Friday 5 October 2012

Gerakan Satu Juta Tinta Anak Nusantara




Sejak dahulu kala tinta sudah menjadi alat tulis dalam menggambarkan berbagai pengalaman hidup maupun dalam bentuk menerjemahkan beragam realita ditengah-tengah masyarakat. Sehingga keberadaan tinta sangat urgen bagi masyarakat dalam mengabadikan sebuah peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia maupun kehidupan alam. Karena dengan digambarkan melalui tulisan dapat menjadi sebuah bahan evaluasi dalam menatap masa depan selanjutnya.

Budaya tulis masa lalu melalui alat bantu yang masih sangat sederhana dibanding kondisi saat ini. Mengingat manusia masa lalu menulis di atas batu, dipelepah pohon maupun dikulit binatang, agar dapat di ingat dengan mudah dalam menyimpan beragam memori tentang peristiwa fenomena alam maupun kehidupan itu sendiri.

Zaman sudah mulai berganti dari era batu menuju tehnologi. Sehingga manusia saat ini dapat menulis melalui keyboard dan langsung terhubung menuju jaringan internet. Sunguh ini merupakan sebuah gebrakan revolusi informasi dan komunikasi diera keterbukaan.

Dunia tulis tak dipungkiri masyarakat barat maupun masyarakat timur tengah sudah lama mengenal dunia ini. Bahkan ribuan sebelum masehi mereka sudah mengenal dunia tulis dengan beragam variasi dalam dunia tulis menulis. Sehingga sangat wajar banyak ahli dari bangsa barat maupun timur tengah yang menelurkan para pemikir besar dalam membangun sebuah ilmu pengetahuan.

Keberadaan budaya tulis menulis bangsa barat maupun bangsa timur tengah sangat pesat perkembangannya. Bahkan sampai saat ini informasi dan komunikasi masih dikuasai bangsa tersebut. Mengingat kekuatan tulis dari bangsa barat maupun bangsa timur tengah masih mendominasi dibelahan bumi.

Gerakan satu juta tinta anak Nusantara merupakan sebuah gagasan, untuk menumbuh-kembangkan budaya tulis menulis dikalangan para pelajar, agar kedepan masyarakat Nusantara mampu berbagi informasi, bukan sekedar sebatas konsumen informasi.

Melalui gerakan satu juta tinta diharapkan anak Nusantara mampu melakukan berbagi informasi. Mengingat informasi masih dikuasai penuh bangsa barat, tentu sudah waktunya anak Nusantara mampu mengambil alih, untuk mengendalikan informasi maupun komunikasi di era keterbukaan saat ini. 

Nah! berangkat dari tulisan sederhana diatas, melalui gerakan satu juta anak Nusantara dalam melakukan aksi tulis menulis diharapkan mampu merespon sebuah perubahan positif, agar dalam menatap zaman semakin kuat dan tanggap dalam melakukan berbagai aksi dan reaksi secara cerdas.

Semoga Allah SWT selalu memberi rahmat dan berkah kepada para penulis muda Nusantara, Amiin..........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Islam Tradisional Pada Masa Kemerdekaan






Masa kemerdekaan merupakan masa kebahagiaan seluruh anak bangsa, Bagaimana tidak? Karena masa kemerdekaan merupakan sebuah masa puncak perjuangan dalam merebut sebuah kemerdekaan dari penjajahan bangsa asing. Sehingga masa kemerdekaan menjadi sebuah masa kebanggaan anak bangsa dalam mengembalikan harkat dan martabat sebuah bangsa yang besar dinegeri Nusantara.

Sekitar tiga setengah abad masyarakat Nusantara dalam kubangan penjajahan bangsa asing, membuat Islam tradisional sebagai anak bangsa melakukan berbagai kegiatan dalam menolak segala bentuk imperialisme dan kolonialisme, apalagi bentuk imperialisme dan kolonialisme terus berubah wajah, tetapi pada substansinya para penggerak kolonialisme dan imperialisme ingin menguasai kekayaan bangsa dinegeri Nusantara.

Pada masa kemerdekaan sebuah bangsa membutuhkan semangat dukungan dari segenap anak bangsa, untuk mempertahankan kemerdekaan sebuah bangsa yang dihuni ratusan juta manusia. Maka perlu sebuah terobosan dengan terus berusaha membangun disegala aspek kehidupan masyarakat, baik dari segi pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, militer dan masih banyak lagi yang harus dibangun sebuah bangsa yang merdeka.

Islam tradisional sebuah garda depan dalam membangun sebuah bangsa yang kuat, tentu perlu dibangun sebuah pendidikan yang mampu mecerdaskan anak bangsa. Sehingga pada masa kemerdekaan Islam tradisional menitik-beratkan dengan membangun sebuah pendidikan, mulai dari yang paling sederhana ditingkat kampung kekampung sampai keseluruh penjuru Nusantara.

