat itu pula hatiku berdo'a semoga di tahun baru kami selalu diberi kesehatan lahir maupun batin. Amiens....

Selamat datang tahun baru.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).....


Merayakan Tahun Baru Ala Desa


Perhelatan malam tahun baru saat aku tinggal ditempat saudaraku sangat sederhana dan berbeda dengan kondisi kota yang sering terlihat dalam merayakan tahun baru melalui sorak pora menyalakan kembang api, mrecon dan masih banyak lagi cara mereka dalam mengamini tahun baru, tetapi semoga saja dalam merayakan tahun baru mereka tidak meledakkan tiga kilo gram elpiji, apalagi dinamit jangan sampai, hatiku bergumam seperti itu hahahhaha.......

Saat malam tahun baru telah tiba, masyarakat desa setempat mulai berkumpul dengan membawa ambeng yang berisi engkong ayam, kurap, sambal goreng, tak ketinggalan nasi kuning dan masih banyak lagi yang terisi di ambeng sampai aku tak bisa mengingatnya.

Setelah masyarakat berkumpul sesepuh desa tersebut mulai melakukan pembacaan do'a berkah diakhir tahun, saya cukup mengamini saja, bahkan terasa ada kompetisi dengan sekeras-keras mungkin mengamini, akupun coba ikut dalam kompetisi itu, dengan cara bersuara sekeras mungkin menyebut kata amin, tetapi suaraku tetap kalah dengan penduduk setempat, wajar saja mereka adalah orang-orang pantai yang terkenal dengan suara keras dan lantang. Tak apalah aku kalah kompetisi bilang amin, tetapi nanti yang paling penting aku tidak kalah dapat engkong ayam yang paling banyak...hahahahaa....pikirku.

Puji sukur pada sang maha pencipta, akhirnya sampailah pada pembagian ambeng, lumayan aku dapat kepala ayam, srondeng, telur rebus, kurap, dan tak ketinggalan beserta nasi kuning, telihat pula penduduk kampung tersebut begitu gembira ria menyambut malam tahun baru di pinggir pantai yang kebanyakan dihuni para nelayan, dan tak lupa mereka memakan dengan serakah ambeng-ambeng yang sudah di bagi tadi.

Waktu mulai malam dan mendekati detik-detik menegangkan, disaat Detik-detik pergantian tahun baru mulai tiba, semua yang ada dipinggir pantai ikut berhitung sampai hitungan kesepuluh, akupun tak mau ketinggalan ikut bersuara dengan keras, mulailah aku bersuara: Siji, Loro, Telu sampai hitungan kesepuluh, dan terdengar suara gemuruh masyarakat desa di saat pergantian tahun baru telah tiba, dengan memanjatkan rasa syukur pada sang maha pencipta, di saat itu pula hatiku berdo'a semoga di tahun baru kami selalu diberi kesehatan lahir maupun batin. Amiens....

Selamat datang tahun baru.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).....


Jimat Sebagai Pelaris Bakso



Kehidupan sebagian para penjual ada yang meyakini bahwa jimat dapat dijadikan sebagai pelaris atau mencari berkah saat menjajakan dagangannya, tentu ini mengundang beragam pertanyaan dalam benak, apalagi aku pernah menemui kejadian tersebut saat mampir disebuah penjual bakso, waktu itu aku mau pergi kesaudaraku, tetapi aku melihat penjual bakso yang sedang menjajakan dagangannya, langsung saja aku berhenti dan mampir ketukang bakso itu.

Setelah saya masuk kewarung bakso, aku menyapa pada sang penjual bakso tadi dan berkata: abang tolong buatkan aku satu mangkok bakso tidak usah pake' sambal, maklum waktu itu aku kurang mood makan sambal, karena sudah dua hari aku saket perut, sehingga hari ini aku puasa makan sambal dulu, padahal aku suka banget namanya pedas, tetapi mau bagaimana lagi, sementara waktu aku harus bisa menghentikan makan sambal dulu, sebelum perutku benar-benar sembuh.

Tak lama kemudian si abang mengantarkan bakso yang aku pesan tadi, seketika itu pula aku melahap bakso sampai tak tersisa, tinggal mangkoknya saja yanga ada di depan mataku, karena bakso ini betul-betul nikmat dan joos. Setelah selesai makan bakso aku tak sengaja melihat ada kertas tergantung di atas pintu, nah!..ini jimat pelaris pikirku seperi itu, saat itu pula hatiku bergumam. Oooo...pantesan baksonya enak hahahhahha......(canda dalam hatiku).

