Tuesday 6 March 2012

Masya Allah, Rok Mini Berseliweran di Gedung DPR



Siapa yang tak kenal rok mini? Kalau tak kenal rok mini, berarti belum tahu seberapa kuatnya rok mini punya daya tahan magnet, tetapi kalau rok mini berseliweran di gedung DPR, tentu dapat mendatangkan sumber marabahaya, mengingat gedung DPR di huni sekumpulan orang terhormat dan para elite bangsa Indonesia. Nah! berangkat dari situlah rok mini menjadi sumber bahaya bagi para anggota dewan, khususnya anggota dewan yang berjenis kelamin lelaki saat melihat rok mini berseliweran di gedung DPR.

Rok mini memang mempunyai syahwat yang sungguh luar biasa bagi yang terpana dengan keelokan dibagian sensitif si pemakai, apalagi kalau si pemakai lumayan menggairahkan, tentu dapat menghasilkan libido naik kencang bagi sang penikmat. Sehingga dengan keberadaan rok mini berseliweran di gedung DPR. Mengakibatkan sejumlah DPR merasa terganggu atas keberadaan rok mini tersebut. Bahkan badan kehormatan DPR mulai membahas masalah rok mini yang berseliweran sembarangan di gedung DPR, agar rok mini dilarang berseliweran di gedung DPR.

Sebenarnya, fenomena apa di gedung DPR sampai memunculkan perbincangan hangat tentang rok mini? Mungkin saja DPR mulai gerah dengan perbincangan mengenai kebobrokan para pejabat, mulai dari PNS rendahan sampai pejabat tinggi dalam melakukan tindak korupsi. Sehingga ditengah Hingar-bingar ramainya pemberitaan korupsi memunculkan bahan perbincangan rok mini, entah disengaja atau tidak disengaja munculnya perbincangan rok mini sudah menjadi bola panas digedung DPR. Bahkan perbincangan rok mini berseliweran di gedung DPR mewabah menjadi perbincangan hangat di berbagai media dan jejaring sosial.

Keberadaan rok mini berseliweran di gedung DPR memunculkan sebuah pertanyaan sederhana, apakah benar keberadaan rok mini berseliweran mengganggu jalan kinerja para anggota DPR? sebenarnya, rok mini berseliweran di gedung DPR sudah sangat lama terjadi dalam gedung tersebut, tetapi kenapa baru di perbincangkan sekarang? Mungkin ada maksud tertentu DPR sebagai wakil rakyat yang ingin membangun sebuah citra positif, agar posisi DPR dapat lebih diterima ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Mengingat DPR sudah semestinya memberikan suri tauladan yang positif bagi masyarakat, bukan malah memberikan suri tauladan yang negatif.

Lepas dari rok mini berseliweran di gedung DPR saat ini, bahwa DPR telah terkena serangan demam korupsi yang mewabah di negeri Indonesia. Sehingga DPR harus menata kembali bangunan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut, tidak sekedar pencitraan belaka dalam mengambil sebuah kebijakan. Namun harus bentuk nyata dalam memperbaiki bangsa Indonesia yang sudah terlanjur terkena demam sakit korupsi, kolusi dan nepotisme. Dan Allah maha tahu segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... ....

Senyum PNS, BBM Naik, Gaji Naik Pula




Rencana pemerintah menaikkan harga BBM membuat sejumlah PNS tersenyum kecil, walau agak malu mengungkapkan sebuah kata senyum, tetapi tetap saja terlihat senyum kecil dari kejauhan. Mengingat kenaikan BBM akan dibarengi dengan rencana kenaikan gaji PNS. Nah! inilah salah satu pendorong PNS bisa tersenyum dengan kabar kenaikan BBM, tetapi bagi masyarakat kecil, seperti tukang becak, buruh tani, buruh pabrik, pedagang kaki lima, pengemis, asongan dan masih banyak lagi kaum marginal, tentu kenaikan BBM sangat mengiris hati dan pikiran.

PNS dengan kaum gelandangan memang berbeda sebuah nasib, walau secara hakikat mereka sama manusia dan sama minum air putih, tetapi perbedaan kondisi hidup inilah penyebab PNS dengan kaum gelandangan saat ini. Lalu apa penyebab perbedaan gelandangan dengan PNS? pemerataan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara yang diamanatkan Undang-undang tidak berjalan semestinya. Inilah penyebab utama kegagalan dalam pemerataan menempuh hidup layak masyarakat ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga mengakibatkan perbedaan nasib kaum gelandangan yang jauh dari perhatian pemerintah. Sedangkan PNS mendapat perhatian lebih dari pemerintah dibanding kaum gelandangan Indonesia.

Pemerintah sebagai pegelola negara yang sudah berkewajiban memberikan yang terbaik bagi masyarakat, tetapi dalam mengelola sumber daya alam, sumber pajak, ternyata belum mencapai sebuah pemerataan hasil dari kekayaan negara kesemua lapisan masyarakat. Sehingga yang menikmati kekayaan negara hanya golongan para PNS dan para pejabat negara, sedangkan golongan gelandangan masih jauh dari hidup layak di negeri Indonesia. Bahkan lapak kaum gelandangan selalu di usir oleh pamong praja atau di sebut dengan istilah pasukan bayaran para pejabat.

Sudah semestinya kekayaan bangsa Indonesia, baik dari hasil pajak maupun sumber daya alam dikembalikan kepada seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Sehingga tidak ada istilah anak negara, abdi negara yang menikmati kekayaan bangsa Indonesia, tetapi seluruh masyarakat bangsa Indonesia punya hak menikmati kekayaan alam Indonesia. Namun fakta dilapangan apakah yang menikmati kekayaan negara sudah mencakup suluruh masyarakat bangsa Indonesia? tentu tidak semua menikmati kekayaan bangsa Indonesia, tetapi yang menikmati hanya para abdi negara (PNS). Sedangkan masyarakat gelandangan tetap saja hidup jauh dari kesejahteraan, apalagi mendapat perhatian lebih dari pemerintah, padahal pemerintah harus memberikan perhatian kesegenap masyarakat Indonesia tanpa tebang pilih.

Kenaikan BBM akan menambah susah para gelandangan. Namun bagi PNS tidak menjadi suatu masalah. Mengingat kenaikan BBM akan menambah Pundi-pundi uang para abdi negara. Karena rencana kenaikan BBM dibarengi kenaikan gaji PNS. Sehingga bagi kaum gelandangan kenaikan BBM akan memicu kesulitan ekonomi yang sungguh luar basa, tetapi bagi abdi negara (PNS) bukan menjadi masalah besar. Bahkan kenaikan BBM memicu senyum kecil bagi kaum PNS, walau agak Malu-malu dengan senyum kecil tersebut.

Lalu para pembaca dapat mengambil sebuah kesimpulan dan membuat sebuah pertanyaan sederhana, Apakah ada yang salah dilembaga negara pemerintahan Indonesia saat ini? Mengingat amanah Undang-undang tentang pemerataan, keadilan, kesejahteraan hanya mimpi bagi Kaum Dhuafa. Nah! inilah sebuah tantangan besar bagi kaum yang masih punya hati nurani, untuk terus meneriakkan sebuah perubahan di tubuh bangsa Indonesia, agar pemerataan di segala bidang segera terrealisir secepat mungkin. dan tentu tidak hanya dinikmati para kaum abdi negara (PNS), tetapi semua lapisan masyarakat harus bisa menikmati kekayaan alam Indonesia. Dan Allah maha bijaksana.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
......... ....