Thursday, 10 May 2012

Islam dan Barat Dalam Tatanan Masyarakat



Islam Merupakan agama wahyu dan menjadi sebuah pedoman masyarakat di alam semesta dalam pengejawantahan Nilai-nilai luhur tentang kemanusiaan, keadilan, dan kebenaran tanpa di ragukan kebenarannya. Islam mengajarkan tentang kesabaran, keikhlasan dan berbagai macam nilai positif dalam kehidupan masyarakat secara luas.

Substansi Islam tertuang dalam Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber hukum dalam tatanan kemasyarakatan. Namun perjalanan Islam tidak semulus yang di bayangkan pada umumnya, sebab hambatan Islam terbesar berasal dari Idiologi barat yang masuk dalam ranah kehidupan masyarakat tanpa di sadari maupun tidak di sadari. Sehingga mengakibatkan masyarakat Islam selalu menjadi obyek bangsa barat, baik dari mulai sederhana sampai ketingkat yang paling sulit dalam ranah jiwa maupun nalar masyarakat.

Bangsa barat sering menghembuskan sebuah ajaran yang terlihat indah dan enak dalam dinamika wacana, tetapi padahal ketika belajar tentang gagasan barat tentang sosialisme, kapitalisme dan berbagai Isme-isme yang lain dari barat, ternyata merupakan bentuk paham materialis dalam menerjemahkan sebuah kehidupan tentang kemasyarakatan.

Kehidupan masyarakat tidak sebatas dalam nilai hitungan Angka-angka berdasarkan rasio, tetapi butuh pendalaman dari berbagai sisi yang lain. Nah! dari situlah masyarakat tidak cukup mengenai masalah olah pikir, tetapi masyarakat di hadapkan dengan olah jiwa dan olah rasa dalam menggapai hidup sesungguhnya.

Keberadaan Islam dalam tatanan masyarakat sangat urgen sebagai penyeimbang antara kehidupan alam jiwa maupun dalam ranah kehidupan alam pikir, sebab kalau hanya sebatas olah pikir akan terjadi sebuah kekacauan dalam jiwa, sebaliknya kalau hanya mengandalkan olah jiwa, tentu akan terjadi kekacauan dalam ranah kebenaran fakta di lapangan. Sehingga kedua faktor antara olah pikir dan olah jiwa harus di sesuaikan secara seimbang dalam wilayah kehidupan masyarakat, agar terjadi sebuah kebutuhan yang bersifat mutualisme antara yang satu dengan yang lain.

Masyarakat merupakan kumpulan dari berbagai individu manusia dan menjadi sebuah kelompok dan mempunyai sebuah tatanan kehidupan. Sedangkan Islam merupakan ajaran dalam memberikan sebuah petunjuk tentang kebenaran, Nah! dari sinilah antara Islam dan masyarakat sangat berhubungan dalam kehidupan sebagai pedoman di Tengah-tengah masyarakat. Dengan tujuan, agar tercipta kemaslahatan masyarakat secara universal.

Idiologi produk barat cenderung mengarah pada pengejawantahan tentang Nilai-nilai materialis dalam kehidupan masyarakat, padahal masyarakat tidak hanya sebatas terpacu pada Nilai-nilai materialis dalam kehidupan. Berangkat dari situlah ajaran produk barat sangat tidak cocok dalam membangun masyarakat secara universal, sebab barat cenderung terjebak dalam kenikmatan semu belaka.

Memang ajaran materialis nampak indah saat melihat garis besarnya, bahwa antara kehidupan nyata harus di pisahkan dengan kehidupan profan, tetapi kalau di selami secara seksama ternyata ajaran barat tentang materialis cenderung mengarah pada kompetisi keduniaan, tanpa memperdulikan sisi kemanusiaan, seperti ajaran kapitalisme, bahwa kehidupan merupakan sebuah kompetisi dalam mengejar sebuah kekuasaan tentang keduniaan. Sehingga ajaran kapitalisme mengarah kepada persaingan individu tanpa melihat nasib masyararakat secara luas.

