Wednesday, 27 January 2010

KENANGAN CINTA KABUT





Oleh: Khoirul Taqwim




Sekedar mengenang

Kisah bangku kuliah

Kau sandarkan kepala

Penuh uraian mata

Kau ucap jangan tinggalkan aku

Karena jiwa ini sudah tertawan dalam raga sukma


Diri terlanjur cinta rasa

Menjadi-jadi dalam hati

Hingga lalai kalau ada

Bahwa ini hanya kisah

Terbawa dalam lamunan

Pentas soreku


Harus pergi kearah lintang raya

Menggugah isyarat

Berujung cipta mimpi 

Terurai bahasa kabut

Tak menentu arah panduan

Mengitari ruang kehampaan

KENANGAN CINTA KABUT





Oleh: Khoirul Taqwim




Sekedar mengenang

Kisah bangku kuliah

Kau sandarkan kepala

Penuh uraian mata

Kau ucap jangan tinggalkan aku

Karena jiwa ini sudah tertawan dalam raga sukma


Diri terlanjur cinta rasa

Menjadi-jadi dalam hati

Hingga lalai kalau ada

Bahwa ini hanya kisah

Terbawa dalam lamunan

Pentas soreku


Harus pergi kearah lintang raya

Menggugah isyarat

Berujung cipta mimpi 

Terurai bahasa kabut

Tak menentu arah panduan

Mengitari ruang kehampaan

BINTANG BULAN





Oleh: Khoirul Taqwim




Tanya pada bintang

Apa dia punya makna

Melingkar di langit raya

Indah ramaikan malam


Rembulan tak ketinggalan

Uraikan cahaya

Saat gelap kunjung tak usai

Tanggal 15 bulan

Itu paling sempurna

Bersinar terang

Menembus jagatnya gelap

Malam yang tak kenal matahari

Seiring putaran rotasi

Membahana dalam sukma raja-raja alam


Bintang Bulan

Karya langit

Terukir di angkasa

Sejukkan mata pandang jiwa


BINTANG BULAN





Oleh: Khoirul Taqwim




Tanya pada bintang

Apa dia punya makna

Melingkar di langit raya

Indah ramaikan malam


Rembulan tak ketinggalan

Uraikan cahaya

Saat gelap kunjung tak usai

Tanggal 15 bulan

Itu paling sempurna

Bersinar terang

Menembus jagatnya gelap

Malam yang tak kenal matahari

Seiring putaran rotasi

Membahana dalam sukma raja-raja alam


Bintang Bulan

Karya langit

Terukir di angkasa

Sejukkan mata pandang jiwa


SEPARUH HATI KERASUKAN


]


Oleh: Khoirul Taqwim



Tak bisakah kau paham 

Arti cemberut ini

Yang selalu temani pipi kecut

Saat kau dekat si jalang 

Yang terluncur bahasa kulum


Bibir merah semangka

Berubah jadi biru

Gigi menggigit

Seolah-olah lapar di siang bolong

Tak pernah makan seminggu

Ingin sekali makan ocehanmu

Dan kumuntahkan dalam sakumu

Biar kau tahu

Bahwa hati ini sedang demo padamu

Ya tak di jalanan

Tapi di ruang batin kecilku

Menerawang dalam rasukan jiwa

Tenggelam kisah kasmaran

Duka sesak nafas hati jiwa


Separuh nafas

Hati tersobek

Arah tak kunjung usai

Di makan tingkah laku

Hitam bongkahan tinta

Iringi hati hilang

Setengah sadar

Setengah kerasukan

SEPARUH HATI KERASUKAN


]


