Wednesday, 29 April 2015

Tiga Bukti Rahasia Keagungan Pulau Jawa


Mengulas tiga bukti keagungan pulau Jawa sebagai pulau yang memberikan inspirasi di belahan dunia, ternyata memang benar adanya, bahwa pulau Jawa mempunyai rahasia yang belum terungkap secara tuntas, walaupun sudah terlihat secara kasat mata dan terlihata secara bukti-bukti ilmiah, tetapi semuanya belum tuntas dibahas secara ilmiah maupun secara ilmu pengetahuan.

Keberadaan pulau Jawa sebagai pulau yang memberikan suasana berbeda di banding pulau lainnya. Maka untuk itulah mengulas bukti rahasia keagungan pulau Jawa sebagai pulau yang dahsyat dengan beragam yang dimiliki pulau Jawa sangat urgen bagi denyut kehidupan umat manusia. Maka untuk itulah kami mengucapkan selamat membaca tiga bukti rahasia keagungan di pulau Jawa.



Banyak orang yang memperbincangkan keagungan pulau Jawa, mengapa memperbincangkan pulau Jawa? Karena pulau Jawa mengandung pulau yang mistis dan juga pulau yang rasional. Bagaimana Tidak? Karena pulau Jawa merupakan pertemuan energi positif maupun energi negatif. Maka dari situlah pulau Jawa tak jarang menjadi pulau yang disebut dengan istilah "Pulau Tuhan".

Keberadaan Pulau Jawa yang berdekatan dengan samudra Hindia menimbulkan banyak aura mistis. Sehingga tak jarang saat berkunjung di pulau Jawa masyarakat manca negara akan berhadapan dengan keanehan alam yang sulit dibuktikan melalui kekuatan akal dalam menerjemahkan tentang keberadaan pulau Jawa.

Pulau Jawa juga penuh dengan rasio. Bagaimana tidak? pulau Jawa tempat menimba Ilmu terbaik di belahan dunia, apalagi di belahan Nusantara pulau Jawa sudah sangat tepat untuk menimba Ilmu Intelektual dalam menggagas beragam Ilmu pengetahuan yang ada di dunia dengan kekayaan ke-Ilmuan yng sungguh mengagunkan, dan di akui sebagai tempat belajar terbaik di negeri barat maupun di negeri timur.

Dari uraian di atas dapat di ambil sebuah kesimpulan sederhana. Bahwa pulau Jawa tempat mistis dan rasional. Sehingga pulau Jawa dapat di katakan sebagai pulau yang penuh dengan mistis dan rasional ditengah-tengah realitas kehidupan masyarakat di belahan dunia.



Pulau Jawa mempunyai tanah yang paling subur di dunia. Sehingga pulau Jawa dapat di istilahkaan "Pulau Surga Dunia" . Karena pulau Jawa begitu indah mengagumkan hasil pertanian yang berlimpah di banding pulau-pulau yang lainnya. Maka untuk itulah menjaga alam sangat urgen bagi keberlangsungan kehidupan makhluk yang bernafas.

Dengan kesuburan pulau Jawa nomor wahid di dunia, tentunya sebuah keberkahan alam yang sungguh menakjubkan dan sangat membanggakan. Oleh karena itulah hidup di pulau Jawa merupakan sebuah anugerah terindah bagi siapa saja yang menyambung nafas di pulau Jawa.

Pulau Jawa dapat dikatakan pulau nomor wahid di dunia tentang kesuburan yang sulit di bandingkan dengan pulau lainnya. Maka menjaga alam sangatlah penting, supaya alam juga bisa bersahabat dengan manusia, untuk itulah kesuburan pulau Jawa merupakan kesuburan berkat dari sang maha kuasa segala.



Candi Borobudur dan Candi Prambanan merupakan bukti besar bagi peradaban di pulau Jawa sebagai pulau yang menakjubkan di tingkat Internasional. Maka untuk itulah pulau Jawa sebagai pulau dengan peradaban tertinggi di dunia, dan pulau Jawa sangat tepat dikatakan sebagai pulau dengan peradaban yang mengagumkan di dunia.


Pulau Jawa sebagai tempat peradaban di dunia. Sehingga tak sedikit peneliti yang menggambarkan pulau Jawa sebagai pulau yang mempunyai peradaban tertinggi di belahan dunia. Maka untuk itulah para peneliti di belahan dunia tak jarang meneliti candi Borobudur dan juga candi Prambanan sebagi aset kekayaaan yang dimiliki tidak hanya di pulau Jawa, tetapi di anggap sebagai aset yang dimiliki peradaban dunia.


Keberadaan pulau Jawa sebagai pulau yang sungguh luar biasa dengan peradaban yang sungguh menakjubkan. Maka untuk itulah pulau Jawa dapat dikatakan sebagai pulau tempat peradaban di dunia. Karena itulah pulau Jawa sebagai pulau yang sungguh menakjubkan sebagai pulau yang mempunyai peradaban tertinggi dan di akui ditengah-tengah realitas kehidupan masyarakat lokal maupun masyarakat Internasional.










No comments:

Post a Comment