Sedangkan falsafah Islam dalam tatanan masyarakat merupakan sebuah keseimbangan antara kehidupan individu maupun sosial dalam membangun sebuah pegangan dan pengejawantahan dalam kehidupan masyarakat. Sehingga ajaran Islam merupakan sebuah nilai kesimbangan antara kehidupan keduniaan yang berpangkal kepada akal dengan kehidupan rohani yang berpangkal pada jiwa. Inilah kelebihan Islam dalam tatanan kehidupan masyarakat secara luas di banding ajaran bangsa barat. Sehingga menghasilkan sebuah bangunan peradaban religius dalam kemajuan masyarakat yang sesuai dengan hukum keadilan dan kebenaran. Dan Allah maha suci maha tinggi yang mengetahui isi langit maupun bumi.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
.........

Kampus Dalam Sasaran Barat



Kampus merupakan sasaran utama bangsa barat dalam merubah pola pikir masyarakat Islam, agar menjadi penganut gagasan bangsa barat dalam menerjemahkan di setiap persoalan yang datang maupun pergi. Sehingga banyak dari kalangan intelektual Islam mengikuti pola pikir dari bangsa barat dan kita kenal dengan istilah Islam liberal, Islam Inklusif, Islam sekuler dan masih banyak lagi istlah paham Islam yang berkiblat dari bangsa barat.

Keberadaan kampus telah di jadikan alat bangsa barat dalam memasukkan idiologi maupun budaya yang berkiblat pada pola pikir mereka. Sehingga wajar kalau para mahasiswa banyak yang terpengaruh dengan pola berpikir bangsa barat dalam menerjemahkan di setiap persoalan. Bahkan sebagian ada yang di bungkus dengan bentuk ilmiah maupun rasional, padahal hanya sebatas tipuan dengan bungkusan yang rapi dengan ilmu pengetahuan maupun dalam bentuk ilmu lainnya.

Memang kampus sangat rentan sebagai tempat sasaran dalam menyebarkan gagasan maupun ide dari bangsa barat. Nah! dari sinilah timbul sebuah realita, bahwa kampus telah di jadikan sebuah penyebaran sebagai wadah bangsa barat dalam merubah pola pikir para mahasiswa dengan memberikan sebuah ajaran tentang kandungan materialisme, Bahkan tak jarang atheis di masukkan dalam sebuah diskusi kecil dengan dalih membuka wacana para mahasiswa.

Perkembangan pola pikir bangsa barat justru tumbuh berkembang di dunia kampus. Sebab kampus merupakan tempat transformasi berbagai sumber ilmu pengetahuan dalam menjelaskan berbagai permasalahan purbakala maupun kontemporer.

Bangsa barat selalu melakukan berbagai manuver politis melalui kampus. Karena kampus salah satu tempat yang tepat dalam mengubah cara pandang masyarakat Islam. Sehingga selama kampus di kuasai pola pikir bangsa barat dengan kedok ilmiah dan rasional. Maka tidak heran kalau mendiskreditkan Islam akan semakin gencar di lakukan.

Kampus merupakan tempat yang tepat dalam menyebarkan gagasan kepada para mahasiswa. Sebab kalau para intektual muda telah di rasuki pola pikir bangsa barat yang cenderung materialis dan sekuler, berarti merusak Nilai-nilai dalam tubuh masyarakat Islam akan semakin mudah. Sehingga jangan heran kalau masyarakat Islam saat ini terpecah belah dengan stigma negatif berupa bentuk teroris, fundamentalis, konservatif maupun dalam bentuk miring lainnya.

Nah! dari sinilah kampus telah di jadikan sebagai alat bangsa barat dalam menyebarluaskan gagasan dan ide mereka. Sehingga kampus di dunia dan khususnya kampus di kawasan asia tenggara tak lepas dari serangan pola pikir bangsa barat dengan jurus ampuh materialisme maupun sekuler dalam memberikan suntikan terhadap para mahasiswa.

Bangsa barat merupakan bentuk dari berbagai wajah. Sehingga jangan heran di segala cara bangsa barat pandai dalam memainkan peran dan tak terkecuali dalam pusaran ilmu pengetahuan antara rasional dan Nilai-nilai keilmiahan.

Sudah tak asing lagi bangsa barat selalu bermain dengan kedok ilmiah maupun dalam bentuk rasional dalam membangun sebuah argumen, agar dapat di terima gagasan dan ide dalam otaknya, padahal semua itu hanya sebatas polesan wacana dan mengarah kepalsuan kebenaran. Semoga Allah selalu memberikan petunjuk kebenaran kepada para mahasiswa dari kesesatan dalam mencari secercah Ilmu, Amiin.......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)...................

