Saturday, 7 May 2016

Sajak Untuk Para Pendidik


By: Khoirul Taqwim

Kisah negeri pendidikan
Masih diselimuti awan menghitam
Masih diselimuti kegelapan malam
Masih banyak anak-anak dalam keterbelakangan
Masih banyak pemuda-pemudi masuk dalam kubangan kedangkalan
Karena pendidikan sudah jauh dari fakta kehidupan
Hingga pendidikan hanya menjadi kebutuhan formal semata

Wahai para pendidik
Dengarkan sajak-sajakku
Bahwa pendidikan harus dekat dengan fakta kehidupan
Bukan malah pendidikan lari dari kenyataan
Sehingga menghasilkan pendidikan yang jauh dari harapan

Wahai para pendidik
Kutitipkan sajakku untukmu
Agar kau selalu ingat tentang makna kehidupan
Bahwa pendidikan adalah: kehidupan masa depan anak-anakmu
Bukan hanya sebatas teori semata
Namun pendidikan harus sejalan dengan kenyataan itu sendiri

Wahai para pendidik
Jangan lari dari tanggung jawab
Bahwa pendidikan harus dekat dengan kenyataan
Bukan hanya berkutat tentang teori semata
Apalagi hanya memaksakan rumus-rumus semata
Namun tidak pernah merumuskan masa depan anak-anakmu kelak

Dengarkan sajakku
Wahai para pendidik
Bahwa sudah waktunya
Kau menghayati tentang kehidupan
Untuk turun didesa-desa maupun dikota-kota
Untuk melihat langsung kehidupan nyata
Supaya suatu saat kau dapat merumuskan pendidikan yang jauh kedepan
Bukan pendidikan yang hanya angan-angan semata
Bukan pendidikan yang hanya sekedar duduk didepan meja
Apalagi pendidikan yang hanya tunduk pada rumus-rumus asing
Tanpa merumuskan kenyataan itu sendiri
Namun pendidikan itu harus menanam budi pekerti
Penuh warna kreasi dan inovasi

Bidadari Kerudung Hijau



By: Khoirul Taqwim

Kulihat dari cakrawala
Dikau sedang duduk di atas jendela
Wajahmu begitu anggun
Mempesona tiada tara ayu jelitamu
Hingga daku terpaut bersama asmaramu

Kerudung hijaumu
Terlihat dari kejauhan
Hingga membuat rasa hati ini
Bagai dirundung kebahagiaan yang tak ternilai harganya
Karena kecantikanmu
Tak kalah dengan keindahan
Bintang-bintang dilangit
Tak kalah pula dengan keindahan
Samudra membahana biru dipenjuru lautan semesta

Duhai Bidadari kerudung hijau
Aku memanggilmu dari lubuk hati yang terdalam
Bila langit hari ini runtuh
Bila bumi hari ini hancur menjadi debu
Dikau tetap indah dalam cahaya kecantikanmu
Karena dikau bagian takdir keindahan semesta ini

Kutulis dikau sebagai Bidadari kerudung hijau
Sebagai rasa kagumku akan ciptaan Ilahi
Begitu indah menawan dalam kesempurnaan
Kecantikanmu yang tak dapat diurai dengan bahasa
Karena dikau melebihi bahasa keindahan
Baik dilangit maupun dibumi seisinya
Semua mengagumi kecantikanmu

Duhai Bidadari kerudung hijau
Hingga detik ini
Dikau adalah: mahkota keindahan
Tertulis dari kalbuku yang terdalam