Monday 26 October 2009

KEARIFAN NELAYAN KECIL

Oleh: Khoirul Taqwim

Ikan kecil tak masalah
Ikan besar alhamdulillah
Teriak nelayan kecil diujung laut
Mencari isi perut selagi kosong

Nelayan kecil ditengah laut
Ombak jadi santapan perahu
Badai laut jadi irama
Diujung laut nelayan kecil mengupil

Malam semakin larut
Ikan tak kumpul jua
Malam semakin pergi
Nelayan kecil resah dalam kopong

Ikan hari ini lagi sepi sedan
Tak apa esok masih ada
Gelisah campur syukur jadi Satu
Terucap dalam dada nelayan diujung laut

Kearifan nelayan kecil
Ilahi jadi spirit dalam jiwa
Pejabat negeri yang jauh disana
Lihat kearifan sang nelayan diujung laut

Nelayan kecil yang bijak
Sorot gelisah walau ada
Syukur ilahi lebih utama dalam prinsip
Jati diri sang nelayan kecil diujung laut

KEARIFAN NELAYAN KECIL

Oleh: Khoirul Taqwim

Ikan kecil tak masalah
Ikan besar alhamdulillah
Teriak nelayan kecil diujung laut
Mencari isi perut selagi kosong

Nelayan kecil ditengah laut
Ombak jadi santapan perahu
Badai laut jadi irama
Diujung laut nelayan kecil mengupil

Malam semakin larut
Ikan tak kumpul jua
Malam semakin pergi
Nelayan kecil resah dalam kopong

Ikan hari ini lagi sepi sedan
Tak apa esok masih ada
Gelisah campur syukur jadi Satu
Terucap dalam dada nelayan diujung laut

Kearifan nelayan kecil
Ilahi jadi spirit dalam jiwa
Pejabat negeri yang jauh disana
Lihat kearifan sang nelayan diujung laut

Nelayan kecil yang bijak
Sorot gelisah walau ada
Syukur ilahi lebih utama dalam prinsip
Jati diri sang nelayan kecil diujung laut

TINGGALKAN KAMPUNG KECILKU

Oleh: Khoirul Taqwim

Jam 12 siang nanti kuharus angkat kaki
Tinggalkan kampung yang asri
Pohon sambut pergiku
Derai air mata kucing kecilku

Hati terasa sedih mendekat
Tiba-tiba seketika ingat cita-cinta
Kuharus angkat kaki demi sumpah palapa
Gajah mada terlintas sejenak

Mondar-mandir jam 12 tepat
Cikar tak datang juga
Jam molor benar tiba
Jam 1 siang benar kepalang

Apa hujan jadi hambat laju cikar
Kusedu kopi sejenak
Pecah suasana jadi cafein
Dingin jadi hangat dalam raga

Jam 12 jadi jam 1 tepat
Kulangkah kaki berangkat
Selamat tinggal kampung kecilku
Kukan kembali sebelum mahkota kudapat

TINGGALKAN KAMPUNG KECILKU

Oleh: Khoirul Taqwim

Jam 12 siang nanti kuharus angkat kaki
Tinggalkan kampung yang asri
Pohon sambut pergiku
Derai air mata kucing kecilku

Hati terasa sedih mendekat
Tiba-tiba seketika ingat cita-cinta
Kuharus angkat kaki demi sumpah palapa
Gajah mada terlintas sejenak

Mondar-mandir jam 12 tepat
Cikar tak datang juga
Jam molor benar tiba
Jam 1 siang benar kepalang

Apa hujan jadi hambat laju cikar
Kusedu kopi sejenak
Pecah suasana jadi cafein
Dingin jadi hangat dalam raga

Jam 12 jadi jam 1 tepat
Kulangkah kaki berangkat
Selamat tinggal kampung kecilku
Kukan kembali sebelum mahkota kudapat

MUTIARA SEMANGAT

Oleh: Khoirul Taqwim

Kata mutiara membakar semangat
nurani terhentak seketka
senjata ditangan siap menghantam
ketika ambisi kemenangan dibakar semangat

Reformis berkata dengan lantang
hidup tertindas atau mati melawan
bahkan Nurdin teriak dengan kencang
Hidup hina atau mati syahid

filosof Nietczhe berkata
Hidup diajaran orang lain atau mati diajaran sendiri
diseberang Amerika berteriak Chea Guevara
Hidup miskin atau mati sebagai martir

Tak ketinggalan pula pejuang 45 menyapa
Hidup atau mati
Mutiara bahasa
semangat dalam jiwa nurani manusia.

MUTIARA SEMANGAT

Oleh: Khoirul Taqwim

Kata mutiara membakar semangat
nurani terhentak seketka
senjata ditangan siap menghantam
ketika ambisi kemenangan dibakar semangat

Reformis berkata dengan lantang
hidup tertindas atau mati melawan
bahkan Nurdin teriak dengan kencang
Hidup hina atau mati syahid

filosof Nietczhe berkata
Hidup diajaran orang lain atau mati diajaran sendiri
diseberang Amerika berteriak Chea Guevara
Hidup miskin atau mati sebagai martir

Tak ketinggalan pula pejuang 45 menyapa
Hidup atau mati
Mutiara bahasa
semangat dalam jiwa nurani manusia.