Membangun pendidikan pada masa kemerdekaan merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Mengingat membangun sebuah bangsa yang kuat, diperlukan sebuah bangunan sumber daya manusia yang handal, agar mampu mengelola sebuah bangsa yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan antar golongan.

Kekayaan bangsa Nusantara yang begitu melimpah dari berbagai belahan penjuru desa maupun kota, menunjukkan kalau bangsa Nusantara memerlukan sebuah dorongan dalam melakukan sebuah gebrakan keberhasilan, agar mencapai kesuksessan dalam membangun sebuah bangsa dan negara.

Masa kemerdekaan menjadi masa yang berat dalam melakukan sebuah rekonstruksi total disegala aspek kehidupan, apalagi pada masa kemerdekaan terdapat masyarakat yang masih banyak mengalami buta huruf. Sehingga dibutuhkan sebuah paradigma pemikiran, agar masyarakat Nusantara tercipta sebuah masyarakat yang bebas dari buta huruf. Maka perlu sebuah bangunan pendidikan yang tidak hanya bertumpu pada pendidikan formal belaka, tetapi segala aspek mengenai pendidikan harus dibangun, baik secara formal maupun non formal.

Keberadaan Islam tradisional pada masa kemerdekaan, terus berupaya menanamkan kesadaran. Bahwa bangsa Nusantara harus mampu berdiri dikaki sendiri dalam melakukan berbagai aspek dalam kehidupan. Sehingga Islam tradisional terus melakukan berbagai upaya membangun sebuah bangsa yang besar dan disegani diseluruh belahan bumi.

Membangun sebuah bangsa pada masa kemerdekaan, ternyata tidak semudah yang menjadi prediksi dari sebagian para pemikir. Mengingat masa kemerdekaan masih ada sebagian kelompok bangsa asing yang ingin menguasai bangsa Nusantara, melalui serangkaian gebrakan yang terlihat nampak indah, tetapi dibalik itu terdapat tipu daya yang menyesatkan.

Bangsa asing masih banyak yang ingin menguasai bangsa Nusantara dengan berlindung dibalik HAM, padahal dibalik semua itu, terdapat sebuah gerakan yang ingin melakukan sebuah pemikiran tentang westernisasi, untuk dimasukkan dalam sendi-sendi kehidupan sebuah bangsa yang merdeka.

Wajah baru penjajahan pada masa kemerdekaan, berubah baju dengan istilah liberalisme, sekulerisme, marxisme, nihilisme, positivisme dan masih banyak lagi pemikiran bangsa barat yang berupaya mengelabui anak bangsa.

Peristiwa penjajahan pada masa kemerdekaan menitikberatkan pada aspek ekonomi, sosial, budaya, politik dan berbagai aspek lain, agar gerakan idiologi bangsa barat dapat diterima segenap anak bangsa.

Peran penting Islam tradisional selain membangun moral anak bangsa, tentu melawan segala bentuk idiologi luar yang berwajah manis, tetapi dibalik manisnya wajah tersimpan duri yang siap menusuk sendi-sendi kehidupan masyarakat secara universal.

Pendidikan sebagai salah satu pintu gerbang dalam melakukan berbagai aksi memasukkan berbagai gagasan idiologi dari luar, agar mampu mewujudkan masyarakat yang sesuai dengan keinginan dan harapan bangsa barat dalam melakukan imperialisme maupun kolonialisme disegala aspek kehidupan.

Ekspansi bangsa barat melalui dunia pendidikan, begitu terasa efek yang begitu kuat. Mengingat banyak lulusan dari bangsa barat, telah menjadi duta barat dalam mengkampanyekan pemikiran ala barat, padahal pemikiran bangsa barat sebagian besar jauh dari budaya dan kebiasaan masyarakat secara luas.

Tantangan Islam tradisional pada masa kemerdekaan, begitu berat dalam melakukan kajian tentang realita diberbagai aspek kehidupan. Sehingga dibutuhkan sebuah kesadaran dari masyarakat pribumi, untuk dapat membedakan antara nilai-nilai kemanusiaan dengan nilai-nilai westernisasi, Karena bangsa barat tak jarang melakukan berbagai aksi dengan bersembunyi dibalik atas nama kemanusiaan, padahal fakta dilapangan mereka cenderung pada posisi gerakan westernisasi.

Pendidikan adalah pintu gerbang bangsa barat dalam melakukan berbagai aksi menyebarkan paradigma pemikiran. Sehingga perlu mawas diri, agar mampu mencapai sebuah bangsa yang cerdas dalam membedakan segala idiologi yang masuk melalui jalur pendidikan.