Saya waktu itu langsung teringat dengan kata sahabatku, kebetulan sahabatku ini punya profesi dukun, dia pernah berkata: apabila kamu menemukan di atas pintu ada kertas yang tertempel dan di paku, maka tidak lain dan tidak bukan sembilan puluh persen kemungkinan itu benar kalau yang dipasang itu jimat sebagai pelaris dalam jual beli, tetapi sebenarnya tidak hanya sebagai pelaris saja, jikalau anda melihat jimat yang tertempel di atas pintu, karena terkadang jimat ini juga tertempel diatas pintu Rumah-rumah penduduk sebagai fungsi tolak balak, dan salah satu bagian dari kepercayaan masyarakat dalam menangkal sesuatu yang tidak diinginkan, bisa santet atau berbentuk udara negatif lainnya.

Jimat yang ada di atas pintu, biasanya bertuliskan arab, jawa, Cina atau bahasa lainnya yang dianggap punya kekuatan ghaib dalam membantu apa yang di inginkan para pemakainya. Waah!!...ternyata aku sudah lama duduk di warung abang bakso, lalu aku bayar 5.000 rupiah dan aku keluar dari warung tadi, untuk meneruskan perjalananku pergi kerumah saudaraku.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)....

Jimat Sebagai Pelaris Bakso



Kehidupan sebagian para penjual ada yang meyakini bahwa jimat dapat dijadikan sebagai pelaris atau mencari berkah saat menjajakan dagangannya, tentu ini mengundang beragam pertanyaan dalam benak, apalagi aku pernah menemui kejadian tersebut saat mampir disebuah penjual bakso, waktu itu aku mau pergi kesaudaraku, tetapi aku melihat penjual bakso yang sedang menjajakan dagangannya, langsung saja aku berhenti dan mampir ketukang bakso itu.

Setelah saya masuk kewarung bakso, aku menyapa pada sang penjual bakso tadi dan berkata: abang tolong buatkan aku satu mangkok bakso tidak usah pake' sambal, maklum waktu itu aku kurang mood makan sambal, karena sudah dua hari aku saket perut, sehingga hari ini aku puasa makan sambal dulu, padahal aku suka banget namanya pedas, tetapi mau bagaimana lagi, sementara waktu aku harus bisa menghentikan makan sambal dulu, sebelum perutku benar-benar sembuh.

Tak lama kemudian si abang mengantarkan bakso yang aku pesan tadi, seketika itu pula aku melahap bakso sampai tak tersisa, tinggal mangkoknya saja yanga ada di depan mataku, karena bakso ini betul-betul nikmat dan joos. Setelah selesai makan bakso aku tak sengaja melihat ada kertas tergantung di atas pintu, nah!..ini jimat pelaris pikirku seperi itu, saat itu pula hatiku bergumam. Oooo...pantesan baksonya enak hahahhahha......(canda dalam hatiku).

Saya waktu itu langsung teringat dengan kata sahabatku, kebetulan sahabatku ini punya profesi dukun, dia pernah berkata: apabila kamu menemukan di atas pintu ada kertas yang tertempel dan di paku, maka tidak lain dan tidak bukan sembilan puluh persen kemungkinan itu benar kalau yang dipasang itu jimat sebagai pelaris dalam jual beli, tetapi sebenarnya tidak hanya sebagai pelaris saja, jikalau anda melihat jimat yang tertempel di atas pintu, karena terkadang jimat ini juga tertempel diatas pintu Rumah-rumah penduduk sebagai fungsi tolak balak, dan salah satu bagian dari kepercayaan masyarakat dalam menangkal sesuatu yang tidak diinginkan, bisa santet atau berbentuk udara negatif lainnya.

Jimat yang ada di atas pintu, biasanya bertuliskan arab, jawa, Cina atau bahasa lainnya yang dianggap punya kekuatan ghaib dalam membantu apa yang di inginkan para pemakainya. Waah!!...ternyata aku sudah lama duduk di warung abang bakso, lalu aku bayar 5.000 rupiah dan aku keluar dari warung tadi, untuk meneruskan perjalananku pergi kerumah saudaraku.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)....