Monday 13 August 2012

Pilkada DKI Jakarta: Kelemahan Jokowi ada Dalam Diri Ahok




Jokowi sudah tidak diragukan lagi dengan kemampuan dalam memimpin sebuah daerah, khususnya daerah Solo. Bahkan dalam putaran pertama pilkada di DKI Jakarta Jokowi meraup kemenangan besar, tetapi sayang kemenangan Jokowi tidak mencapai lima puluh persen lebih. Sehingga putaran kedua harus dilakukan. Mengingat Undang-undang pilkada mewajibkan menang diatas lima puluh persen lebih.

Putaran kedua pilkada semakin seru dan panas, apalagi pertarungan antar politis semakin menguat dengan berbagai strategi dalam memenangkan pilkada di DKI Jakarta. Sehingga putaran kedua nanti merupakan sebuah penentu dalam menentukan bakal calon gubernur di DKI Jakarta dengan masa bakti 2012-2017.

Sebenarnya, Jokowi bisa memenangkan pilkada di DKI Jakarta dengan mudah, asalkan Jokowi dapat memilih calon wakil gubernur sesuai dengan identitas masyarakat secara umum di Jakarta, tetapi Jokowi ternyata memilih wakil Gubernur jauh dari identitas secara khalayak umum. Sehingga Jokowi harus bersusah payah terlebih dahulu, apabila menginginkan kemenangan dalam pertarungan pilkada di DKI Jakarta, apalagi profil Ahok sudah diketahui khalayak umum tentang siapa ahok sebenarnya.

Kelemahan Ahok dalam pilkada di DKI Jakarta menjadi beban berat timses Jokowi yang didukung penuh dari partai Gerindra dan PDIP, apalagi dalam ayat suci Al-Qur'an sudah dijelaskan dan diingatkan tentang siapa yang layak menjadi pemimpim sesuai dengan pandangan Islam.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi
pemimpin-pemimpin(mu); sebagian mereka adalah pemimpin bagi
sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu yang
mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang
itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim" (QS
Al-Ma-idah [5]: 51).


Dalam QS Ali 'Imran [3]: 118 kaum Muslim diingatkan untuk
tidak menjadikan orang-orang di luar kalangan Muslim sebagai
bithanah (teman-teman tempat menyimpan rahasia) dengan
alasan bahwa:

"... mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kerugian bagi
kamu (kaum Muslim). Mereka menyukai apa yang menyusahkan
kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka sedang apa
yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Kami
telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda (siapa kawan dan
siapa lawan), jika kalian memahaminya." (QS Ali 'Imran [3]:
118).

Berangkat dari tulisan sederhana diatas dapat diambil sebuah kesimpulan. Bahwa kemenangan Jokowi diputaran pertama belum bisa dikatakan menjadi sebuah kemenangan diputaran kedua nanti. Mengingat Islam sangat tegas dalam memberikan sebuah pandangan siapa yang layak menjadi pemimpin, dan siapa yang pantas menjadi seorang pemimpin ditengah-tengah kehidupan masyarakat Islam. Semoga Allah SWT memberi rahmat dan berkah bagi para pembaca tulisan singkat ini, Amiin.........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Inilah Alasan Para Pemudik Pulang Kampung Dihari Lebaran



Hari lebaran sebentar lagi tiba ditengah-tengah kehidupan masyarakat, baik dikota maupun dikampung begitu ramai dengan suasana semarak dalam menyambut hari lebaran. Sehingga nampak terlihat diberbagai penjuru jalan raya, begitu ramai para pemudik dari perantauan, untuk kembali menuju kampung halamannya.

Suasana mudik dihari lebaran merupakan sebuah realita tahunan bagi seluruh kehidupan masyarakat dikampung maupun dikota, khususnya bagi para perantau saat mudik dikampung halamannya. Apalagi mengingat dihari lebaran dapat dijadikan mementum yang tepat, untuk berkumpul dan berbagi dengan sanak famili dalam menjalin silaturahmi, agar tetap terjalin dalam naungan kekeluargaan yang harmonis dan bersahaja. Dan inilah alasan para pemudik pulang kampung dihari lebaran, tentu mempunyai segudang beragam alasan, diantaranya adalah:

Pertama: Para pemudik pulang kampung dihari lebaran. Karena dihari lebaran merupakan sebuah temu kangen bersama teman maupun keluarga, baik dengan ibu kandung, saudara kandung atau dengan keluarga lainnya.