Mengangkat kearifan lokal dengan Nilai-nilai ke-Islaman merupakan sebuah jalan yang tepat, untuk membangun sebuah bangsa yang besar pada masa kemerdekaan saat ini, agar dapat mencapai sebuah bangsa yang bermartabat dan jauh dari segala bentuk imperialisme maupun kolonialisme dari bangsa asing.

Masa kemerdekaan dimulai pada tahun 1945, hingga sampai saat ini. Sehingga pada masa kemerdekaan yang penuh dengan geliat tantangan zaman yang semakin terbuka, tentu dibutuhkan spirit mental dari dalam jiwa maupun raga, agar keberhasilan mencapai kebenaran sejati dapat terwujud dengan indah.

Islam tradisional pada masa kemerdekaan terus berupaya melakukan berbagai gerakan positif dalam mengawal panji-panji kebenaran, agar tidak keluar dari jalur membangun masyarakat yang sejahtera, tercipta pemerintahan yang bersih, menjunjung tinggi kearifan lokal, dan tentu semua itu bersumber pada nilai-nilai ke-Islaman sebagai agama kebenaran.

Semoga Allah SWT selalu menolong umat muslim dalam melakukan berbagai kegiatan positif, agar tercipta sebuah bangsa yang besar dan bermartabat, Amiin......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Kekuatan Iman






Kekuatan iman memiliki kedahsyatan yang menakjubkan dalam diri manusia. Mengingat Iman begitu agung bagi mereka yang mempunyai naluri keimanan. Sehingga ketika manusia mempunyai rasa iman yang tinggi, berarti mereka telah lahir sebagai insan dalam anugerah kemuliaan.

Manusia mempunyai berbagai sumber kekuatan, baik kekuatan rasional maupun dalam bentuk kekuatan lain, tetapi fakta dilapangan kekuatan iman mempunyai kesanggupan yang lebih besar dalam melakukan berbagai cara mengatasi konfliks. Karena iman sebagai tolak ukur kekuatan dari segala kekuatan yang bersemayam dalam diri manusia.

Keberadaan iman dalam kehidupan manusia merupakan sebuah hidayah agung dari sang maha khalik. Sehingga iman sangat urgen bagi kehidupan manusia dalam memperoleh kebenaran sejati

Kekuatan iman merupakan kumpulan dari kekuatan lahir maupun batin. Sehingga kekuatan iman sangat memukau dalam diri manusia, apabila dalam perjalanan nafas manusia selalu terjaga hati dan pikiran melalui kekuatan iman.
Manusia ketika mendapatkan kekuatan iman akan merasakan ketenangan jiwa maupun pikiran, tidak gampang galau dalam menghadapi segala konfliks sosial maupun dalam bentuk segala konfliks. karena iman sudah bersemayam pada diri manusia dalam keadaan yang sungguh menakjubkan.

Keimanan dalam diri manusia mempunyai corak pandang, pada setiap langkah tingkah laku yang mencerminkan Nilai-nilai kebaikan, saat menjalankan berbagai aktivitas hidup manusia, untuk menuju perjalanan dalam naungan sejati.

Semoga Allah SWT selalu memberi keteguhan iman kepada kita semua, Amiin........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Islam Tradisional Pada Masa Kemerdekaan






Masa kemerdekaan merupakan masa kebahagiaan seluruh anak bangsa, Bagaimana tidak? Karena masa kemerdekaan merupakan sebuah masa puncak perjuangan dalam merebut sebuah kemerdekaan dari penjajahan bangsa asing. Sehingga masa kemerdekaan menjadi sebuah masa kebanggaan anak bangsa dalam mengembalikan harkat dan martabat sebuah bangsa yang besar dinegeri Nusantara.

Sekitar tiga setengah abad masyarakat Nusantara dalam kubangan penjajahan bangsa asing, membuat Islam tradisional sebagai anak bangsa melakukan berbagai kegiatan dalam menolak segala bentuk imperialisme dan kolonialisme, apalagi bentuk imperialisme dan kolonialisme terus berubah wajah, tetapi pada substansinya para penggerak kolonialisme dan imperialisme ingin menguasai kekayaan bangsa dinegeri Nusantara.

Pada masa kemerdekaan sebuah bangsa membutuhkan semangat dukungan dari segenap anak bangsa, untuk mempertahankan kemerdekaan sebuah bangsa yang dihuni ratusan juta manusia. Maka perlu sebuah terobosan dengan terus berusaha membangun disegala aspek kehidupan masyarakat, baik dari segi pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, militer dan masih banyak lagi yang harus dibangun sebuah bangsa yang merdeka.

