Impian dari berbagai anak bangsa, untuk duduk dikursi panas istana negara, bukanlah hal baru dalam bangunan sebuah negara dimuka bumi, apalagi negara sebesar bangsa Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke. Sehingga banyak dari berbagai kalangan maupun profesi, baik dari Artis, Akademisi, Politisi, Tentara, Pengusaha, dan berbagai profesi lainnya, untuk berlomba-lomba menduduki jabatan tertinggi dalam lingkaran istana negara.
Sejak zaman dahulu kala banyak catatan sejarah tentang kekuasaan tak lepas dari sebuah air mata dan darah. Mengingat kursi kekuasaan merupakan sebuah perwujudan harga diri disetiap detak jantung manusia, untuk berusaha sekuat tenaga, agar menjadi manusia yang punya hasrat keberanian dalam mengambil sebuah tampuk kekuasaan, baik melalui jalan elegan maupun melalui jalan belakang yang jauh dari norma-norma kehidupan.
Kursi istana negara menjadi rebutan para bangsawan maupun golongan masyarakat lain, untuk terus berlomba-lomba dengan menyusun strategi dalam meraih keberhasilan menggapai kursi istana negara, apalagi kursi istana negara terlihat megah dari luar maupun dalam, maka mereka yang menginginkan kursi istana negara semakin banyak yang datang dari berbagai arus kehidupan masyarakat secara luas.
Pertarungan perebutan kursi panas istana negara menjadi sebuah tontonan menarik. Mengingat berbagai strategi muncul dengan kekuatan daya upaya dalam meraup sebuah keuntungan, untuk menduduki kursi panas istana negara. Karena kursi panas istana negara begitu menggoda disetiap mata memandang. Sehingga menimbulkan sebagian manusia berhasrat, untuk menginginkan duduk dikursi panas singgasana istana negara.
Kekuasaan lingkaran istana menjadi sebuah impian anak bangsa yang ingin duduk dikursi istana negara, maka dengan berbagai strategi berusaha duduk dikursi singgasana yang menjadi impian berbagai kalangan maupun profesi para pemimpi istana negara, maka tak ada jalan lain, selain melakukan rekonstruksi di segala aspek kehidupan, agar mampu mewujudkan impian duduk dikursi istana negara.
Kursi panas istana negara menjadi sebuah simbol besar pertarungan adu strategi para politisi, untuk menggapai kemenangan dalam bermain politik dikancah sebuah bangunan kebangsaan, agar mampu mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan bersahaja, semua tak lepas dari sebuah spirit daya juang yang tangguh, berani dalam mengambil sebuah sikap yang tepat.
Meraih kursi istana negara dibutuhkan modal kejujuran, keikhlasan, ketulusan, semangat, dan keberanian, untuk mengambil sikap yang penuh tanggung jawab tinggi disetiap melakukan berbagai aksi maupun reaksi. Maka semua membutuhkan sebuah kerja keras dan belajar dalam segala hal, agar mampu mencapai sebuah kesempurnaan dalam berpikir sebagai manusia yang arif dan bijaksana.
Panas dingin duduk dikursi istana negara, pastinya akan menghadapi berbagai goyangan lawan politis kanan maupun kiri, dan apabila tak sanggup menghadapi goyangan, maka sudah dapat dipastikan kursi singgasana istana negara akan direbut oleh lawan maupun kawan yang mengantri, untuk duduk manis dikursi panas istana negara.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan berkah kepada para pemimpin negeri, untuk terus berjuang melakukan perbaikan disegala aspek kehidupan, agar tercipta sebuah bangunan masyarakat yang adil, makmur, dan bersahaja, Amiin...
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan berkah kepada para pemimpin negeri, untuk terus berjuang melakukan perbaikan disegala aspek kehidupan, agar tercipta sebuah bangunan masyarakat yang adil, makmur, dan bersahaja, Amiin...