Saturday, 26 January 2013

Sahabat Abadi Seorang Politisi



Isi dunia tak lepas dari tiga perkara, yaitu: harta, tahta, dan wanita. Dari ketiga perkara inilah banyak air mata dan darah tumpah ruah di bumi raya. Bahkan dari ketiga perkara inilah penyebab hubungan sahabat menjadi musuh, begitu juga sebaliknya dari musuh menjadi sahabat. Karena semua tak lepas dari permasalahan harta, tahta, dan wanita.

Ketika di saat membicarakan sebuah panggung politik, ternyata mempunyai daya magnet tersendiri, baik saat di ulas maupun saat di jalani, apalagi mengingat politik berdekatan dengan kepentingan yang berujung pada kekuasaan. Sehingga tak jarang seorang politisi dituntut berebut kekuasaan di dalam melakukan berbagai tindakan di tengah-tengah realita kehidupan masyarakat secara luas.

Menentukan sahabat dalam dunia politik, tentu bukan perkara mudah, apalagi mengingat politik sangat kentara dengan ambisi kekuasaan, untuk menuju sebuah tahta singgasana tertinggi, supaya dapat melancarkan berbagai paradigma pemikiran yang penuh dengan ambisi kepentingan seorang politisi. Sehingga secara langsung maupun tidak langsung, seorang politisi di dalam menentukan sahabat sejati berdasarkan dari sebuah kepentingan, bukan dari nama atau siapa orang tersebut.

Bermain politik tak jarang melihat dari tingkah polah seorang politisi yang berbicara A hari ini, tetapi besok sudah berubah B, begitu juga besoknya lagi bisa berubah C atau kembali pada aksara A. Sehingga memegang ucapan dari seorang politisi, bukanlah perkara yang mudah. Mengingat seorang politisi tak jarang mengumbar janji, tetapi ketika sudah berhasil seorang politisi berbicara lain. Sungguh inilah bentuk kemunafikan seorang politisi di dalam memainkan sebuah permainan politik, baik di dalam maupun di luar bentuk sebuah permainan.

Berbicara politik membuat hati mencerna berbagai permasalahan dengan sudut pandang kekuasaan, sebab politik sangat dekat dengan kekuasaan. Sehingga tak jarang seorang politisi lupa diri di saat sudah mendapatkan kekuasaan, padahal sebelum mendapatkan kekuasaan seorang politisi tak jarang membuat berbagai rencana program dan juga berjanji kepada khalayak masyarakat luas, tetapi di saat sudah mendapatkan kekuasaan, seorang politisi tak jarang ingkar janji. Sungguh seorang politisi dengan model seperti ini, tentu sangat merugikan bagi khalayak masyarakat luas.

Seorang politisi bertindak lebih jauh lagi di dalam memainkan sebuah permainan politik, jangankan khalayak masyarakat luas yang menjadi bahan tipu daya, bahkan sahabat seperjuangan di saat membangun sebuah partai politik sekalipun di singkirkan dan di hianati, apabila tidak sesuai dengan jalan kepentingan bagi seorang politisi. Berangkat dari sinilah seorang politisi tak jarang sengaja atau tidak sengaja, telah terjadi pola bentuk tipu daya dan pola bentuk penghianatan, baik di partai, ormas, LSM, pemerintahan, perusahaan, dan di berbagai lembaga lainnya.

Perang politik sudah menjadi kebiasaan di alam tipu daya, untuk memperebutkan sebuah kekuasaan, supaya dapat duduk manis di kursi singgasana yang menjadi idaman seorang politisi. Sehingga tak jarang berbagai pendapat muncul, bahwa di panggung politik tak ada namanya sahabat abadi, tetapi yang ada hanya sebatas gincu persahabatan belaka, padahal sahabat abadi di panggung politik tentunya itu ada, tentu tak lain dan tak bukan, bahwa sahabat abadi politik adalah: "kepentingan". Sehingga seorang politisi dituntut membuat persamaan visi dan misi, supaya kepentingan dalam perjuangan dapat mencapai kesamaan, dan tentunya dapat mewujudkan apa yang menjadi cita-cita seorang politisi secara universal.

