Banyak kaum pemuda-pemudi takut dengan istilah pernikahan, biasanya yang melatarbelakangi ketakutan pernikahan adalah faktor fisik yang mengarah keekonomi dan psikis yang belum siap menghadapi pernikahan, karena keduanya menjadi momok dalam istilah menuju kejenjang pernikahan, tentu itu menjadikan sebuah tantangan tersendiri bagi sang pelaku pernikahan.
Seiring perkembangan manusia dalam mengeja hidup, kita pada awalnya hidup sendirian tanpa teman, apalagi yang bernama istri atau suami, tetapi karena di situ ada kebutuhan batin dan fisik yang belum terpenuhi, maka pernikahan adalah jalan pelampiasan kebutuhan tersebut secara halal. Nah! disinilah maka pernikahan merupakan cara mengesahkan hubungan batin bagi sang wanita dengan pasangan sang lelakinya.
Nikah memang menakutkan ketika kita belum sanggup memenuhi kebutuhan batin seseorang, apalagi kebutuhan fisik ini yang menjadikan salah satu ketakutan terbesar seseorang dalam menjalin suatu pernikahan yang syah di mata agama maupun masyarakat secara legal, tetapi bobot tanggung jawab ini yang menjadikan salah satu tantangan terbesar seseorang dalam menunaikan ibadah pernikahan secara syah.
Sedangkan bagi yang sudah siap dalam menjalin sebuah hubungan pernikahan, tentu pernikahan merupakan salah satu yang di tunggu dengan hubungan halal, lalu pernikahan merupakan cara mengekspresikan hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain, sehingga tercipta pasangan yang harmonis dan membahagiakan.
Pernikahan bagi yang sudah siap dari faktor psikis tentu akan menjadi sebuah kehangatan yang nampak indah di alam jiwa, sedangan bagi yang sudah siap dari faktor fisik terutama dari segi ekonomi pernikahan merupakan jalan yang indah dalam mengarungi dunia menuju keindahan pesona sejati.
Pernikahan merupakan cara halal dalam mengarungi dunia yang semakin banyak permasalahan, sehingga ketika kita punya istri atau suami hidup nampak indah dan menggairahkan seluruh jiwa dalam menapaki jutaan langkah kaki yang terus berjalan dalam menempuh hidup yang lebih harmonis dan bernuansa indah, sehingga memunculkan bahasa siapa takut nikah bagi yang sudah siap fisik maupun psikis.
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)...................
Seiring perkembangan manusia dalam mengeja hidup, kita pada awalnya hidup sendirian tanpa teman, apalagi yang bernama istri atau suami, tetapi karena di situ ada kebutuhan batin dan fisik yang belum terpenuhi, maka pernikahan adalah jalan pelampiasan kebutuhan tersebut secara halal. Nah! disinilah maka pernikahan merupakan cara mengesahkan hubungan batin bagi sang wanita dengan pasangan sang lelakinya.
Nikah memang menakutkan ketika kita belum sanggup memenuhi kebutuhan batin seseorang, apalagi kebutuhan fisik ini yang menjadikan salah satu ketakutan terbesar seseorang dalam menjalin suatu pernikahan yang syah di mata agama maupun masyarakat secara legal, tetapi bobot tanggung jawab ini yang menjadikan salah satu tantangan terbesar seseorang dalam menunaikan ibadah pernikahan secara syah.
Sedangkan bagi yang sudah siap dalam menjalin sebuah hubungan pernikahan, tentu pernikahan merupakan salah satu yang di tunggu dengan hubungan halal, lalu pernikahan merupakan cara mengekspresikan hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain, sehingga tercipta pasangan yang harmonis dan membahagiakan.
Pernikahan bagi yang sudah siap dari faktor psikis tentu akan menjadi sebuah kehangatan yang nampak indah di alam jiwa, sedangan bagi yang sudah siap dari faktor fisik terutama dari segi ekonomi pernikahan merupakan jalan yang indah dalam mengarungi dunia menuju keindahan pesona sejati.
Pernikahan merupakan cara halal dalam mengarungi dunia yang semakin banyak permasalahan, sehingga ketika kita punya istri atau suami hidup nampak indah dan menggairahkan seluruh jiwa dalam menapaki jutaan langkah kaki yang terus berjalan dalam menempuh hidup yang lebih harmonis dan bernuansa indah, sehingga memunculkan bahasa siapa takut nikah bagi yang sudah siap fisik maupun psikis.
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)...................
No comments:
Post a Comment