Islam Vs Barat




Masyarakat Islam dengan bangsa barat sudah terlahir sejak dahulu kala sebagai wadah antara pro dan kontra dalam menyikapi beragam realita kehidupan. Sehingga Islam tak jarang berseberangan dengan pola pikir bangsa barat yang cenderung mencari kelemahan masyarakat Islam di segala aspek kehidupan. Bahkan bangsa barat dalam catatan sejarah sampai saat ini tak jarang menggunakan senjata dalam melawan masyarakat Islam.

Benturan Islam dengan bangsa barat sudah terjadi sejak masa silam. Bahkan cenderung pertarungan warisan yang sampai saat ini masih berlanjut. Sehingga wajar informasi bangsa barat sering menyudutkan masyarakat Islam dalam pemberitaan. Inilah fakta lapangan yang sudah semestinya masyarakat Islam terus waspada dalam menghadapi serangkaian tipu daya bangsa barat.

Pertarungan Islam dengan bangsa barat tidak hanya sebatas masalah pemberitaan. Namun telah mewabah menjadi suatu benturan budaya yang terkadang bertentangan dengan masyarakat Islam. Nah! dari sinilah perlu sebuah perhatian khusus dari kalangan masyarakat Islam, agar dalam mencerna budaya dan informasi dari bangsa sekuler barat perlu di cerna dengan seksama dan berhati jernih dalam menyikapi persoalan yang datang dari bangsa barat.

Islam Vs Barat merupakan sebuah pertarungan yang sampai saat ini terus berlanjut dalam memberikan sebuah argumen tentang makna nilai sosial, budaya, negara dan masih banyak lagi dalam menerjemahkan di setiap persoalan yang datang dan pergi di Tengah-tengah kehidupan masyarakat dunia.

Keberadaan Islam di anggap ancaman bagi bangsa barat, sebab sejarah regresi bangsa barat tak lepas dari kondisi masyarakat Islam pada waktu zaman Bani Umayyah, Abbasiyah dan zaman keemasan Islam lainnya telah mengalami kemajuan pesat. Sehingga bangsa barat sampai hari ini berusaha keras menutup kemajuan masyarakat Islam dengan cara halus maupun dengan segala cara dalam bertindak.

Serangan bangsa barat terhadap Islam di zaman masa kini begitu gencar dengan cara menghembuskan sebuah informasi dengan mendiskreditkan masyarakat Islam. Sehingga masyarakat Islam terus mengalami perpecahan sampai menimbulkan kekacauan dalam tubuh masyarakat Islam.

Berangkat dari tulisan di atas perlu ada sebuah kebijakan masyarakat Islam dalam memfilter segala budaya, berita, idiologi dan segala produk dari bangsa barat, agar masyarakat Islam tidak terjebak dalam dogma negatif bangsa barat.

Keberadaan Islam Vs Barat merupakan sebuah tantangan besar bagi masyarakat Islam, agar terus menerus belajar di segala aspek kehidupan. Sehingga kedepan masyarakat Islam mampu kembali menguasai tongkat estafet atas kemajuan para pemimpin Islam, seperti: Shalahuddin Al-Ayyubi dan tokoh besar Islam lainnya dalam memenangkan di setiap pertarungan melawan bangsa barat. Dan Allah maha pemberi kemenangan terhadap orang yang sabar dan berjuang di jalan-NYA.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
........

Islam Membendung Informasi Barat




Informasi dalam kehidupan manusia bah perang melanda dalam menerjemahkan di setiap berbagai kejadian dalam realita masyarakat. Bahkan tak Segan-segan ada istilah siapa yang menguasai informasi, berarti dia telah menguasai dunia. Inilah pokok penting dari istilah informasi yang punya peran urgen dalam mengubah cara pandang masyarakat di alam semesta.

Masyarakat Islam dalam kehidupan informasi sering di benturkan dengan beragam istilah miring dengan label penuh makna negatif, bahwa masyarakat Islam merupakan kumpulan teroris, konservatif, fundamentalis dan masih banyak lagi stigma negatif yang di alamatkan masyarakat Islam, tetapi uniknya ada yang mengamini stigma negatif yang diberikan bangsa barat terhadap masyarakat Islam tersebut.

