Thursday, 17 May 2012

Wabah Korupsi Indonesia


Negeri Indonesia di hadapkan dengan berbagai persoalan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga wajar persoalan di Indonesia begitu cepat silih berganti antara yang datang maupun pergi. Bahkan terkadang membuat hati masyarakat jengah dengan berbagai pemberitaan mengenai nasib bangsa yang kian mulai tenggelam dalam kerusakan.

Penyebab utama kerusakan bangsa Indonesia di sebabkan faktor dari para oknum pengelola negara yang melakukan tindak korupsi. Sehingga negara sangat di rugikan dengan tindak korupsi yang di lakukan para oknum pengelola negara, tentu membuat bangsa Indonesia semakin tenggelam dalam penyakit kanker yang di sebabkan aksi para koruptor di negeri Indonesia.

Mengatasi para koruptor di negeri Indonesia terasa sulit sekali. Mengingat para pelaku tindak korupsi dari para pemegang kekuasaan. Sehingga hukum negara tidak mampu menyentuh atas keberadaan kekuasaan para penilep uang negara tersebut. Nah! dengan demikian bangsa Indonesia telah mengidap penyakit kanker yang mustahil di carikan obat penyembuhnya, kecuali dengan ditegakkan hukum yang tegas, berani dan berwibawa, tetapi semua itu dibutuhkan sebuah proses yang panjang dalam melawan para penilep uang negara.

Koruptor merupakan sebuah penyakit watak dan kepribadian yang paling merusak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga wajar di saat sebuah negara terkena sebuah penyakit korupsi. Maka dengan cepat penyakit korupsi menjadi kanker kehidupan dalam sebuah negara. Bahkan setiap saat mengancam keutuhan sebuah negara, tentu semua harus di selesaikan dengan tepat sasaran dalam mengatasi sebuah penyakit korupsi di negeri Indonesia.

Bangsa Indonesia merupakan sebuah negara besar dengan berbagai pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, tentu semua itu harus di kelola dengan baik, agar kekayaan nusantara Indonesia dapat di nikmati oleh segenap tumpah darah masyarakat anak negeri. Namun dalam realita kebangsaan, ternyata harta kekayaan bangsa Indonesia hanya di nikmati para penyimpang uang negara, kalau itu secara terus-menerus di biarkan, berarti telah mengingkari sebuah nilai tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang tertuang dalam falsafah pancasila butir ke-5.

Keberadaan koruptor di Indonesia memang masih begitu parah dalam kehidupan berbangsa. Sehingga menghasilkan sebuah bangsa yang jauh dari nilai keadilan dan pemerataan. Berangkat dari situlah di harapkan segenap masyarakat bangsa Indonesia, untuk terus memantau keberadaan kekayaan nusantara, agar tidak di tilep oleh sebagian oknum yang mengatasnamakan masyarakat Indonesia.

Bangsa Indonesia sudah cukup menderita atas tertimpa sebuah wabah korupsi yang begitu dahsyat dalam Sendi-sendi kehidupan. Sehingga operasi total di segala aspek kehidupan harus di lakukan dengan cara revolusioner di segala ranah, agar segera mungkin korupsi dapat berhenti dalam kehidupan bangsa Indonesia, agar kehidupan masyarakat Indonesia mampu bangkit kembali menjadi negara yang kuat dan kokoh dalam menatap masa depan.

Penyakit korupsi Indonesia sudah mewabah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tentu sudah saatnya di berantas dengan cepat, agar penyakit korupsi tidak menular di segala aspek kehidupan secara universal. Sebab kalau penyakit korupsi di biarkan, tentu tidak menutup kemungkinan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tinggal menunggu hitungan waktu menuju sebuah lubang kehancuran. Karena tidak ada sebuah bangsa abadi di alam semesta, semua punya umur dan jangka waktu dalam membangun sebuah peradaban bangsa.

Penyimpangan melalui korupsi merupakan sebuah penyakit yang dapat menimbulkan kerusakan sebuah bangsa. Bahkan lebih jauh lagi korupsi mampu membuat tutup usia sebuah bangsa di sebabkan penyimpangan korupsi yang berkelanjutan dan tidak ada solusi sedikitpun dalam menyelesaikannya. Dan Allah maha penetap hukum dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak ketetapan-NYA.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
..........