Islam tradisional sebuah garda depan dalam membangun sebuah bangsa yang kuat, tentu perlu dibangun sebuah pendidikan yang mampu mecerdaskan anak bangsa. Sehingga pada masa kemerdekaan Islam tradisional menitik-beratkan dengan membangun sebuah pendidikan, mulai dari yang paling sederhana ditingkat kampung kekampung sampai keseluruh penjuru Nusantara.

Membangun pendidikan pada masa kemerdekaan merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Mengingat membangun sebuah bangsa yang kuat, diperlukan sebuah bangunan sumber daya manusia yang handal, agar mampu mengelola sebuah bangsa yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan antar golongan.

Kekayaan bangsa Nusantara yang begitu melimpah dari berbagai belahan penjuru desa maupun kota, menunjukkan kalau bangsa Nusantara memerlukan sebuah dorongan dalam melakukan sebuah gebrakan keberhasilan, agar mencapai kesuksessan dalam membangun sebuah bangsa dan negara.

Masa kemerdekaan menjadi masa yang berat dalam melakukan sebuah rekonstruksi total disegala aspek kehidupan, apalagi pada masa kemerdekaan terdapat masyarakat yang masih banyak mengalami buta huruf. Sehingga dibutuhkan sebuah paradigma pemikiran, agar masyarakat Nusantara tercipta sebuah masyarakat yang bebas dari buta huruf. Maka perlu sebuah bangunan pendidikan yang tidak hanya bertumpu pada pendidikan formal belaka, tetapi segala aspek mengenai pendidikan harus dibangun, baik secara formal maupun non formal.

Keberadaan Islam tradisional pada masa kemerdekaan, terus berupaya menanamkan kesadaran. Bahwa bangsa Nusantara harus mampu berdiri dikaki sendiri dalam melakukan berbagai aspek dalam kehidupan. Sehingga Islam tradisional terus melakukan berbagai upaya membangun sebuah bangsa yang besar dan disegani diseluruh belahan bumi.

Membangun sebuah bangsa pada masa kemerdekaan, ternyata tidak semudah yang menjadi prediksi dari sebagian para pemikir. Mengingat masa kemerdekaan masih ada sebagian kelompok bangsa asing yang ingin menguasai bangsa Nusantara, melalui serangkaian gebrakan yang terlihat nampak indah, tetapi dibalik itu terdapat tipu daya yang menyesatkan.

Bangsa asing masih banyak yang ingin menguasai bangsa Nusantara dengan berlindung dibalik HAM, padahal dibalik semua itu, terdapat sebuah gerakan yang ingin melakukan sebuah pemikiran tentang westernisasi, untuk dimasukkan dalam sendi-sendi kehidupan sebuah bangsa yang merdeka.

Wajah baru penjajahan pada masa kemerdekaan, berubah baju dengan istilah liberalisme, sekulerisme, marxisme, nihilisme, positivisme dan masih banyak lagi pemikiran bangsa barat yang berupaya mengelabui anak bangsa.

Peristiwa penjajahan pada masa kemerdekaan menitikberatkan pada aspek ekonomi, sosial, budaya, politik dan berbagai aspek lain, agar gerakan idiologi bangsa barat dapat diterima segenap anak bangsa.

Peran penting Islam tradisional selain membangun moral anak bangsa, tentu melawan segala bentuk idiologi luar yang berwajah manis, tetapi dibalik manisnya wajah tersimpan duri yang siap menusuk sendi-sendi kehidupan masyarakat secara universal.

Pendidikan sebagai salah satu pintu gerbang dalam melakukan berbagai aksi memasukkan berbagai gagasan idiologi dari luar, agar mampu mewujudkan masyarakat yang sesuai dengan keinginan dan harapan bangsa barat dalam melakukan imperialisme maupun kolonialisme disegala aspek kehidupan.

Ekspansi bangsa barat melalui dunia pendidikan, begitu terasa efek yang begitu kuat. Mengingat banyak lulusan dari bangsa barat, telah menjadi duta barat dalam mengkampanyekan pemikiran ala barat, padahal pemikiran bangsa barat sebagian besar jauh dari budaya dan kebiasaan masyarakat secara luas.

Tantangan Islam tradisional pada masa kemerdekaan, begitu berat dalam melakukan kajian tentang realita diberbagai aspek kehidupan. Sehingga dibutuhkan sebuah kesadaran dari masyarakat pribumi, untuk dapat membedakan antara nilai-nilai kemanusiaan dengan nilai-nilai westernisasi, Karena bangsa barat tak jarang melakukan berbagai aksi dengan bersembunyi dibalik atas nama kemanusiaan, padahal fakta dilapangan mereka cenderung pada posisi gerakan westernisasi.

Pendidikan adalah pintu gerbang bangsa barat dalam melakukan berbagai aksi menyebarkan paradigma pemikiran. Sehingga perlu mawas diri, agar mampu mencapai sebuah bangsa yang cerdas dalam membedakan segala idiologi yang masuk melalui jalur pendidikan.