Jadi sahabat abadi di panggung politik, bukanlah karena si A atau si B satu partai, tetapi lebih jauh lagi walau si A dan si B satu partai, namun kalau berbeda kepentingan, berarti belum dapat dikatakan sahabat abadi. Karena di saat si A dan si B terjadi perbedaan kepentingan yang semakin tajam, maka bentuk perpecahan sebuah partai dapat terjadi di tengah-tengah realita kehidupan partai tersebut. Berangkat dari sinilah, bahwa sahabat abadi bukan disebabkan persamaan partai atau persamaan lainnya, tetapi lebih jauh lagi, walau berbeda partai atau berbeda dalam bentuk apapun, tetapi kalau kepentingan mempunyai kesamaan, tentu dapat dikatakan sahabat di alam seorang politisi.

Dari tulisan diatas dapat diambil sebuah kesimpulan sederhana, bahwa sahabat abadi seorang politisi adalah: "kepentingan". Sehingga kalau ingin memenangkan di sebuah panggung politik di tingkat lokal maupun di tingkat Internasional. Maka jangan lupa tentang persamaan persepsi dan persamaan konsepsi, untuk membangun sebuah politik yang kuat, supaya dapat meraih sebuah keuntungan secara baik, dan sesuai dengan kepentingan sebuah paradigma pemikiran, baik melalui olah akal maupun olah jiwa.

Demi sang pencipta langit dan bumi. Demi Sang Penggenggam jiwa ini. Demi Dzat Yang jiwaku di tangan-Nya. Maka dengan menyebut nama Allahu Akbar, aku bersumpah!!, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

2 Kemungkinan Perpindahan Ibu Kota Indonesia



Wacana perpindahan ibu kota negara di Republik Indonesia, ternyata menjadi sebuah berita besar di berbagai media, baik media massa maupun media sosial. Mengingat perpindahan ibu kota negara merupakan sebuah hajat besar bagi kelangsungan sebuah negara di dalam membangun berbagai infrastruktur. Maka perpindahan ibu kota negara diharapkan dapat menjadi sebuah pemicu kebangkitan lebih baik lagi di tengah-tengah realita kehidupan berbangsa dan bernegara.

Lalu muncul sebuah pertanyaan tentang perpindahan ibu kota negara, apakah ada kemungkinan ibu kota Indonesia dapat dipindahkan dari Jakarta ke daerah lain? tentu masih ada kemungkinan, dan ada 2 kemungkinan besar yang menjadi penyebab perpindahan ibu kota negara Indonesia dapat dipindahkan ke daerah lain, di antaranya:

Pertama: di saat Jakarta mengalami banjir secara terus menerus, tanpa ada solusi mengatasi banjir secara tepat sasaran. Sehingga mengakibatkan Jakarta tenggelam disebabkan banjir atau penurunan permukaan tanah. Maka berangkat dari sinilah Jakarta akan mengalami sebuah tragedi tenggelam yang sangat mengerikan, apabila banjir dan penurunan permukaan tanah tidak dapat teratasi secara baik. Maka perpindahan ibu kota menjadi sebuah kemungkinan besar yang tidak dapat terbantahkan lagi.

Kedua: kondisi keamanan Jakarta terganggu atau disebut dengan istilah: "darurat militer". Berangkat dari sinilah, berarti tidak ada kata lain, selain perpindahan ibu kota negara Indonesia, apabila kondisi Jakarta sedang mengalami situasi keamanan yang semakin memburuk dan menampakkan kekacauan di berbagai wilayah Jakarta, baik serangan dari luar maupun serangan dari dalam.

Sejarah besar bangsa Indonesia juga pernah mencatat sebuah perpindahan ibu kota Jakarta pada tanggal 4 Januari 1946, Soekarno dan Hatta dengan menggunakan kereta api, pindah ke Yogyakarta sekaligus pula memindahkan ibu kota negara. Karena melihat dari situasi dan kondisi keamanan di ibu kota Jakarta (Batavia) yang semakin memburuk dan tak bersahabat.

Dari dua kemungkinan besar tentang perpindahan ibu kota negara di Republik Indonesia dapat terjadi, dan sejarah besar juga pernah mencatat tentang perpindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Yogyakarta. Semua tak lepas disebabkan dari faktor keamanan yang menjadi penyebab utama perpindahan sebuah ibu kota negara. Berangkat dari sinilah berarti perpindahan ibu kota negara bukanlah sebuah bentuk hisapan jempol belaka, namun dapat benar-benar mampu menjadi sebuah kenyataan, apabila ada alasan yang kuat tentang sebab musabab perpindahan ibu kota negara dari Jakarta berpindah ke daerah lain.