Oleh: Khoirul Taqwim



Tak bisakah kau paham 

Arti cemberut ini

Yang selalu temani pipi kecut

Saat kau dekat si jalang 

Yang terluncur bahasa kulum


Bibir merah semangka

Berubah jadi biru

Gigi menggigit

Seolah-olah lapar di siang bolong

Tak pernah makan seminggu

Ingin sekali makan ocehanmu

Dan kumuntahkan dalam sakumu

Biar kau tahu

Bahwa hati ini sedang demo padamu

Ya tak di jalanan

Tapi di ruang batin kecilku

Menerawang dalam rasukan jiwa

Tenggelam kisah kasmaran

Duka sesak nafas hati jiwa


Separuh nafas

Hati tersobek

Arah tak kunjung usai

Di makan tingkah laku

Hitam bongkahan tinta

Iringi hati hilang

Setengah sadar

Setengah kerasukan

LARINYA NYAWA




Oleh: Khoirul taqwim




Terjatuh lubang

Tak sadar apa yang ada

Kabur terbuta

Kabut iringi gelap warna

Mengisi pena ranah kehidupan

Sertai bongkahan kayu melintang


Hidup mimpi sejenak

Batas adalah suratan

Tak kemana jika kepastian datang

Menjemput jiwa ruh dalam

Hingga mengalir keawan alam


Larilah

selagi bisa

Malaikat akan mengejar kemana kau ada

Bila nyawa telah jadi suratan sang pencipta

Tinggal menunggu kepastian

Lari tak ada guna

Nyawa lari tunggang kelanggang

Bangkai di telan alam

Daging di makan cacing bergelantungan

Jadi abu

Kembali keasalnya

Tak ada kabar

Yang ada tinggal sisa-sisa alam



LARINYA NYAWA




Oleh: Khoirul taqwim




Terjatuh lubang

Tak sadar apa yang ada

Kabur terbuta

Kabut iringi gelap warna

Mengisi pena ranah kehidupan

Sertai bongkahan kayu melintang


Hidup mimpi sejenak

Batas adalah suratan

Tak kemana jika kepastian datang

Menjemput jiwa ruh dalam

Hingga mengalir keawan alam


Larilah

selagi bisa

Malaikat akan mengejar kemana kau ada

Bila nyawa telah jadi suratan sang pencipta

Tinggal menunggu kepastian

Lari tak ada guna

Nyawa lari tunggang kelanggang

Bangkai di telan alam

Daging di makan cacing bergelantungan

Jadi abu

Kembali keasalnya

Tak ada kabar

Yang ada tinggal sisa-sisa alam



FORUM MASYARAKAT PINGGIRAN



by : Khoirul Taqwim



Tamparan keras ini

Tak sekeras halilintar kemarin

Yang membuat dinding rumah roboh

yang membuat kampung mencekam


Tamparan keras ini

Bukti bahwa aku ada

Tentang rasa sakit ini

Tak sekeras sakitnya mereka

Mereka yang teraniaya sosial

Mereka yang kelaparan

Mereka yang yatim piatu

Tak punya bapak ibu

Jalan suram jadi kehidupannya

Iringi langkah sisa-sisa nafas nyawa


Tamparan keras ini

Tak sekeras masyarakat marginal

Tersingkir dari negeri sendiri

Mengemis dijalanan

Bertahan hidup

Kematian

Tinggal menghitung jari telunjuk


Tamparan keras ini

Tak sekeras masyarakat pinggiran

Yang terus menahan perut kosong membuta

Yang terus teraniaya dalam hidup

Benar-benar rasa

Meghujam keseluruh penjuru alam

Tanpa henti sedetik

Langkah menuju matinya nafas terpenggal


Forum masyarakat pinggiran

Tertampar keras

Adanya kemelaratan

Adanya ketidak adilan

Adanya kesewenang-wenangan

Adanya diskriminasi

Adanya beragam menyimpang

Semua tertumpuk dalam pedih benak sanubari


FORUM MASYARAKAT PINGGIRAN



by : Khoirul Taqwim



Tamparan keras ini

Tak sekeras halilintar kemarin

