Saturday, 15 September 2012

Pilkada DKI Jakarta: Pemilih Iman Vs Pemilih Rasional



Pemilih iman dalam pilkada DKI Jakarta lebih mengedepankan sebuah pilihan dengan berlandaskan agama sebagai acuan dalam memilih, agar dalam memilih mendapatkan barokah dan rahmat dalam kehidupan didunia maupun diakhirat kelak.

Sedangkan pemilih rasional dalam pilkada DKI Jakarta lebih mengedepankan akal sesaat dalam memilih sebuah pilihan. Sehingga pemilih rasional cenderung mengarah dalam pilihan dengan bentuk hitungan yang bersifat materi belaka, tetapi jauh dari paradigma pemikiran yang bersifat naluri hati yang paling dalam.

Pertarungan pilkada DKI Jakarta antara pemilih iman dengan pemilih rasional cenderung mengalami sebuah perbedaan nilai. Mengingat pemilih rasional yang cenderung mengarah dalam pola pikir materi belaka, dan jauh dari pola pikir secara spiritual dalam memberikan sebuah pilihan.

Pemilih rasional lebih mengedepankan pilihan secara duniawi belaka, tetapi tidak memperhatikan pilihan secara hati nurani. Sehingga pemilih rasional dalam pilkada DKI Jakarta cenderung sebatas memilih yang bersifat duniawi belaka, dan tidak melihat aspek Ilahiyah.

Dengan demikian perlu ada sebuah pikiran yang cerdas dalam menentukan sebuah pilihan dalam pilkada DKI Jakarta, tentu memilih secara benar dalam ajaran agama Islam yang mengajarkan memilih pemimpin yang seiman. Inilah sebuah pilihan tepat bagi pemilih secara iman, bukan hanya melihat sisi keduniawian belaka yang cenderung bersifat rasional semata.

Islam mengajarkan dalam memilih pemimpin DKI Jakarta dengan cara menekankan pilihan secara lahiriyah maupun batiniyah, tentu jauh dari sifat rasional yang cenderung mengarah keduniawian belaka, agar dalam memilih pemimpin tercatat nilai ibadah yang bersifat kesucian.

Nah! memilih dengan iman kepada Allah SWT. inilah salah satu cara yang tepat dalam memilih pemimpin di pilkada DKI Jakarta, agar tercipta kemaslahatan didunia maupun diakhirat kelak. Karena memilih pemimpin merupakan pertanggung jawaban para pemilih, bukan hanya dalam bentuk pertanggung jawaban didunia semata. Namun, diakhirat kelak dipertanggung jawabkan pilihan para pemilih dalam memilih pemimpin yang sesuai dengan keimanan pemilih.

Semoga Allah SWT mencatat amal ibadah bagi warga Jakarta dalam memilih pemimpin di DKI Jakarta, Amiin………

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........