Demi nama Allah SWT sang pencipta langit dan bumi. Demi Sang Penggenggam jiwa ini. Demi Dzat Yang jiwaku di tangan-Nya. Maka aku bersumpah!!, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Seorang Politisi





Ketika melihat politik yang semakin kacau balau di segala aspek realita kehidupan, berarti dari sinilah tuntutan dan tantangan seorang politisi di dalam memainkan sebuah politik semakin menguat dari segala penjuru arah, untuk terus mengupayakan berbagai strategi yang jitu, agar mencapai hasil politik yang menghasilkan secara memuaskan, apalagi melihat dari sebuah peta politik yang sangat sulit dipahami secara logika. Berangkat dari sinilah politik sangat membutuhkan berbagai jurus dan strategi yang cerdas di dalam memainkan sebuah permainan, baik di saat menganalisa maupun di saat mencari sebuah langkah, tentu tak lepas dari tatanan meraih keberhasilan di dalam memainkan sebuah bentuk permainan berpolitik.

Bermain politik dibutuhkan sebuah keberanian di dalam melakukan berbagai tindakan, baik saat bertindak menghadapi kawan maupun saat bertindak menghadapi lawan, tetapi substansi dari politik sangat dibutuhkan sebagai bentuk peran menyusun sebuah strategi yang tidak dapat ditebak dengan mudah. Maka berangkat dari sinilah permainan politik mengandalkan segala daya upaya yang penuh dengan strategi di dalam memainkan sebuah pergolakan di alam politik yang sulit ditebak secara logika belaka.

Seorang politisi di saat bermain politik tak lepas dari situasi dan kondisi yang terjadi. Maka tidak ada kata lain, selain seorang politisi terus memainkan beragam strategi berpolitik secara tepat sasaran, apalagi mengingat politik membutuhkan gerak tanggap antara kekuatan akal dengan kekuatan jiwa. Karena kalau hanya sebatas kekuatan akal belaka, tentu spirit permainan akan terasa berkurang, begitu juga kalau hanya sebatas jiwa belaka, tentu strategi berpolitik kurang mengarah secara tepat. Sehingga kekuatan akal maupun kekuatan jiwa sama-sama dibutuhkan sebagai bentuk keseimbangan saat melakukan tindakan berpolitik.

Keberadaan kekuatan akal dan jiwa merupakan sebuah kekuatan yang penuh dengan dorongan di saat bermain tentang sebuah tindakan berpolitik. Maka berangkat dari sinilah kekuatan akal dan jiwa sangat dibutuhkan sebagai pendorong didalam memainkan sebuah peran berpolitik, tentu tak lepas dari sebuah permainan yang membutuhkan strategi dengan berbagai rencana membaca sebuah masa depan. Karena seorang politisi sangat membutuhkan sebuah permainan dengan membaca masa depan, supaya kelanjutannya di dalam berpolitik dapat mencapai sebuah tujuan secara benar dan sesuai dengan kehendak berpolitik.

Bermain politik tak dapat dilepaskan dari sebuah tahta singgasana kekuasaan, apalagi tahta singgasana kekuasaan merupakan sebuah tujuan besar bagi seorang politisi, supaya mendapatkan kekuatan didalam mengambil berbagai langkah permainan. Maka tahta singgasana kekuasaan sangat dibutuhkan seorang politisi, untuk mewujudkan berbagai program, agar rancangan dari seorang politisi dapat tercapai sesuai dengan angan-angan dan impian berpolitik.

Seorang politisi tidak dapat begitu saja di lepaskan dari sebuah permainan tentang menduduki sebuah tahta singgasana kekuasaan. Sehingga tak jarang seorang politisi dituntut terus melakukan berbagai permainan terbuka atau permainan tertutup, supaya dapat mencapai kemenangan di dalam meraih sebuah tahta singgasana kekuasaan.

Keberadaan seorang politisi dituntut pandai mencari berbagai celah, baik celah kelemahan, celah kelebihan dari kawan atau dari lawan. karena kalau celah kelemahan dapat diketahui, tinggal mengambil strategi dan melakukan berbagai manuver berpolitik, untuk melakukan sebuah serangan atau mengambil inisiatif lain, baik secara perlahan-lahan atau secara sporadis. Begitu juga kalau seorang politisi mengetahui celah kelebihan, berarti seorang politisi dituntut, untuk berhati-hati di saat mengambil sebuah langkah di dalam melakukan berbagai tindakan berpolitik secara rapi di saat memainkan sebuah permainan.

Berpolitik membutuhkan sebuah semangat dari lubuk hati, dan tentu juga dibutuhkan akal yang sehat, supaya dapat menggapai sebuah keberhasilan di saat bermain tentang mengambil celah dari berbagai sudut pandang paradigma pemikiran.