Mensinergikan Teks Dan Konteks Dalam Islam


Benturan teks dan konteks terkadang terjadi di sebabkan salah dalam menerjemahkan atau salah dalam pemahaman sebuah teks dengan konteks secara tepat. Sehingga mengakibatkan sebuah ketidaksamaan dalam pemahaman secara benar, berangkat dari sinilah di butuhkan sebuah ta'wil secara tepat dalam memahami antara teks dan konteks.

Islam merupakan agama wahyu sebagai pedoman manusia, tetapi dalam perjalanan Islam terdapat berbagai halangan dari kaum yang tidak menyukai atas kehadiran Islam. Namun apapun itu Islam sampai hari ini tetap berdiri tegak dan kokoh di bumi Allah. Inilah anugerah terbesar bagi umat Islam saat melihat bangunan Islam begitu besar dalam realita kehidupan.

Perjalanan umat Islam di lihat dari sebuah sejarah besar, ternyata telah mengalami berbagai perbedaan pemahaman sejak di masa sahabat nabi. Sehingga kita mengenal dengan istlah Khawarij, Murji'ah, dan Syi'ah. Ketiga kelompok inilah sebagai cikal bakal sebuah perbedaan umat Islam yang lebih luas lagi dalam pemahaman tentang ajaran Islam.

Memang perbedaan merupakan sebuah rahmat agung, apabila umat Islam mampu menghargai sebuah perbedaan dengan dewasa dan tanggung jawab di setiap menghadapi sebuah perbedaan. Namun kalau sebuah perbedaan di anggap destruktif, tentu akan menghasilkan sebuah kekacauan di segala aspek kehidupan, sekaligus mengakibatkan kehancuran dalam tubuh umat Islam itu sendiri.

Perbedaan umat Islam di sebabkan sebuah multi ta'wil antara teks dan konteks tidak sejalan dengan kelompok lain. Dari sinilah umat Islam mengalami sebuah perbedaan dalam tatanan hukum maupun dalam bentuk tatanan yang lain.

Islam mengajarkan tentang sebuah kebenaran harus di tegakkan dalam kondisi apapun. Namun dalam ranah realita kehidupan, ternyata dalam tatanan masyarakat telah mengalami destruktif akhlak di sebabkan kecenderungan masyarakat mengejar profan dan meninggalkan kehidupan sakral.

Melihat perbedaan pandangan umat Islam dalam memahami tentang ajaran Islam, ternyata di sebabkan antara teks dan konteks dalam pemahaman tidak sejalan. Sehingga dapat di tebak kerancuan paradigma berpikir mengalami sebuah perbedaan yang mencolok dan menghasilkan sebuah kerancuan tatanan dalam realita kehidupan.

Multi ta'wil dalam kehidupan umat Islam merupakan sebuah rahmat yang agung, kalau antara teks dan konteks dapat di sinergikan dengan cerdas dalam mengambil sebuah kesimpulan, untuk di jadikan sumber dari segala sumber. Namun kalau multi tafsir terdapat sebuah semangat sekte buta dalam melakukan sebuah kajian tentang Nilai-nilai ke-Islaman, tanpa melihat sebuah kebenaran haqiqi. Maka sudah dapat di tebak proses dalam penafsiran tentang teks akan mengalami sebuah istilah liberal dalam menghasilkan sebuah tatanan hukum.

Kalau istilah ta'wil liberal sudah menyusup dalam dunia Islam. Maka akan terjadi sebuah dilema besar bagi tatanan lehidupan msayarakat dan tidak dapat di pungkiri kerusakan dalam ta'wil teks maupun konteks akan terjadi sebuah kerancuan dalam tatanan hukum maupun dalam tatanan lain.

Berangkat dari tulisan di atas di butuhkan sebuah terobosan yang cerdas dalam mensinergikan antara teks dan konteks dalam menghasilkan sebuah bangunan Islam, agar umat Islam mendapatkan sebuah ta'wil antara teks dan konteks dan saling melengkapi sebuah kehidupan profan dengan kehidupan sakral.

Mensinergikan teks dan konteks dalam tubuh Islam merupakan sebuah jalan pencapaian keseimbangan dalam menatap masa depan. Sehingga Islam dapat di rasakan sebuah keharmonisan kehidupan dalam tatanan keindahan dan menghasilkan sebuah bentuk bangunan secara kaffah.

Semoga Allah memberi jalan petunjuk kepada kebenaran dengan anugerah dan kemuliaan-NYA, Amiin............

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
............