Mengangkat kearifan lokal dengan Nilai-nilai ke-Islaman merupakan sebuah jalan yang tepat, untuk membangun sebuah bangsa yang besar pada masa kemerdekaan saat ini, agar dapat mencapai sebuah bangsa yang bermartabat dan jauh dari segala bentuk imperialisme maupun kolonialisme dari bangsa asing.

Masa kemerdekaan dimulai pada tahun 1945, hingga sampai saat ini. Sehingga pada masa kemerdekaan yang penuh dengan geliat tantangan zaman yang semakin terbuka, tentu dibutuhkan spirit mental dari dalam jiwa maupun raga, agar keberhasilan mencapai kebenaran sejati dapat terwujud dengan indah.

Islam tradisional pada masa kemerdekaan terus berupaya melakukan berbagai gerakan positif dalam mengawal panji-panji kebenaran, agar tidak keluar dari jalur membangun masyarakat yang sejahtera, tercipta pemerintahan yang bersih, menjunjung tinggi kearifan lokal, dan tentu semua itu bersumber pada nilai-nilai ke-Islaman sebagai agama kebenaran.

Semoga Allah SWT selalu menolong umat muslim dalam melakukan berbagai kegiatan positif, agar tercipta sebuah bangsa yang besar dan bermartabat, Amiin......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Kekuatan Iman






Kekuatan iman memiliki kedahsyatan yang menakjubkan dalam diri manusia. Mengingat Iman begitu agung bagi mereka yang mempunyai naluri keimanan. Sehingga ketika manusia mempunyai rasa iman yang tinggi, berarti mereka telah lahir sebagai insan dalam anugerah kemuliaan.

Manusia mempunyai berbagai sumber kekuatan, baik kekuatan rasional maupun dalam bentuk kekuatan lain, tetapi fakta dilapangan kekuatan iman mempunyai kesanggupan yang lebih besar dalam melakukan berbagai cara mengatasi konfliks. Karena iman sebagai tolak ukur kekuatan dari segala kekuatan yang bersemayam dalam diri manusia.

Keberadaan iman dalam kehidupan manusia merupakan sebuah hidayah agung dari sang maha khalik. Sehingga iman sangat urgen bagi kehidupan manusia dalam memperoleh kebenaran sejati

Kekuatan iman merupakan kumpulan dari kekuatan lahir maupun batin. Sehingga kekuatan iman sangat memukau dalam diri manusia, apabila dalam perjalanan nafas manusia selalu terjaga hati dan pikiran melalui kekuatan iman.
Manusia ketika mendapatkan kekuatan iman akan merasakan ketenangan jiwa maupun pikiran, tidak gampang galau dalam menghadapi segala konfliks sosial maupun dalam bentuk segala konfliks. karena iman sudah bersemayam pada diri manusia dalam keadaan yang sungguh menakjubkan.

Keimanan dalam diri manusia mempunyai corak pandang, pada setiap langkah tingkah laku yang mencerminkan Nilai-nilai kebaikan, saat menjalankan berbagai aktivitas hidup manusia, untuk menuju perjalanan dalam naungan sejati.

Semoga Allah SWT selalu memberi keteguhan iman kepada kita semua, Amiin........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Islam Tradisional Pada Masa Pertengahan






Masa pertengahan merupakan sebuah masa yang sangat memprihatinkan bagi masyarakat Nusantara, bagaimana tidak? Pada masa pertengahan kawasan Nusantara dalam masa penjajahan bangsa eropa. Sehingga pada masa pertengahan merupakan sebuah masa yang sangat memilukan, bagi sebuah bangunan bangsa dan negara.

Pada masa pertengahan dijadikan sebuah gerakan sejarah besar masyarakat Islam tradisional dalam menggalang sebuah kekuatan, untuk mengusir bangsa eropa dari negeri Nusantara. Sehingga muncullah sejumlah gerakan dari berbagai daerah, untuk melawan penjajahan bangsa eropa.

Memang sudah menjadi catatan besar dari berbagai sumber sejarah, pada masa pertengahan Islam tradisional sebagian besar masyarakat pribumi yang hidup dikawasan Nusantara mengalami berbagai penderitaan, tentu karena disebabkan sejumlah kebiadaban bangsa eropa dalam menjajah bangsa Nusantara. Sehingga tak sedikit masyarakat Islam harus kehilangan nyawa maupun harta benda dalam melakukan sebuah perjuangan mengusir penjajahan dinegeri Nusantara.

Keberadaan bangsa eropa, begitu mencengkram kawasan Nusantara pada masa pertengahan. Sehingga masyarakat Islam tradisional, telah mengalami kerugian yang sangat besar. Karena disebabkan adanya penjajahan bangsa eropa yang sangat jauh dari Nilai-nilai kemanusiaan.