Seorang politisi merupakan seorang yang berkecimpung di bidang sebuah permainan berpolitik. Maka berangkat dari sinilah seorang politisi dituntut bermain secara jitu, untuk mengambil sebuah langkah berbagai tatanan di dalam permainan berpolitik, agar dapat menggapai sebuah politik yang sehat dan sesuai dengan cita-cita seorang politisi.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah kepada seorang politisi, untuk terus bertindak di dalam memperjuangkan sebuah kejujuran dan keadilan, supaya tercipta kebahagiaan di tengah-tengah realita kehidupan berbangsa dan bernegara, Amin........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Jakarta Menyerang di Tahun Baru, Langit Membalas Serangan





Baru saja selesai peringatan dalam menyambut tahun baru dengan penuh gegap gempita di DKI Jakarta, ternyata langit bicara lain, setelah serangan bertubi-tubi dari darat, untuk menyerang langit dengan berbagai unjuk kekuatan penuh, baik melalui peluncuran kembang api, laser show, terompet, dan lain sebagainya.

Keberadaan langit merasa terusik dengan kehadiran sambutan tahun baru yang berlebihan dari pemerintahan DKI Jakarta. Maka langit juga unjuk kekuatan dengan penuh serangan yang tak terduga, air dari segala penjuru arah mata angin menggempur habis-habisan daratan Jabodetabek, dan akhirnya DKI Jakarta tenggelam disebabkan kemarahan langit atas serangan tahun baru dengan berbagai persenjataan yang dimiliki dari pemerintahan DKI Jakarta sebagai komandan tertinggi di dalam memeriahkan hajatan tahun baru yang terbilang cukup berlebihan.

Pemerintahan DKI Jakarta sudah seharusnya dapat memberikan suri tauladan yang baik terhadap daerah diseluruh Nusantara. Mengingat DKI Jakarta sebagai ibu kota negara, sekaligus sebagai bentuk dari segala pusat, baik pusat ekonomi maupun pusat pemerintahan, tetapi kalau pemerintahan DKI Jakarta memberikan suri tauladan yang tidak baik, tentu dapat membawa dampak yang buruk bagi seluruh daerah di Nusantara.

Penyambutan tahun baru secara berlebihan dengan bentuk apapun tidak dibenarkan, apalagi menyerang langit dengan peluncuran kembang api secara brutal, tentu dapat membuat keseimbangan alam menjadi terganggu. Berangkat dari sinilah pemerintahan DKI Jakarta sudah seharusnya dapat memberikan suri tauladan yang baik bagi daerah di seluruh Nusantara, tetapi bukan malah menjadi pemimpin yang  hanya sebatas menghamburkan uang masyarakat, melalui pesta tahun baru yang terlihat secara berlebihan di DKI Jakarta, apalagi kalau pesta tahun baru sampai menggunakan dana APBD, berarti sama dengan penyimpangan dana yang sudah seharusnya, untuk kejahteraan masyarakat luas, bukan malah dihamburkan dengan cara yang tidak baik dan tidak beradab.

Peluncuran kembang api secara berlebihan yang dilancarkan pemerintahan DKI Jakarta, tentu merupakan salah satu bentuk suri tauladan yang buruk bagi kehidupan masyarakat Nusantara. Karena peluncuran kembang api sebagai salah satu bentuk penghamburan uang yang sudah seharusnya, untuk kesejahteraan masyarakat luas, tetapi malah dihamburkan dalam bentuk yang tercela.

Dengan serangan peluncuran kembang api di tahun baru ke langit, akhirnya langit menjawab dengan serangan hujan yang begitu lebat. Sehingga mau tidak mau, akhirnya DKI Jakarta mengalami bencana tenggelam yang disebabkan oleh serangan balik dari langit, dan dampak buruk serangan balik dari langit terlihat begitu nyata, setelah langit merobohkan daratan, melalui hujan yang diturunkan dari segala penjuru arah mata angin.

Serangan tahun baru dari daratan DKI Jakarta, dan langsung dibawah komando tertinggi sang pemimpin daerah, akhirnya langit menjawab dengan serangan balik, melalui air yang berlimpah ruah dari langit, untuk membalas serangan dari daratan DKI Jakarta.

Semoga Allah SWT menolong kami semua dari segala bencana yang menimpa, baik dari daratan, lautan, udara, dan di segala penjuru arah mata angin, Amin......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).......