Kedua: Para pemudik pulang kampung dihari lebaran. Karena dihari lebaran merupakan sebuah hari libur nasional. Sehingga momentum hari lebaran dan sekaligus hari libur nasional dapat digunakan para pemudik, untuk pulang kampung sebagai pengobat lelah setahun dalam beraktivitas diperantauan.

Ketiga: Para pemudik pulang kampung dihari lebaran. Karena hari lebaran salah satu hari sakral bagi umat muslim sebagai wahana silaturahmi dan berbagi dengan teman, kerabat maupun sanak famili, terutama silaturahmi dan berbagi kepada kedua orang tua yang telah melahirkan. Berangkat dari sinilah dengan datangnya hari lebaran dapat dijadikan momentum saling sapa menyapa dan mema'afkan antar satu dengan lainnya.

Keempat: Para pemudik pulang kampung dihari lebaran. Karena hari lebaran dianggap sebagai hari yang penuh barokah dalam menjalin hubungan dari para pemuda maupun pemudi, untuk menuju hubungan yang lebih serius lagi. Sehingga dihari lebaran dapat dijadikan sebagai hari bertunangan maupun sebagai hari pernikahan bagi para pemudik.

Kelima: Para pemudik pulang kampung dihari lebaran. Karena dihari lebaran dapat dijadikan hari yang tepat dalam berwisata dikampung halamannya.

Keenam: Masih banyak lagi alasan para pemudik pulang kampung dihari lebaran. Dan Semoga Allah memberi jalan kemudahan bagi para pemudik saat pulang kampung dihalamannya, Amiin......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Puasa Berdarah, Muslim Rohingya Terkapar di Myanmar



Ramadhan merupakan bulan puasa yang penuh berkah dan rahmat. Sehingga banyak umat muslim dibelahan bumi menggunakan momentum bulan puasa, untuk menjalankan berbagai bentuk dalam beribadah dengan tujuan dapat mendekatkan diri pada sang maha pencipta segala, agar dibulan puasa segala keinginan dapat terealisir dengan tepat dan penuh barokah.

Keberadaan bulan puasa yang penuh dengan berjuta hikmah. Namun sayang hati mulai gundah disaat mendengar kabar pemberitaan tentang Muslim Rohingya yang terkapar diberbagai wilayah dinegeri Myanmar. Karena tindakan dari manusia yang jauh dari sifat bertanggung jawab atas Nilai-nilai kemanusiaan. Sehingga Muslim Rohingya mengalami penderitaan yang sangat mengiris hati nurani insan manusia atas tragedi pembantaian tersebut.

Tragedi kemanusiaan Rohingya di Myanmar merupakan sebuah realita yang Mencabik-cabik hati maupun pikiran setiap umat manusia, apabila melihat darah mengalir bercecar dijalanan, bayi menangis tanpa henti, dan banyak wanita kehilangan kehormatan. Sungguh nyawa sudah tak terhitung lagi berapa jumlah yang pasti atas tragedi Rohingya?...Inilah sebuah realita yang harus ditindak lanjuti atas nama tragedi kemanusiaan.

Muslim Rohingya terkapar di Myanmar merupakan sebuah pukulan bagi seluruh masyarakat dibelahan bumi, terutama masyarakat yang hidup dikawasan Asia Tenggara, apalagi Myanmar termasuk salah satu anggota ASEAN. Sehingga ASEAN sebagai organisasi terbesar dikawasan Asia Tenggara, sudah semestinya mengambil kebijakan secara arif dalam menangani gejolak konfliks tragedi Rohingya di Myanmar.

Puasa berdarah merupakan sebuah keprihatian besar bagi seluruh masyarakat dibelahan bumi, khususnya masyarakat Muslim disaat melihat kasus tragedi Rohingya di Myanmar, tentu peristiwa ini merupakan sebuah tragedi yang melanggar dalam bentuk Nilai-nilai kemanusiaan.

