Keprihatinan anak bangsa atas berbagai tindak penyimpangan uang negara yang telah dilakukan para oknum pejabat, terasa membuat hati masyarakat luluh lantak dengan kejadian tindak penyimpangan tersebut, padahal uang negara sudah semestinya digunakan dengan tepat, untuk dijadikan sebagai penyambung hidup masyarakat secara luas, tetapi bukan dinikmati segelintir para oknum pejabat dinegeri Indonesia.
Kejadian ditengah hiruk-pikuk tindak kejahatan dalam menilep uang negara, ternyata ada sebagian dari pejabat Indonesia yang menolak digaji, tentu kejadian ini membuat simpati dan rasa kagum dari masyarakat secara luas. Mengingat uang sudah menjadi Segala-galanya bagi kehidupan masyarakat diera globalisasi saat ini.
Melihat era globalisasi telah terjadi sebuah kehidupan yang serba materialis dalam ranah masyarakat. Sehingga terbentang berbagai tantangan zaman dalam kehidupan, dan tak menutup kemungkinan zaman globalisasi telah membawa sebagian masyarakat terjebak budaya konsumerisme yang tinggi ditengah-tengah kehidupan.
Kekayaan para pejabat Indonesia sudah menjadi wajah yang sangat tidak asing lagi, Bahwa para pejabat Indonesia sebagian besar mempunyai kekayaan yang berlimpah ditengah-tengah kemiskinan menjerat leher masyarakat miskin Indonesia. Sehingga telah terjadi sebuah perbedaan yang sangat mencolok antara pejabat negara dengan masyarakat miskin. Inilah pekerjaan berat bagi para pemegang tampuk kekuasaan dinegeri Indonesia, untuk melakukan sebuah perubahan disegala bidang, agar kesenjangan sosial dapat diminimalisir dalam kehidupan masyarakat secara luas.
Keberadaan pejabat dinegeri Indonesia sebagian ada yang menolak digaji, tentu peristiwa ini merupakan sebuah keajaiban ditengah-tengah gaya hidup yang serba mewah, tetapi sebagian pejabat malah menolak gaji tersebut. Sungguh ini merupakan sebuah kejadian langka dalam kehidupan dinegeri Indonesia.
Hasrat manusia tak dipungkiri menginginkan sebuah kekayaan yang berlimpah, tetapi kalau kekayaan dari hasil menilep uang negara, tentu keberkahan akan berkurang dari rezeqi yang didapat secara tidak halal. Dari sinilah perlu sebuah catatan besar, agar hasil keringat para pejabat dinegeri Indonesia terhindar dari tindak kejahatan dalam menilep uang negara.
Penolakan sebagian pejabat Indonesia atas gaji bulanan dari uang negara, tentu sebuah suri tauladan yang sangat sulit dicontoh: oleh sebagian besar para pejabat Indonesia. Mengingat zaman konsumerisme sudah begitu tinggi dalam kehidupan masyarakat secara luas. Inilah sebuah realita yang sulit dipahami secara akal, namun dapat dimengerti melalui bahasa hati. Bahwa sebagian pejabat Indonesia masih mempunyai budi pekerti luhur tentang makna kemanusiaan.
Sebenarnya, bukan permasalahan pejabat Indonesia menerima gaji atau tidak menerima gaji dari negara, tetapi yang menjadi permasalahan mendasar dan menimbulkan sebuah penyakit besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara adalah: sebuah tindak penyimpangan dari oknum pejabat dalam menilep uang negara, Sehingga menghasilkan sebuah kerusakan dalam kehidupan ditengah-tengah masyarakat secara universal. Dan semoga Allah SWT memberi petunjuk kebenaran kepada kita semua, Amiin.............
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)............. .
No comments:
Post a Comment