Masa pertengahan Islam tradisional terjadi pada kisaran tahun 1600 masehi sampai 1945 masehi, sekitar tiga setengah abad inilah kawasan Nusantara mengalami penjajahan yang sangat memprihatinkan. Mengingat bangsa eropa mengeksploitasi secara Besar-besaran kekayaan sumber daya alam dikawasan Nusantara.

Gerakan melawan penjajahan dari bangsa eropa memerlukan energi yang begitu besar dalam melakukan sebuah perlawanan. Mengingat para penjajah bangsa eropa lebih lengkap persenjataannya dibanding masyarakat pribumi, pada saat bangsa eropa melakukan agresi militer diseluruh kawasan Nusantara.

Pertarungan pada masa pertengahan Islam tradisional, telah dijadikan tonggak sejarah besar sebuah bangsa dalam membangun sebuah kekuatan, untuk mengusir penjajahan dari kawasan Nusantara. sehingga tak sedikit masyarakat menjadi korban atas tragedi pertumpahan darah pada masa melawan para penjajah dari bangsa eropa.

Memilukan itulah bahasa yang tepat saat menggambarkan pada masa pertengahan dalam melakukan sebuah perjuangan. Sehingga dalam melakukan sebuah perjuangan dengan melalui gerakan, untuk menjadi bangsa yang merdeka dari penjajahan, tentu dibutuhkan kekuatan mental yang berakar pada jiwa maupun raga.

Islam tradisional pada masa pertengahan merupakan sebuah catatan suram sebagai bangsa yang besar, hidup dalam kubangan para kolonialisme dan imperialisme dari bangsa eropa. Sehingga dengan catatan suram tersebut, tentu dapat dijadikan sebuah pengalaman pahit, agar kedepan masyarakat Islam tradisional mampu hidup dengan merdeka, dan jauh dari berbagai bentuk penjajahan, baik penjajahan dari luar maupun penjajahan dari dalam.

Semoga Allah SWT selalu menjaga kemerdekaan bangsa diseluruh kawasan Nusantara, Amiin........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Islam Tradisional Pada Masa Klasik





Islam tradisional mempunyai sejarah yang panjang dalam kehidupan ditengah-tengah masyarakat. Sehingga Islam tradisional mempunyai beberapa masa, diantaranya: masa klasiik, masa pertengahan, dan masa pasca kemerdekaan.

Masa klasik dalam sejarah Islam tradisional tak lepas dari asal muasal masuknya ajaran Islam dinegeri nusantara, tetapi secara garis besar Islam tradisional pada masa klasik terjadi saat awal mula masuknya agama Islam sampai tahun 1600 masehi.

Pada masa klasik pertumbuhan Islam dalam kehidupan masyarakat, begitu cepat meluas dari pelosok desa sampai kekota-kota, dan tokoh masa klasik Islam tradisional tak lepas dari peran Wali Songo sebagai penyebar agama Islam.

Peran Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam sangat cerdas dan elegan, apalagi masa klasik Islam tradisional salah satu masa kejayaan umat muslim dalam membangun pusat pemerintahan maupun membangun disegala pusat. Karena pada masa klasik banyak ahli sejarah mengkaitkan sebagai masa para Wali dalam menyebarkan ajaran Islam.

Kerajaan demak sebagai pusat pemerintahan pada masa klasik Islam tradisional, sangat membantu dalam menyebarkan agama Islam ditengah-tengah kehidupan masyarakat. sehingga pada masa klasik ini, Islam begitu cepat menyebar dalam kehidupan masyarakat secara luas.

Islam yang dibawa para Wali merupakan sebuah perpaduan antara budaya dengan nilai-nilai ke-Islaman. Sehingga dakwah Islam para Wali sangat menyentuh hati masyarakat, untuk masuk dalam ajaran Islam sesungguhnya.

Keberadaan Islam tradisional pada masa klasik tak lepas dari peran besar para Wali dalam menyebarkan ajaran agama Islam, dan masyarakat sering menyebut dengan istilah: "Wali Songo" sebagai penyebar agama Islam. Sehingga tak heran pada masa klasik ini, ajaran Islam begitu begitu cepat meluas dalam kehidupan masyarakat. Karena dari jasa besar para Wali dalam menyebarkan ajaran Islam ditengah-tengah kehidupan masyarakat secara universal.

Semoga Allah SWT memberi keluasan ilmu bagi para pembaca tulisan singkat ini, Amiin........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Islam Sang Penangkal Tawuran Pelajar






Fenomena tawuran pelajar membuat para pendidik semakin terpukul, bagaimana tidak? lembaga pendidikan yang sudah semestinya sebagai pintu gerbang membangun akhlak dan budi pekerti luhur, tetapi malah menghasilkan anak didik yang terlibat diberbagai arena tawuran dijalanan.