Hasil stigma negatif yang di gagas bangsa barat, untuk di alamatkan terhadap masyarakat Islam, ternyata ada sebagian umat Islam sendiri yang mengamini tentang stigma tersebut. Sehingga masyarakat Islam terjadi sebuah perpecahan dan membawa dampak saling curiga satu sama lain, di sebabkan berita menyesatkan yang di hembuskan bangsa barat terhadap masyarakat Islam.

Muncul sebuah stigma negatif dari bangsa barat yang di alamatkan masyarakat Islam, tak lepas dari kondisi istilah perang informasi antara Islam Vs barat dalam memberikan sebuah gambaran tentang mencari celah bangsa barat dalam menjatuhkan masyarakat Islam. Bahkan banyak masyarakat dunia percaya dengan stigma negatif dari bangsa barat terhadap masyarakat Islam. Sehingga mereka semakin membenci keberadaan masyarakat Islam. Bahkan lebih ironis lagi banyak masyarakat Islam sendiri yang terjebak berita miring dari bangsa barat yang di alamatkan terhadap masyarakat Islam.

Perang Informasi bangsa barat dengan masyarakat Islam semakin terlihat nyata, maka sebagai masyarakat Islam sudah sepatutnya menjawab tantangan bangsa barat dalam memberikan sebuah jawaban, bahwa tuduhan bangsa barat tidaklah benar. Karena bangsa barat hanya mengambil satu sisi, tanpa melihat sisi yang lain. Sehingga pemberitaan bangsa barat tidak menyentuh secara universal masyarakat Islam. Berangkat dari situlah sudah dapat di tebak, bahwa kesimpulan bangsa barat terhadap masyarakat Islam hanya mengambil sisi negatif belaka, tanpa melihat secara universal masyarakat Islam.

Pengambilan berita dari bangsa barat terhadap masyarakat Islam hanya sebagian kecil. lalu menyimpulkan dan memberikan stigma negatif terhadap masyarakat Islam. Lalu apa tujuan bangsa barat mengambil kesimpulan negatif terhadap masyarakat Islam? tidak lain dan tidak bukan, bahwa inilah bagian dari skenario propaganda dalam memecah belah masyarakat Islam, Sehingga perlu ada sebuah gagasan penyeimbang terhadap informasi barat, agar masyarakat Islam tidak terhakimi secara terus menerus.

Melihat sebuah zaman terus bergulir bersama berbagai informasi yang penuh dengan unsur politis. Sehingga informasi yang ada sering di sertai Bumbu-bumbu penyedap dalam menjatuhkan golongan tertertu. Sehingga wajar masyarakat Islam sering menjadi obyek negatif bangsa barat dalam pemberitaan, tentu bangsa barat mempunyai sebuah tujuan dalam membangun sebuah argumen yang kokoh dan meyakinkan, bahwa informasi yang di bawa bangsa barat tentang berita miring yang di tujukan masyarakat Islam adalah sebuah kebenaran.

Melihat dan mengalisa tuisan di atas perlu ada sebuah penyeimbang terhadap informasi dari bangsa barat yang saat ini mendominasi alam pemberitaan. Sehingga masyarakat Islam sudah saatnya bangkit dan mengambil sebuah pena dan memberikan jawaban terhadap informasi barat yang menyesatkan. Semoga Allah selalu memberikan kekuatan tulis terhadap masyarakat Islam, Amiin........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
........

Astaghfirullah, Golkar Mengincar 3 Kursi Menteri PKS




Keberadaan PKS sebagai partai koalisi pro pemerintahan dengan menginginkan kenaikan harga BBM di tanggal 1 April 2012 kemarin, telah menuai gejolak yang luar biasa dalam lingkaran partai koalisi. Bagaimana tidak? PKS telah berani mengingkari sebuah koalisi yang di bangun rezim SBY dalam mengambil kebijakan kenaikan BBM. Sehingga melahirkan gejolak politik bola liar antara PKS dengan partai koalisi. Mengingat PKS berani melakukan politik berseberangan dengan partai koalisi pada rezim sang penguasa.