Ketertindasan Muslim Rohingya di Myanmar dapat dikategorikan sebagai bentuk kejahatan besar, tentu dilakukan oleh manusia yang jauh dari Nilai-nilai kemanusiaan, apalagi telah memakan ribuan nyawa melayang. Sehingga keberadaan tragedi Muslim Rohingya di Myanmar sudah seharusnya mendapatkan perhatian secara luas dibelahan bumi, agar kekejian segera berakhir di Myanmar saat ini.

Sebetulnya, Bulan puasa salah satu bulan yang istimewa bagi umat muslim. Karena bulan puasa merupakan bulan yang penuh pengampunan, tetapi bulan puasa tahun ini, harus melihat sebuah kenyataan pahit atas tragedi Muslim Rohingya di Myanmar, tentu ini merupakan sebuah ujian besar bagi umat Muslim Rohingya, untuk terus tabah dan sabar dalam menghadapi beragam permasalahan yang menghimpit dalam kehidupannya.

Semoga dibulan puasa yang penuh rahmat dan berkah ini, seluruh umat Muslim dibelahan bumi, khususnya Muslim Rohingya di Myanmar, agar selalu diberi lindungan Allah SWT dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, Amiin.........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Pilkada DKI Jakarta: Kelemahan Jokowi ada Dalam Diri Ahok



Jokowi sudah tidak diragukan lagi dengan kemampuan dalam memimpin sebuah daerah, khususnya daerah Solo. Bahkan dalam putaran pertama pilkada di DKI Jakarta Jokowi meraup kemenangan besar, tetapi sayang kemenangan Jokowi tidak mencapai lima puluh persen lebih. Sehingga putaran kedua harus dilakukan. Mengingat Undang-undang pilkada mewajibkan menang diatas lima puluh persen lebih.

Putaran kedua pilkada semakin seru dan panas, apalagi pertarungan antar politis semakin menguat dengan berbagai strategi dalam memenangkan pilkada di DKI Jakarta. Sehingga putaran kedua nanti merupakan sebuah penentu dalam menentukan bakal calon gubernur di DKI Jakarta dengan masa bakti 2012-2017.

Sebenarnya, Jokowi bisa memenangkan pilkada di DKI Jakarta dengan mudah, asalkan Jokowi dapat memilih calon wakil gubernur sesuai dengan identitas masyarakat secara umum di Jakarta, tetapi Jokowi ternyata memilih wakil Gubernur jauh dari identitas secara khalayak umum. Sehingga Jokowi harus bersusah payah terlebih dahulu, apabila menginginkan kemenangan dalam pertarungan pilkada di DKI Jakarta, apalagi profil Ahok sudah diketahui khalayak umum tentang siapa ahok sebenarnya.

Kelemahan Ahok dalam pilkada di DKI Jakarta menjadi beban berat timses Jokowi yang didukung penuh dari partai Gerindra dan PDIP, apalagi dalam ayat suci Al-Qur'an sudah dijelaskan dan diingatkan tentang siapa yang layak menjadi pemimpim sesuai dengan pandangan Islam.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi
pemimpin-pemimpin(mu); sebagian mereka adalah pemimpin bagi
sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu yang
mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang
itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim" (QS
Al-Ma-idah [5]: 51).


Dalam QS Ali 'Imran [3]: 118 kaum Muslim diingatkan untuk
tidak menjadikan orang-orang di luar kalangan Muslim sebagai
bithanah (teman-teman tempat menyimpan rahasia) dengan
alasan bahwa:

"... mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kerugian bagi
kamu (kaum Muslim). Mereka menyukai apa yang menyusahkan
kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka sedang apa
yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Kami
telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda (siapa kawan dan
siapa lawan), jika kalian memahaminya." (QS Ali 'Imran [3]:
118).

Berangkat dari tulisan sederhana diatas dapat diambil sebuah kesimpulan. Bahwa kemenangan Jokowi diputaran pertama belum bisa dikatakan menjadi sebuah kemenangan diputaran kedua nanti. Mengingat Islam sangat tegas dalam memberikan sebuah pandangan siapa yang layak menjadi pemimpin, dan siapa yang pantas menjadi seorang pemimpin ditengah-tengah kehidupan masyarakat Islam. Semoga Allah SWT memberi rahmat dan berkah bagi para pembaca tulisan singkat ini, Amiin.........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........