Tawuran pelajar dijalanan merupakan kejadian yang sungguh memprihatinkan. Sehingga mau tidak mau pendidikan agama harus diprioritaskan dalam mendidik para pelajar dalam membangun siswa yang berakhlakul karimah.

Islam mengajarkan tentang berbudi luhur dalam kehidupan ditengah-tengah masyarakat. Sehingga dengan ajaran agama Islam diharapkan mampu memberi pencerahan kepada para pelajar, yang tergolong masih jauh dari adab luhur dalam menerjemahkan tentang berbagai kehidupan.

Keberadaan tawuran pelajar dapat dijadikan sampel. Bahwa pendidikan Indonesia masih jauh dari harapan dalam membangun moral bangsa. Sehingga kedepan pendidikan Indonesia sudah semestinya melakukan sebuah rekonstruksi disegala aspek kehidupan, khususnya pendidikan Indonesia yang saat ini dilanda fenomena tawuran para pelajar.

Keberadaan ajaran Islam dalam membangun budi pekerti luhur, salah satu cara membendung fenomena tawuran para pelajar dijalanan. Karena Islam mengajarkan tentang budi luhur dalam menjalankan disetiap nafas kehidupan.

Nah! dari tulisan diatas dapat diambil sebuah kesimpulan sederhana. Bahwa ajaran agama Islam dapat dijadikan penangkal dalam menghadapi fenomena tawuran para pelajar dinegeri Indonesia.

Semoga Allah SWT selalu memberi keimanan kepada para pembaca tulisan singkat ini, Amiin.........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Islam Tradisional Pada Masa Kemerdekaan




Masa kemerdekaan merupakan masa kebahagiaan seluruh anak bangsa, Bagaimana tidak? Karena masa kemerdekaan merupakan sebuah masa puncak perjuangan dalam merebut sebuah kemerdekaan dari penjajahan bangsa asing. Sehingga masa kemerdekaan menjadi sebuah masa kebanggaan anak bangsa dalam mengembalikan harkat dan martabat sebuah bangsa yang besar dinegeri Nusantara.

Sekitar tiga setengah abad masyarakat Nusantara dalam kubangan penjajahan bangsa asing, membuat Islam tradisional sebagai anak bangsa melakukan berbagai kegiatan dalam menolak segala bentuk imperialisme dan kolonialisme, apalagi bentuk imperialisme dan kolonialisme terus berubah wajah, tetapi pada substansinya para penggerak kolonialisme dan imperialisme ingin menguasai kekayaan bangsa dinegeri Nusantara.

Pada masa kemerdekaan sebuah bangsa membutuhkan semangat dukungan dari segenap anak bangsa, untuk mempertahankan kemerdekaan sebuah bangsa yang dihuni ratusan juta manusia. Maka perlu sebuah terobosan dengan terus berusaha membangun disegala aspek kehidupan masyarakat, baik dari segi pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, militer dan masih banyak lagi yang harus dibangun sebuah bangsa yang merdeka.

Islam tradisional sebuah garda depan dalam membangun sebuah bangsa yang kuat, tentu perlu dibangun sebuah pendidikan yang mampu mecerdaskan anak bangsa. Sehingga pada masa kemerdekaan Islam tradisional menitik-beratkan dengan membangun sebuah pendidikan, mulai dari yang paling sederhana ditingkat kampung kekampung sampai keseluruh penjuru Nusantara.

Membangun pendidikan pada masa kemerdekaan merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Mengingat membangun sebuah bangsa yang kuat, diperlukan sebuah bangunan sumber daya manusia yang handal, agar mampu mengelola sebuah bangsa yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan antar golongan.

Kekayaan bangsa Nusantara yang begitu melimpah dari berbagai belahan penjuru desa maupun kota, menunjukkan kalau bangsa Nusantara memerlukan sebuah dorongan dalam melakukan sebuah gebrakan keberhasilan, agar mencapai kesuksessan dalam membangun sebuah bangsa dan negara.

Masa kemerdekaan menjadi masa yang berat dalam melakukan sebuah rekonstruksi total disegala aspek kehidupan, apalagi pada masa kemerdekaan terdapat masyarakat yang masih banyak mengalami buta huruf. Sehingga dibutuhkan sebuah paradigma pemikiran, agar masyarakat Nusantara tercipta sebuah masyarakat yang bebas dari buta huruf. Maka perlu sebuah bangunan pendidikan yang tidak hanya bertumpu pada pendidikan formal belaka, tetapi segala aspek mengenai pendidikan harus dibangun, baik secara formal maupun non formal.