Masalah kenaikan harga BBM, telah menyisakan sejumlah politik yang memanas di gedung parlemen, apalagi PKS berseberangan dengan partai Koalisi, padahal secara teori PKS merupakan partai gabungan koalisi sejak awal dalam memperjuangkan kemenangan SBY di pilihan presiden 2009 kemarin, tetapi di tengah perjalanan PKS dengan lantang memposisikan diri sebagai penentang kebijakan rezim SBY dalam menaikkan harga BBM.

Sikap PKS menolak kebijakan partai koalisi, bukan tanpa alasan dalam mengambil sikap, tetapi PKS menganggap, bahwa kenaikan harga BBM merupakan salah satu kebijakan yang bertentangan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bahkan kenaikan harga BBM malah akan membawa kerusakan ekonomi masyarakat kecil. Inilah pokok pikiran PKS dalam mengambil sikap menentang kenaikan harga BBM.

Memang di akui dalam kontrak politik. PKS sudah sepatutnya mengikuti kebijakan pemerintah dalam menentukan sikap mengenai kenaikan BBM, sebab PKS merupakan partai koalisi dari penguasa, tetapi PKS malah dengan tegas menolak keberadaan kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM. Sehingga sikap yang di ambil PKS berbuntut panjang sampai hari ini, tentu sikap PKS akan menjadi sorotan publik tentang keberadaan PKS dalam koalisi di parlemen.

Lalu muncul sebuah pertanyaan sederhana, apakah PKS akan tetap dalam koalisi yang di bangun rezim SBY atau PKS akan keluar dari partai koalisi penguasa? Sebagian rumor yang beredar tentang PKS dalam mengambil sikap yang bersebarangan dengan partai penguasa, berkehendak dari sebagian anggota koalisi yang merasa di bohongi dari sikap PKS dalam mengambil kebijakan atas kenaikan BBM, agar segera mungkin PKS meninggalkan kursi kementerian dan mengundurkan diri dalam koalisi partai yang di bangun dalam lingkaran rezim SBY.

PKS menunggu kebijakan dari rapat SBY dalam menyikapi tentang sikap yang di ambil PKS dalam menolak kenaikan BBM. Kalau SBY mengambil kebijakan dengan mengeluarkan PKS dalam wadah partai koalisi. Maka secepat mungkin PKS akan hengkang dari partai koalisi ala SBY dan segera mungkin PKS menarik 3 menteri yang di titipkan dalam lingkaran pemerintahan SBY.

Bola liar politik tentang PKS yang akan di depak dari partai koalisi, apabila SBY melakukan tindakan mengeluarkan PKS, ternyata membawa berkah bagi partai Golkar. Mengingat 3 kursi menteri di prediksi akan jatuh menjadi hak milik partai Golkar di saat PKS menarik 3 menteri di kabinet SBY, apalagi di prediksi Golkar telah lama mengincar 3 kursi PKS di kabinet SBY saat ini.

Memang kenaikan BBM yang di rencanakan pada tanggal 1 April 2012, telah mengalami kegagalan kenaikan. Karena salah satu sebab kegagalan kenaikan BBM di sebabkan PKS berseberangan dengan kebijakan partai koalisi. Inilah penyebab utama kegagalan kenaikan harga BBM. Sehingga membawa geram dari partai koalisi yang merasa di hianati PKS dalam mengambi kebijakan tentang kenaikan BBM.

Nah! dari tulisan di atas, bahwa Kebijakan PKS dalam mengambil sikap yang berseberangan dengan partai koalisi pro kenaikan BBM, telah mengundang beragam pilitik bola liar, hingga sampai saat ini belum terjadi tiik temu atas membelotnya PKS dengan partai koalisi yang di bangun dalam lingkaran rezim SBY. Sungguh, Allah maha bijaksana segala.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..................

Islam dan Barat Dalam Tatanan Masyarakat


Islam Merupakan agama wahyu dan menjadi sebuah pedoman masyarakat di alam semesta dalam pengejawantahan Nilai-nilai luhur tentang kemanusiaan, keadilan, dan kebenaran tanpa di ragukan kebenarannya. Islam mengajarkan tentang kesabaran, keikhlasan dan berbagai macam nilai positif dalam kehidupan masyarakat secara luas.

