Oleh: Khoirul Taqwim
Ikan kecil tak masalah
Ikan besar alhamdulillah
Teriak nelayan kecil diujung laut
Mencari isi perut selagi kosong
Nelayan kecil ditengah laut
Ombak jadi santapan perahu
Badai laut jadi irama
Diujung laut nelayan kecil mengupil
Malam semakin larut
Ikan tak kumpul jua
Malam semakin pergi
Nelayan kecil resah dalam kopong
Ikan hari ini lagi sepi sedan
Tak apa esok masih ada
Gelisah campur syukur jadi Satu
Terucap dalam dada nelayan diujung laut
Kearifan nelayan kecil
Ilahi jadi spirit dalam jiwa
Pejabat negeri yang jauh disana
Lihat kearifan sang nelayan diujung laut
Nelayan kecil yang bijak
Sorot gelisah walau ada
Syukur ilahi lebih utama dalam prinsip
Jati diri sang nelayan kecil diujung laut
Monday, 26 October 2009
KEARIFAN NELAYAN KECIL
Oleh: Khoirul Taqwim
Ikan kecil tak masalah
Ikan besar alhamdulillah
Teriak nelayan kecil diujung laut
Mencari isi perut selagi kosong
Nelayan kecil ditengah laut
Ombak jadi santapan perahu
Badai laut jadi irama
Diujung laut nelayan kecil mengupil
Malam semakin larut
Ikan tak kumpul jua
Malam semakin pergi
Nelayan kecil resah dalam kopong
Ikan hari ini lagi sepi sedan
Tak apa esok masih ada
Gelisah campur syukur jadi Satu
Terucap dalam dada nelayan diujung laut
Kearifan nelayan kecil
Ilahi jadi spirit dalam jiwa
Pejabat negeri yang jauh disana
Lihat kearifan sang nelayan diujung laut
Nelayan kecil yang bijak
Sorot gelisah walau ada
Syukur ilahi lebih utama dalam prinsip
Jati diri sang nelayan kecil diujung laut
Ikan kecil tak masalah
Ikan besar alhamdulillah
Teriak nelayan kecil diujung laut
Mencari isi perut selagi kosong
Nelayan kecil ditengah laut
Ombak jadi santapan perahu
Badai laut jadi irama
Diujung laut nelayan kecil mengupil
Malam semakin larut
Ikan tak kumpul jua
Malam semakin pergi
Nelayan kecil resah dalam kopong
Ikan hari ini lagi sepi sedan
Tak apa esok masih ada
Gelisah campur syukur jadi Satu
Terucap dalam dada nelayan diujung laut
Kearifan nelayan kecil
Ilahi jadi spirit dalam jiwa
Pejabat negeri yang jauh disana
Lihat kearifan sang nelayan diujung laut
Nelayan kecil yang bijak
Sorot gelisah walau ada
Syukur ilahi lebih utama dalam prinsip
Jati diri sang nelayan kecil diujung laut
TINGGALKAN KAMPUNG KECILKU
Oleh: Khoirul Taqwim
Jam 12 siang nanti kuharus angkat kaki
Tinggalkan kampung yang asri
Pohon sambut pergiku
Derai air mata kucing kecilku
Hati terasa sedih mendekat
Tiba-tiba seketika ingat cita-cinta
Kuharus angkat kaki demi sumpah palapa
Gajah mada terlintas sejenak
Mondar-mandir jam 12 tepat
Cikar tak datang juga
Jam molor benar tiba
Jam 1 siang benar kepalang
Apa hujan jadi hambat laju cikar
Kusedu kopi sejenak
Pecah suasana jadi cafein
Dingin jadi hangat dalam raga
Jam 12 jadi jam 1 tepat
Kulangkah kaki berangkat
Selamat tinggal kampung kecilku
Kukan kembali sebelum mahkota kudapat
Jam 12 siang nanti kuharus angkat kaki
Tinggalkan kampung yang asri
Pohon sambut pergiku
Derai air mata kucing kecilku
Hati terasa sedih mendekat
Tiba-tiba seketika ingat cita-cinta
Kuharus angkat kaki demi sumpah palapa
Gajah mada terlintas sejenak
Mondar-mandir jam 12 tepat
Cikar tak datang juga
Jam molor benar tiba
Jam 1 siang benar kepalang
Apa hujan jadi hambat laju cikar
Kusedu kopi sejenak
Pecah suasana jadi cafein
Dingin jadi hangat dalam raga
Jam 12 jadi jam 1 tepat
Kulangkah kaki berangkat
Selamat tinggal kampung kecilku
Kukan kembali sebelum mahkota kudapat
TINGGALKAN KAMPUNG KECILKU
Oleh: Khoirul Taqwim
Jam 12 siang nanti kuharus angkat kaki