Keberadaan Islam tradisional pada masa kemerdekaan, terus berupaya menanamkan kesadaran. Bahwa bangsa Nusantara harus mampu berdiri dikaki sendiri dalam melakukan berbagai aspek dalam kehidupan. Sehingga Islam tradisional terus melakukan berbagai upaya membangun sebuah bangsa yang besar dan disegani diseluruh belahan bumi.

Membangun sebuah bangsa pada masa kemerdekaan, ternyata tidak semudah yang menjadi prediksi dari sebagian para pemikir. Mengingat masa kemerdekaan masih ada sebagian kelompok bangsa asing yang ingin menguasai bangsa Nusantara, melalui serangkaian gebrakan yang terlihat nampak indah, tetapi dibalik itu terdapat tipu daya yang menyesatkan.

Bangsa asing masih banyak yang ingin menguasai bangsa Nusantara dengan berlindung dibalik HAM, padahal dibalik semua itu, terdapat sebuah gerakan yang ingin melakukan sebuah pemikiran tentang westernisasi, untuk dimasukkan dalam sendi-sendi kehidupan sebuah bangsa yang merdeka.

Wajah baru penjajahan pada masa kemerdekaan, berubah baju dengan istilah liberalisme, sekulerisme, marxisme, nihilisme, positivisme dan masih banyak lagi pemikiran bangsa barat yang berupaya mengelabui anak bangsa.

Peristiwa penjajahan pada masa kemerdekaan menitikberatkan pada aspek ekonomi, sosial, budaya, politik dan berbagai aspek lain, agar gerakan idiologi bangsa barat dapat diterima segenap anak bangsa.

Peran penting Islam tradisional selain membangun moral anak bangsa, tentu melawan segala bentuk idiologi luar yang berwajah manis, tetapi dibalik manisnya wajah tersimpan duri yang siap menusuk sendi-sendi kehidupan masyarakat secara universal.

Pendidikan sebagai salah satu pintu gerbang dalam melakukan berbagai aksi memasukkan berbagai gagasan idiologi dari luar, agar mampu mewujudkan masyarakat yang sesuai dengan keinginan dan harapan bangsa barat dalam melakukan imperialisme maupun kolonialisme disegala aspek kehidupan.

Ekspansi bangsa barat melalui dunia pendidikan, begitu terasa efek yang begitu kuat. Mengingat banyak lulusan dari bangsa barat, telah menjadi duta barat dalam mengkampanyekan pemikiran ala barat, padahal pemikiran bangsa barat sebagian besar jauh dari budaya dan kebiasaan masyarakat secara luas.

Tantangan Islam tradisional pada masa kemerdekaan, begitu berat dalam melakukan kajian tentang realita diberbagai aspek kehidupan. Sehingga dibutuhkan sebuah kesadaran dari masyarakat pribumi, untuk dapat membedakan antara nilai-nilai kemanusiaan dengan nilai-nilai westernisasi, Karena bangsa barat tak jarang melakukan berbagai aksi dengan bersembunyi dibalik atas nama kemanusiaan, padahal fakta dilapangan mereka cenderung pada posisi gerakan westernisasi.

Pendidikan adalah pintu gerbang bangsa barat dalam melakukan berbagai aksi menyebarkan paradigma pemikiran. Sehingga perlu mawas diri, agar mampu mencapai sebuah bangsa yang cerdas dalam membedakan segala idiologi yang masuk melalui jalur pendidikan.

Mengangkat kearifan lokal dengan Nilai-nilai ke-Islaman merupakan sebuah jalan yang tepat, untuk membangun sebuah bangsa yang besar pada masa kemerdekaan saat ini, agar dapat mencapai sebuah bangsa yang bermartabat dan jauh dari segala bentuk imperialisme maupun kolonialisme dari bangsa asing.

Masa kemerdekaan dimulai pada tahun 1945, hingga sampai saat ini. Sehingga pada masa kemerdekaan yang penuh dengan geliat tantangan zaman yang semakin terbuka, tentu dibutuhkan spirit mental dari dalam jiwa maupun raga, agar keberhasilan mencapai kebenaran sejati dapat terwujud dengan indah.

Islam tradisional pada masa kemerdekaan terus berupaya melakukan berbagai gerakan positif dalam mengawal panji-panji kebenaran, agar tidak keluar dari jalur membangun masyarakat yang sejahtera, tercipta pemerintahan yang bersih, menjunjung tinggi kearifan lokal, dan tentu semua itu bersumber pada nilai-nilai ke-Islaman sebagai agama kebenaran.

Semoga Allah SWT selalu menolong umat muslim dalam melakukan berbagai kegiatan positif, agar tercipta sebuah bangsa yang besar dan bermartabat, Amiin......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........