Substansi Islam tertuang dalam Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber hukum dalam tatanan kemasyarakatan. Namun perjalanan Islam tidak semulus yang di bayangkan pada umumnya, sebab hambatan Islam terbesar berasal dari Idiologi barat yang masuk dalam ranah kehidupan masyarakat tanpa di sadari maupun tidak di sadari. Sehingga mengakibatkan masyarakat Islam selalu menjadi obyek bangsa barat, baik dari mulai sederhana sampai ketingkat yang paling sulit dalam ranah jiwa maupun nalar masyarakat.

Bangsa barat sering menghembuskan sebuah ajaran yang terlihat indah dan enak dalam dinamika wacana, tetapi padahal ketika belajar tentang gagasan barat tentang sosialisme, kapitalisme dan berbagai Isme-isme yang lain dari barat, ternyata merupakan bentuk paham materialis dalam menerjemahkan sebuah kehidupan tentang kemasyarakatan.

Kehidupan masyarakat tidak sebatas dalam nilai hitungan Angka-angka berdasarkan rasio, tetapi butuh pendalaman dari berbagai sisi yang lain. Nah! dari situlah masyarakat tidak cukup mengenai masalah olah pikir, tetapi masyarakat di hadapkan dengan olah jiwa dan olah rasa dalam menggapai hidup sesungguhnya.

Keberadaan Islam dalam tatanan masyarakat sangat urgen sebagai penyeimbang antara kehidupan alam jiwa maupun dalam ranah kehidupan alam pikir, sebab kalau hanya sebatas olah pikir akan terjadi sebuah kekacauan dalam jiwa, sebaliknya kalau hanya mengandalkan olah jiwa, tentu akan terjadi kekacauan dalam ranah kebenaran fakta di lapangan. Sehingga kedua faktor antara olah pikir dan olah jiwa harus di sesuaikan secara seimbang dalam wilayah kehidupan masyarakat, agar terjadi sebuah kebutuhan yang bersifat mutualisme antara yang satu dengan yang lain.

Masyarakat merupakan kumpulan dari berbagai individu manusia dan menjadi sebuah kelompok dan mempunyai sebuah tatanan kehidupan. Sedangkan Islam merupakan ajaran dalam memberikan sebuah petunjuk tentang kebenaran, Nah! dari sinilah antara Islam dan masyarakat sangat berhubungan dalam kehidupan sebagai pedoman di Tengah-tengah masyarakat. Dengan tujuan, agar tercipta kemaslahatan masyarakat secara universal.

Idiologi produk barat cenderung mengarah pada pengejawantahan tentang Nilai-nilai materialis dalam kehidupan masyarakat, padahal masyarakat tidak hanya sebatas terpacu pada Nilai-nilai materialis dalam kehidupan. Berangkat dari situlah ajaran produk barat sangat tidak cocok dalam membangun masyarakat secara universal, sebab barat cenderung terjebak dalam kenikmatan semu belaka.

Memang ajaran materialis nampak indah saat melihat garis besarnya, bahwa antara kehidupan nyata harus di pisahkan dengan kehidupan profan, tetapi kalau di selami secara seksama ternyata ajaran barat tentang materialis cenderung mengarah pada kompetisi keduniaan, tanpa memperdulikan sisi kemanusiaan, seperti ajaran kapitalisme, bahwa kehidupan merupakan sebuah kompetisi dalam mengejar sebuah kekuasaan tentang keduniaan. Sehingga ajaran kapitalisme mengarah kepada persaingan individu tanpa melihat nasib masyararakat secara luas.

Sedangkan falsafah Islam dalam tatanan masyarakat merupakan sebuah keseimbangan antara kehidupan individu maupun sosial dalam membangun sebuah pegangan dan pengejawantahan dalam kehidupan masyarakat. Sehingga ajaran Islam merupakan sebuah nilai kesimbangan antara kehidupan keduniaan yang berpangkal kepada akal dengan kehidupan rohani yang berpangkal pada jiwa. Inilah kelebihan Islam dalam tatanan kehidupan masyarakat secara luas di banding ajaran bangsa barat. Sehingga menghasilkan sebuah bangunan peradaban religius dalam kemajuan masyarakat yang sesuai dengan hukum keadilan dan kebenaran. Dan Allah maha suci maha tinggi yang mengetahui isi langit maupun bumi.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
.........