Yang membuat dinding rumah roboh

yang membuat kampung mencekam


Tamparan keras ini

Bukti bahwa aku ada

Tentang rasa sakit ini

Tak sekeras sakitnya mereka

Mereka yang teraniaya sosial

Mereka yang kelaparan

Mereka yang yatim piatu

Tak punya bapak ibu

Jalan suram jadi kehidupannya

Iringi langkah sisa-sisa nafas nyawa


Tamparan keras ini

Tak sekeras masyarakat marginal

Tersingkir dari negeri sendiri

Mengemis dijalanan

Bertahan hidup

Kematian

Tinggal menghitung jari telunjuk


Tamparan keras ini

Tak sekeras masyarakat pinggiran

Yang terus menahan perut kosong membuta

Yang terus teraniaya dalam hidup

Benar-benar rasa

Meghujam keseluruh penjuru alam

Tanpa henti sedetik

Langkah menuju matinya nafas terpenggal


Forum masyarakat pinggiran

Tertampar keras

Adanya kemelaratan

Adanya ketidak adilan

Adanya kesewenang-wenangan

Adanya diskriminasi

Adanya beragam menyimpang

Semua tertumpuk dalam pedih benak sanubari


DETAKAN JIWA




Oleh: Khoirul Taqwim



Lika-liku rasa

Warnai langkah imagi

Dwi cinta tak kunjung datang

Hati menunggu kepalang

Rintihan tak henti menabuh

Terasa ayunan irama mengalun kencang

Berbisik didetak jantung dalam


Detakan jiwa

Mengalir disekujur tubuh

Deraian pesona alam

Pancarkan jernih laku

Mengelabui mata biru

Kututurkan sajak cerita

Masuk dalam detakan jantung

Iringi langkah kaki sepi buta


Detakan juta mewarna

sirna ditelan alam

Gelombang tak kunjung menyambar

Detakan mulai kencang

Habislah semua

Detakan sudah menghilang

Dikebumikan tanah liar 

Menggelayut dalam bunga saroja


DETAKAN JIWA




Oleh: Khoirul Taqwim



Lika-liku rasa

Warnai langkah imagi

Dwi cinta tak kunjung datang

Hati menunggu kepalang

Rintihan tak henti menabuh

Terasa ayunan irama mengalun kencang

Berbisik didetak jantung dalam


Detakan jiwa

Mengalir disekujur tubuh

Deraian pesona alam

Pancarkan jernih laku

Mengelabui mata biru

Kututurkan sajak cerita

Masuk dalam detakan jantung

Iringi langkah kaki sepi buta


Detakan juta mewarna

sirna ditelan alam

Gelombang tak kunjung menyambar

Detakan mulai kencang

Habislah semua

Detakan sudah menghilang

Dikebumikan tanah liar 

Menggelayut dalam bunga saroja


CINTA BERBUNGA






Oleh: Khoirul Taqwim





Tutur sapa menyapa

Lemah lembut bahasa

Indah di telinga

Sejukkan hati dalam dada

Rasa sejuta nyawa

Hiasi alam pelangi

Menghampar di padang jiwa


Hati tersentuh

Kau ucap cinta sekata

Angan-angan meninggi 

Bah banjir bunga mawar meluap

Tambah erotis jiwa membahana

Ucapan sayang

Terlintas sejenak

Warnai pesta megah menggema


Cinta mekar mentari

Berbunga ditaman rasa

Terbang melayang 

Antar diri raih mimpi sempurna

CINTA BERBUNGA






Oleh: Khoirul Taqwim





Tutur sapa menyapa

Lemah lembut bahasa

Indah di telinga

Sejukkan hati dalam dada

Rasa sejuta nyawa

Hiasi alam pelangi

Menghampar di padang jiwa


Hati tersentuh

Kau ucap cinta sekata

Angan-angan meninggi 

Bah banjir bunga mawar meluap

Tambah erotis jiwa membahana

Ucapan sayang

Terlintas sejenak

Warnai pesta megah menggema


Cinta mekar mentari

Berbunga ditaman rasa

Terbang melayang 

Antar diri raih mimpi sempurna