Tinggalkan kampung yang asri
Pohon sambut pergiku
Derai air mata kucing kecilku
Hati terasa sedih mendekat
Tiba-tiba seketika ingat cita-cinta
Kuharus angkat kaki demi sumpah palapa
Gajah mada terlintas sejenak
Mondar-mandir jam 12 tepat
Cikar tak datang juga
Jam molor benar tiba
Jam 1 siang benar kepalang
Apa hujan jadi hambat laju cikar
Kusedu kopi sejenak
Pecah suasana jadi cafein
Dingin jadi hangat dalam raga
Jam 12 jadi jam 1 tepat
Kulangkah kaki berangkat
Selamat tinggal kampung kecilku
Kukan kembali sebelum mahkota kudapat
Jam 12 siang nanti kuharus angkat kaki
Tinggalkan kampung yang asri
Pohon sambut pergiku
Derai air mata kucing kecilku
Hati terasa sedih mendekat
Tiba-tiba seketika ingat cita-cinta
Kuharus angkat kaki demi sumpah palapa
Gajah mada terlintas sejenak
Mondar-mandir jam 12 tepat
Cikar tak datang juga
Jam molor benar tiba
Jam 1 siang benar kepalang
Apa hujan jadi hambat laju cikar
Kusedu kopi sejenak
Pecah suasana jadi cafein
Dingin jadi hangat dalam raga
Jam 12 jadi jam 1 tepat
Kulangkah kaki berangkat
Selamat tinggal kampung kecilku
Kukan kembali sebelum mahkota kudapat
MUTIARA SEMANGAT
Oleh: Khoirul Taqwim
Kata mutiara membakar semangat
nurani terhentak seketka
senjata ditangan siap menghantam
ketika ambisi kemenangan dibakar semangat
Reformis berkata dengan lantang
hidup tertindas atau mati melawan
bahkan Nurdin teriak dengan kencang
Hidup hina atau mati syahid
filosof Nietczhe berkata
Hidup diajaran orang lain atau mati diajaran sendiri
diseberang Amerika berteriak Chea Guevara
Hidup miskin atau mati sebagai martir
Tak ketinggalan pula pejuang 45 menyapa
Hidup atau mati
Mutiara bahasa
semangat dalam jiwa nurani manusia.
Kata mutiara membakar semangat
nurani terhentak seketka
senjata ditangan siap menghantam
ketika ambisi kemenangan dibakar semangat
Reformis berkata dengan lantang
hidup tertindas atau mati melawan
bahkan Nurdin teriak dengan kencang
Hidup hina atau mati syahid
filosof Nietczhe berkata
Hidup diajaran orang lain atau mati diajaran sendiri
diseberang Amerika berteriak Chea Guevara
Hidup miskin atau mati sebagai martir
Tak ketinggalan pula pejuang 45 menyapa
Hidup atau mati
Mutiara bahasa
semangat dalam jiwa nurani manusia.
MUTIARA SEMANGAT
Oleh: Khoirul Taqwim
Kata mutiara membakar semangat
nurani terhentak seketka
senjata ditangan siap menghantam
ketika ambisi kemenangan dibakar semangat
Reformis berkata dengan lantang
hidup tertindas atau mati melawan
bahkan Nurdin teriak dengan kencang
Hidup hina atau mati syahid
filosof Nietczhe berkata
Hidup diajaran orang lain atau mati diajaran sendiri
diseberang Amerika berteriak Chea Guevara
Hidup miskin atau mati sebagai martir
Tak ketinggalan pula pejuang 45 menyapa
Hidup atau mati
Mutiara bahasa
semangat dalam jiwa nurani manusia.
Kata mutiara membakar semangat
nurani terhentak seketka
senjata ditangan siap menghantam
ketika ambisi kemenangan dibakar semangat
Reformis berkata dengan lantang
hidup tertindas atau mati melawan
bahkan Nurdin teriak dengan kencang
Hidup hina atau mati syahid
filosof Nietczhe berkata
Hidup diajaran orang lain atau mati diajaran sendiri
diseberang Amerika berteriak Chea Guevara
Hidup miskin atau mati sebagai martir
Tak ketinggalan pula pejuang 45 menyapa
Hidup atau mati
Mutiara bahasa
semangat dalam jiwa nurani manusia.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Copyright BATIK 2. Blogger Templates created by Deluxe Templates. SEO by: Templates Block
WordPress by Newwpthemes